Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

KKB Serang Infrastruktur, Polri Kawal Pembangunan Papua

JAKARTA, Jawa Pos-Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan berbagai aksi teror. Selain menembak warga, KKB juga merusak fasIlitas umum. Berbagai fasilitas umum menjadi sasaran, seperti bandara, sekolah hingga puskesmas.

Catatan Jawa Pos, setidaknya sudah tiga kali KKB membakar gedung sekolah di berbagai daerah di Puncak, Papua. Lalu, membakar ruang tunggu dan gedung ATC Bandara Aminggaru, Ilaga, Papua. Pernah pula sebuah puskesmas dibakar oleh kelompok yang disebut pemerintah sebagai teroris tersebut.

Dengan pembakaran itu, tentunya akses pendidikan, kesehatan dan transportasi menjadi terhambat. Beberapa tahun sebelumnya, KKB juga pernah menyerang pekerja jembatan yang membuat proyek itu sempat terhenti.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat –Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom sempat menyinggung terkait penyerangan terhadap fasilitas umum tersebut. Menurutnya, TPNPB-OPM menolak semua pembangunan dari Pemerintah Indonesia. ”Karena itu, semua fasilitas itu diserang dan dibakar,” paparnya.

Baca Juga :  Jalan Jayapura-Sarmi Kembali Terhubung

Dia menuturkan, TPNPB-OPM akan terus berupaya menyerang dan merusak semua buatan pemerintah Indonesia. Tujuannya, hanya satu untuk melakukan perundingan yang ditengahi Persatuan Bangsa Bangsa. ”Tarik juga pasukan dari Papua,” ujarnya.

Bagian lain, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, pembangunan di tanah Papua tetap harus berjalan. Tidak bolah ada satu pun kelompok yang menganggu pembangunan di Papua. ”Pembangunan ini untuk mensejahterakan masyarakat Papua,” ujarnya.

Dia menegaskan, Papua merupakan bagian dari NKRI. Hal itu merupakan keputusan yang bersifat final. ”Papua adalah NKRI dan NKRI adalah Papua,” jelasnya.

Polri memastikan akan menindak siapapu yang menganggu pembangunan di Papua. Polri dan TNI melaksanakan tugas dan kewajibannya secara optimal. ”Menuntaskan segala tugasnya di Papua,” papar jenderal berbintang satu tersebut.

Baca Juga :  Tiga Hari Rapid Test, 394 Pedagang Dinyatakan Reaktif

Satgas Nemangkawi terus berupaya untuk mengejar KKB. Jumlah anggota KKB diprediksi mencapai 150 orang yang merupakan gabungan dari beberapa kelompok. Satgas gabungan TNI dan Polri ini sudah mulai menunjukkan hasil dengan menangkap dan melumpuhkan sejumlah angota KKB. (idr/JPG)

JAKARTA, Jawa Pos-Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan berbagai aksi teror. Selain menembak warga, KKB juga merusak fasIlitas umum. Berbagai fasilitas umum menjadi sasaran, seperti bandara, sekolah hingga puskesmas.

Catatan Jawa Pos, setidaknya sudah tiga kali KKB membakar gedung sekolah di berbagai daerah di Puncak, Papua. Lalu, membakar ruang tunggu dan gedung ATC Bandara Aminggaru, Ilaga, Papua. Pernah pula sebuah puskesmas dibakar oleh kelompok yang disebut pemerintah sebagai teroris tersebut.

Dengan pembakaran itu, tentunya akses pendidikan, kesehatan dan transportasi menjadi terhambat. Beberapa tahun sebelumnya, KKB juga pernah menyerang pekerja jembatan yang membuat proyek itu sempat terhenti.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat –Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom sempat menyinggung terkait penyerangan terhadap fasilitas umum tersebut. Menurutnya, TPNPB-OPM menolak semua pembangunan dari Pemerintah Indonesia. ”Karena itu, semua fasilitas itu diserang dan dibakar,” paparnya.

Baca Juga :  Di Puncak Rumah Nakes Dibakar

Dia menuturkan, TPNPB-OPM akan terus berupaya menyerang dan merusak semua buatan pemerintah Indonesia. Tujuannya, hanya satu untuk melakukan perundingan yang ditengahi Persatuan Bangsa Bangsa. ”Tarik juga pasukan dari Papua,” ujarnya.

Bagian lain, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, pembangunan di tanah Papua tetap harus berjalan. Tidak bolah ada satu pun kelompok yang menganggu pembangunan di Papua. ”Pembangunan ini untuk mensejahterakan masyarakat Papua,” ujarnya.

Dia menegaskan, Papua merupakan bagian dari NKRI. Hal itu merupakan keputusan yang bersifat final. ”Papua adalah NKRI dan NKRI adalah Papua,” jelasnya.

Polri memastikan akan menindak siapapu yang menganggu pembangunan di Papua. Polri dan TNI melaksanakan tugas dan kewajibannya secara optimal. ”Menuntaskan segala tugasnya di Papua,” papar jenderal berbintang satu tersebut.

Baca Juga :  Jalan Jayapura-Sarmi Kembali Terhubung

Satgas Nemangkawi terus berupaya untuk mengejar KKB. Jumlah anggota KKB diprediksi mencapai 150 orang yang merupakan gabungan dari beberapa kelompok. Satgas gabungan TNI dan Polri ini sudah mulai menunjukkan hasil dengan menangkap dan melumpuhkan sejumlah angota KKB. (idr/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya