Friday, April 11, 2025
25.7 C
Jayapura

230 Guru dan Nakes yang Ditarik Tetap Digaji

SENTANI-Yayasan Serafim menyatakan bahwa meski tak lagi berada ditempat tugasnya di Yahukimo, namun sebanyak 230 tenaga guru dan tenaga kesehatan akan tetap mendapatkan haknya terkait gaji. Ini disampaikan Ketua Yayasan Serafim, Nehes Jhon Valo kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Sentani, Selasa (8/4).

Nehes juga membantah isu yang dilayangkan kepada pihak mereka terkait adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atas tenaga kesehatan dan tenaga guru yang selama ini bekerjasama dengan pemerintah daerah Yahukimo dan ditempatkan di pedalaman.

“Itu sama sekali tidak benar. Saya memang sudah mendengar isu itu, (TPPO) karena kan ade ade  ini tidak saja ditempatkan di suatu tempat, dan itu di berbagai organisasi gereja. Saya mau katakan adalah mungkin saudara-saudara yang bicara TPPO ini, indikasinya  adalah kenapa kerjasama Pemda dengan Serafim tetapi dikasih ke GKI. Ditempatkan ke YPPK, ditempatkan ke Yapelin misalnya, dasarnya cuma satu, mereka itu adalah masyarakat Yahukimo,”kata Ketua Yayasan Serafim, Nehes Jhon Valo, di Sentani, Selasa (8/4).

Baca Juga :  Ternyata Pelaku Pembunuhan di Yahukimo Ingin Mendapat Pengakuan

Karena itu penempatan mereka mewakili wilayah adat, dan mewakili gereja. Karenanya Serafim tidak lagi melihat atau memetakan apakah para guru ini ke YPPK, YPK, Yapelin dan sebagainya itu, tetapi yang menjadi substansinya adalah masyarakat Yahukimo menjadi sasaran pelayanan mereka.

Dia mengatakan, Yayasan Serafim murni pelayanan dan buka lembaga profit dan tidak ada sangkut paut dengan kepentingan politik apapun. Termasuk tidak berafiliasi dengan TNI atau Polri atau dengan kelompok apapun. Bahkan secara poltikpun, Serafim tidak terlibat kesitu, meskipun kerjasama dengan pemerintah daerah Yahukimo. “Kami datang dalam konteks pelayanan dan melayani masyarakat Yahukimo,”ungkapnya.

Saat ini, ada 230 guru dan tenaga kesehatan yang sementara ditarik dari tempat pelayanan. Kendati demikian para guru maupun nakes tersebut akan tetap digaji, hingga Juni mendatang sambil menunggu evaluasi selanjutnya termasuk status keamanan wilayah penempatan dari para tenaga tersebut.

Baca Juga :  Adat Berperan Membantu Pembangunan Sarmi

Sementara itu, Ketua Flobamora Provinsi Papua, Feriyanto Ragalawa meminta kepada pihak Serafim, supaya harus betul-betul memastikan keamanan dan keselamatan tenaga guru dan nakes tersebut apabila mereka kembali ke tempat tugasnya.

“Saya sudah sampaikan kepada ketua yayasan Serafim, bahwa ketika orang-orang ini kembali ke sana harus dipastikan ulang. Siapa yang ingin kembali kembali bertugas dan siapa  yang tidak, berarti dipulangkan. Karena kalau mereka ingin pulang terus nanti perusahaan paksa mereka kembali ketempat tugas dan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan berarti itu resiko,”tegas anggota DPRD Kabupaten Jayapura itu. (roy/ade).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI-Yayasan Serafim menyatakan bahwa meski tak lagi berada ditempat tugasnya di Yahukimo, namun sebanyak 230 tenaga guru dan tenaga kesehatan akan tetap mendapatkan haknya terkait gaji. Ini disampaikan Ketua Yayasan Serafim, Nehes Jhon Valo kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Sentani, Selasa (8/4).

Nehes juga membantah isu yang dilayangkan kepada pihak mereka terkait adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atas tenaga kesehatan dan tenaga guru yang selama ini bekerjasama dengan pemerintah daerah Yahukimo dan ditempatkan di pedalaman.

“Itu sama sekali tidak benar. Saya memang sudah mendengar isu itu, (TPPO) karena kan ade ade  ini tidak saja ditempatkan di suatu tempat, dan itu di berbagai organisasi gereja. Saya mau katakan adalah mungkin saudara-saudara yang bicara TPPO ini, indikasinya  adalah kenapa kerjasama Pemda dengan Serafim tetapi dikasih ke GKI. Ditempatkan ke YPPK, ditempatkan ke Yapelin misalnya, dasarnya cuma satu, mereka itu adalah masyarakat Yahukimo,”kata Ketua Yayasan Serafim, Nehes Jhon Valo, di Sentani, Selasa (8/4).

Baca Juga :  Presiden Jokowi Siap Tebus Rp 3,5 M untuk SMPN 1 Sentani

Karena itu penempatan mereka mewakili wilayah adat, dan mewakili gereja. Karenanya Serafim tidak lagi melihat atau memetakan apakah para guru ini ke YPPK, YPK, Yapelin dan sebagainya itu, tetapi yang menjadi substansinya adalah masyarakat Yahukimo menjadi sasaran pelayanan mereka.

Dia mengatakan, Yayasan Serafim murni pelayanan dan buka lembaga profit dan tidak ada sangkut paut dengan kepentingan politik apapun. Termasuk tidak berafiliasi dengan TNI atau Polri atau dengan kelompok apapun. Bahkan secara poltikpun, Serafim tidak terlibat kesitu, meskipun kerjasama dengan pemerintah daerah Yahukimo. “Kami datang dalam konteks pelayanan dan melayani masyarakat Yahukimo,”ungkapnya.

Saat ini, ada 230 guru dan tenaga kesehatan yang sementara ditarik dari tempat pelayanan. Kendati demikian para guru maupun nakes tersebut akan tetap digaji, hingga Juni mendatang sambil menunggu evaluasi selanjutnya termasuk status keamanan wilayah penempatan dari para tenaga tersebut.

Baca Juga :  Bersama Unhan RI Serahkan Kapal Inovasi Kepada Masyarakat Danau Sentani

Sementara itu, Ketua Flobamora Provinsi Papua, Feriyanto Ragalawa meminta kepada pihak Serafim, supaya harus betul-betul memastikan keamanan dan keselamatan tenaga guru dan nakes tersebut apabila mereka kembali ke tempat tugasnya.

“Saya sudah sampaikan kepada ketua yayasan Serafim, bahwa ketika orang-orang ini kembali ke sana harus dipastikan ulang. Siapa yang ingin kembali kembali bertugas dan siapa  yang tidak, berarti dipulangkan. Karena kalau mereka ingin pulang terus nanti perusahaan paksa mereka kembali ketempat tugas dan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan berarti itu resiko,”tegas anggota DPRD Kabupaten Jayapura itu. (roy/ade).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/