Tuesday, October 14, 2025
25.3 C
Jayapura

Bangunan SMP Kiwirok Sudah Dua Kali Dibakar

JAYAPURA-Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz (ODC), Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) yang menyebut bahwa gedung SMP Negeri Kiwirok ditempati aparat adalah tidak benar dan menyesatkan.

“Tuduhan itu sama sekali tidak benar. Aparat tidak mungkin tinggal di sekolah tersebut. Pernyataan TNPB itu hanya upaya menggiring opini publik untuk mendapatkan simpati masyarakat,” tegas Kombes Yusuf kepada wartawan, Rabu (8/10).

Menurutnya, bangunan SMP Negeri Kiwirok di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, telah lama tidak difungsikan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak kondusif di wilayah tersebut sejak beberapa tahun terakhir.

Baca Juga :  Pilot Susi Air Minta ini ke Aparat Keamanan

“Gedung itu sudah dua kali menjadi sasaran pembakaran oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pertama kali dibakar pada tahun 2021, dan kini kembali dibakar oleh kelompok yang sama,” jelasnya.

Pasca peristiwa pembakaran pada 2021, aktivitas belajar mengajar dipindahkan ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Hingga kini, para siswa dan guru dari SMP Negeri Kiwirok masih melaksanakan kegiatan pendidikan di lokasi sementara tersebut.

JAYAPURA-Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz (ODC), Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) yang menyebut bahwa gedung SMP Negeri Kiwirok ditempati aparat adalah tidak benar dan menyesatkan.

“Tuduhan itu sama sekali tidak benar. Aparat tidak mungkin tinggal di sekolah tersebut. Pernyataan TNPB itu hanya upaya menggiring opini publik untuk mendapatkan simpati masyarakat,” tegas Kombes Yusuf kepada wartawan, Rabu (8/10).

Menurutnya, bangunan SMP Negeri Kiwirok di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, telah lama tidak difungsikan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak kondusif di wilayah tersebut sejak beberapa tahun terakhir.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Victor Mengaku Dipersulit Bertemu Kliennya

“Gedung itu sudah dua kali menjadi sasaran pembakaran oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pertama kali dibakar pada tahun 2021, dan kini kembali dibakar oleh kelompok yang sama,” jelasnya.

Pasca peristiwa pembakaran pada 2021, aktivitas belajar mengajar dipindahkan ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Hingga kini, para siswa dan guru dari SMP Negeri Kiwirok masih melaksanakan kegiatan pendidikan di lokasi sementara tersebut.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/