Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

17 Kasus Lumpuh Layu Mendadak Ditemukan

VAKSIN POLIO:  Beberapa anak diberikan vaksin polio pada perayaan HUT Pomdam, 27 April 2019 lalu. Provinsi Papua bertekad untuk membebaskan anak – anak dari penyakit Polio.( FOTO : Gamel/Cepos)

Aaron Rumainum: 17 Kasus yang Ditemukan Negatif Polio

JAYAPURA-Provinsi Papua telah melaksanakan Sub PIN Polio pada Putaran 1 dengan cara pemberian vaksin bOPV sebanyak 2 tetes pada seluruh anak yang berumur 0 (nol) bulan sampai dengan kurang dari 15  tahun dari tanggal 18 Maret 2019 sampai dengan 29 April 2019. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr. Aaron Rumainum, M.Kes., mengatakan bahwa pelaksanaan imunisasi sub PIN Polio diikuti dengan pencarian kasus lumpuh layu mendadak pada anak di bawah 15 tahun, dengan target > 3/100.000 penduduk < 15 tahun. 

“Selain pemberian Sub PIN Polio kami juga menargetkan kurang lebih 31 lumpuh layu sebagai salah satu sasaran dalam menyisiri virus Polio diberbagai daerah,” kata Aaron Rumainum di Abepura, Jumat (10/5).

Baca Juga :  Setelah Tiba di Wamena Langsung Dibawa ke Jayapura

Selama imunisasi polio putaran pertama dari tanggal 18 Maret 2019 sampai dengan 29 April 2019 pihaknya sudah menemukan kurang lebih 17 kasus lumpuh layu mendadak.

“17 kasus lumpuh layu mendadak ini diidap oleh anak yang berumur 0 bulan sampai dengan kurang dari 15  tahun,” jelasnya.

Adapun 17 kasus tersebut  terdapat di wilayah, Boven Digoel, Deyai, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Keerom, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Mappi, Kepulauan Yapen, Mamberamo Tengah, Merauke, Timika, Nabire, Paniai, Puncak Jaya, Sarmi dan Supiori. “Masing-masing daerah terdapat satu kasus di 17 kabupaten/kota tersebut,”tuturnya.

Pencarian atau penyisiran kasus lumpuh layu mendadak menurut Rumainum akan dilanjutkan pada putaran kedua pelaksanaan sub PIN Polio di Provinsi Papua yang akan dilaksanakan mulai tanggal 13 Mei 2019 sampai dengan 31 Mei 2019. 

Baca Juga :  KKB Anak Buah Nau Waker Ditangkap

“Ditemukan kasus-kasus inilah yang membedakan Provinsi Papua dan Papua Barat. Meski mereka capaian 100% sub bin polio putaran pertama 100% namun tidak menemukan hal-hal seperti 17 kasus lumpuh layu mendadak,” tambahnya.

Dimana setelah 17 kasus tersebut ditemukan oleh tim di lapangan, tim menurutnya langsung diambilkan sampel dan dikirim ke Surabaya guna untuk mengetahui apakah kasus tersebut merupakan lumpuh layu mendadak atau bukan.

“Setelah kurang lebih 2 minggu dikirim ke Surabaya  akhirnya diputuskan bahwa 17 kasus tersebut negatif Polio atau bukan lumpuh layu,”paparnya.

Sementara itu, telah dilakukan pencarian data terkait kasus lumpuh layuh mendadak sepanjang tahun 2018 di 21 rumah sakit di seluruh Provinsi Papua. Dari 21 rumah sakit tersebut ditemukan 38 kasus dari 16 rumah sakit yang melaporkan kasus lumpuh layu mendadak.(kim/nat)

VAKSIN POLIO:  Beberapa anak diberikan vaksin polio pada perayaan HUT Pomdam, 27 April 2019 lalu. Provinsi Papua bertekad untuk membebaskan anak – anak dari penyakit Polio.( FOTO : Gamel/Cepos)

Aaron Rumainum: 17 Kasus yang Ditemukan Negatif Polio

JAYAPURA-Provinsi Papua telah melaksanakan Sub PIN Polio pada Putaran 1 dengan cara pemberian vaksin bOPV sebanyak 2 tetes pada seluruh anak yang berumur 0 (nol) bulan sampai dengan kurang dari 15  tahun dari tanggal 18 Maret 2019 sampai dengan 29 April 2019. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr. Aaron Rumainum, M.Kes., mengatakan bahwa pelaksanaan imunisasi sub PIN Polio diikuti dengan pencarian kasus lumpuh layu mendadak pada anak di bawah 15 tahun, dengan target > 3/100.000 penduduk < 15 tahun. 

“Selain pemberian Sub PIN Polio kami juga menargetkan kurang lebih 31 lumpuh layu sebagai salah satu sasaran dalam menyisiri virus Polio diberbagai daerah,” kata Aaron Rumainum di Abepura, Jumat (10/5).

Baca Juga :  Menang Besar, Ricky Nelson Belum Puas

Selama imunisasi polio putaran pertama dari tanggal 18 Maret 2019 sampai dengan 29 April 2019 pihaknya sudah menemukan kurang lebih 17 kasus lumpuh layu mendadak.

“17 kasus lumpuh layu mendadak ini diidap oleh anak yang berumur 0 bulan sampai dengan kurang dari 15  tahun,” jelasnya.

Adapun 17 kasus tersebut  terdapat di wilayah, Boven Digoel, Deyai, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Keerom, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Mappi, Kepulauan Yapen, Mamberamo Tengah, Merauke, Timika, Nabire, Paniai, Puncak Jaya, Sarmi dan Supiori. “Masing-masing daerah terdapat satu kasus di 17 kabupaten/kota tersebut,”tuturnya.

Pencarian atau penyisiran kasus lumpuh layu mendadak menurut Rumainum akan dilanjutkan pada putaran kedua pelaksanaan sub PIN Polio di Provinsi Papua yang akan dilaksanakan mulai tanggal 13 Mei 2019 sampai dengan 31 Mei 2019. 

Baca Juga :  Jamu Persebaya dengan Kondisi Pincang

“Ditemukan kasus-kasus inilah yang membedakan Provinsi Papua dan Papua Barat. Meski mereka capaian 100% sub bin polio putaran pertama 100% namun tidak menemukan hal-hal seperti 17 kasus lumpuh layu mendadak,” tambahnya.

Dimana setelah 17 kasus tersebut ditemukan oleh tim di lapangan, tim menurutnya langsung diambilkan sampel dan dikirim ke Surabaya guna untuk mengetahui apakah kasus tersebut merupakan lumpuh layu mendadak atau bukan.

“Setelah kurang lebih 2 minggu dikirim ke Surabaya  akhirnya diputuskan bahwa 17 kasus tersebut negatif Polio atau bukan lumpuh layu,”paparnya.

Sementara itu, telah dilakukan pencarian data terkait kasus lumpuh layuh mendadak sepanjang tahun 2018 di 21 rumah sakit di seluruh Provinsi Papua. Dari 21 rumah sakit tersebut ditemukan 38 kasus dari 16 rumah sakit yang melaporkan kasus lumpuh layu mendadak.(kim/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya