JAYAPURA – Kondisi Pantai Ciberi saat ini cukup memperhatikan. Pantai yang terletak tepat dibawah kolong Jembatan Merah pantai Holtekam itu terancam hilang. Isu hilangnya pantai itu kembali mencuat setelah sebelumnya Cenderawasih Pos pada, Rabu (3/2) menyambangi Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua.
Pada saat itu kepala BWS Papua Dave Muhaimin mengatakan bahwa kondisi pantai Ciberi saat ini telah terjadi pengikisan oleh air laut (Erosi). Hal itu terjadi karena efek samping dari pembangunan Jembatan Merah yang menghubungkan pantai Hamadi dan Holtekamp.
Muhaimin mengatakan melihat kondisi itu pihaknya memasukan pantai tersebut kedalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Dipa) untuk tahun 2025. Yang artinya Pantai Ciberi telah masuk dalam program kerja prioritas WBS tahun ini (2025), namun belum bisa di pastikan karena anggaran masih di tahan.
“Jadi, sebenarnya di Dipa kita ini tahun 2025 kita mau tangani Pantai Ciberi,” jelas Muhaimin saat di konfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (7/2).
Jelasnya, masuknya Pantai Ciberi kedalam Dipa BWS 2025 disebabkan kondisi pantai itu saat ini terjadi pengikisan (Abrasi). Pengikisan pantai itu kata Muhaimin, disebabkan banyak faktor salah satunya adalah efek samping dari pembangunan jembatan merah.Terjadi perputaran arus yang tak diduga dan kemudian tidak mengarah ke dalam teluk melainkan menghantam bibir Pantai Ciberi. Dengan tekanan gelombang maka satu persatu pohon yang berada di bibir pantai ambruk.
“Memang pembangunan apapun itu akan merubah kondisi alam, ternyata sudah diteliti pilar itu (Jembatan Merah) merubah kondisi mondar-mandirnya arus,” jelasnya.
Karena itu pihaknya merancang untuk membuat perkuatan di tempat itu agar tidak terus terjadi pengikisan. Sebelum kesitu ujar kepala BWS itu pihaknya terlebih melakukan perhitungan dan penelitian terlebih dahulu oleh para ahli dari balai teknik Pantai dari pusat.