Thursday, August 14, 2025
26.3 C
Jayapura

Nabire Darurat Begal

Menurutnya, berbagai upaya pencegahan telah dilakukan pihaknya, mulai dari patroli rutin hingga pendekatan langsung melalui Bhabinkamtibmas. Pemerintah daerah juga telah memberikan perhatian terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tersebut. Namun, kasus pembegalan, curanmor, hingga tindak kejahatan lainnya tetap marak.

Karena itu, AKBP Tatiratu menilai perlu keterlibatan semua pihak, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, hingga pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi. “Tidak mungkin kita hanya mengandalkan aparat keamanan. SDM kami terbatas,” tegasnya.

Ia menambahkan, peran orang tua juga sangat penting dalam menjaga kamtibmas. Anak-anak harus dibimbing agar tidak terjerumus dalam tindakan kriminal. Kesadaran masyarakat pun menjadi kunci, mengingat banyak kasus curanmor terjadi karena kelalaian pemilik kendaraan yang meninggalkan kunci pada motor.

Baca Juga :  Angka Terkonfirmasi dan Sembuh Sama-sama Naik

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan kembali pos keamanan lingkungan (pos kamling) dan memasang kamera CCTV di tempat usaha maupun permukiman. “Kami sudah berulang kali mengimbau pemasangan CCTV, tapi sering kali tidak diindahkan,” ujarnya.

Dari hasil penindakan, AKBP Tatiratu mengungkapkan bahwa mayoritas pelaku pembegalan di Nabire merupakan pendatang dari luar daerah atau bukan warga asli Nabire. Modus mereka adalah mencuri kendaraan di Nabire, lalu menjualnya dengan harga murah di wilayah sekitar seperti Dogiyai dan Deiyai. “Ada juga pelaku warga Nabire, tetapi yang paling sering adalah dari luar Nabire,” jelasnya.

Menurutnya, berbagai upaya pencegahan telah dilakukan pihaknya, mulai dari patroli rutin hingga pendekatan langsung melalui Bhabinkamtibmas. Pemerintah daerah juga telah memberikan perhatian terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tersebut. Namun, kasus pembegalan, curanmor, hingga tindak kejahatan lainnya tetap marak.

Karena itu, AKBP Tatiratu menilai perlu keterlibatan semua pihak, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, hingga pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi. “Tidak mungkin kita hanya mengandalkan aparat keamanan. SDM kami terbatas,” tegasnya.

Ia menambahkan, peran orang tua juga sangat penting dalam menjaga kamtibmas. Anak-anak harus dibimbing agar tidak terjerumus dalam tindakan kriminal. Kesadaran masyarakat pun menjadi kunci, mengingat banyak kasus curanmor terjadi karena kelalaian pemilik kendaraan yang meninggalkan kunci pada motor.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Tidak Mudah Terprovokasi

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan kembali pos keamanan lingkungan (pos kamling) dan memasang kamera CCTV di tempat usaha maupun permukiman. “Kami sudah berulang kali mengimbau pemasangan CCTV, tapi sering kali tidak diindahkan,” ujarnya.

Dari hasil penindakan, AKBP Tatiratu mengungkapkan bahwa mayoritas pelaku pembegalan di Nabire merupakan pendatang dari luar daerah atau bukan warga asli Nabire. Modus mereka adalah mencuri kendaraan di Nabire, lalu menjualnya dengan harga murah di wilayah sekitar seperti Dogiyai dan Deiyai. “Ada juga pelaku warga Nabire, tetapi yang paling sering adalah dari luar Nabire,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya