JAYAPURA– Kondisi keamanan di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan kembali tak kondusif. Ini setelah terjadi insiden penembakan terhadap dua warga sipil. Polisi menyebut jika dua korban berinisial EF (37) dan AT (34) tewas ditembak orang tak dikenal. Namun siapa sangka jika pelakunya adalah pemain lama dimana wilayah ini merupakan lokasi “jajahan” dari mantan Polisi, Aske Mabel.
Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra menyampaikan bahwa insiden yang menewaskan dua warga ini terjadi di Kampung Hobakma Distrik Elelim Kabupaten Yalimo Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (8/1) sekira Pukul 13.35 WIT. Adapun pihaknya mengetahui hal tersebut setelah mendapatkan laporan dari masyarakat setempat.
“Itu mulanya mendapatkan kami dapat laporan dari masyarakat bahwa ada tukang chainsaw (senso) yang meninggal karena ditembak orang tak dikenal saat bekerja,” Joni dari keterangannya tadi malam. Pelapor juga mengungkapkan bahwa ditempat kejadian terdapat dua orang satu orang meninggal dunia sementara satu lainnya terkena tembak dan sedang melarikan diri. “Jadi di TKP itu ada dua orang,” tambahnya.
Sementara dari proses evakuasi yang dilakukan aparat akhirnya kedua korban berhasil ditemukan. Salah satu korban mengalami luka lubang di bagian lengan dan dibantu rekannya ia langsung diangkat ke menaiki bukit. Dari video yang beredar terlihat beberapa anggota polisi mencoba mengevakuasi korban yang posisinya ditanjakan.
Lokasi ini tak jauh dari kali dan setelah dibopong keluar akhirnya jenasah salah satu tukang chainsaw ini berhasil dievakuasi. Polisi menduga jika pelaku berasal dari kelompok Aske Mabel atau bahkan bisa jadi jika Aske sendiri yang melakukan eksekusi.
Sekedar diketahui Aske Mabel merupakan mantan anggota Polres Yalimo dengan pangkat Bripda. Saat masih menjadi anggota Polres Yalimo ia sempat merampas empas pucuk senjata AK-47 dan memilih bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata. Sebelumnya pada 4 Desember lalu juga terjadi penembakan yang dilakukan secara brutal terhadap sopir lajuran di Jl Trans Papua dimana akhirnya salah satu sopir meregang nyawa usai tertembak.
Wakapolda Papua, Brigjend Pol Faisal Ramadhani mengungkapkan bahwa satu target operasi yang diusung personel Polda Papua salah satunya bagaimana membekuk dan menangkap Aske Mabel. Bahkan ketika itu Wakapolda sampaikan bahwa pihaknya harus segera menangkap Aske baik dalam keadaan hidup ataupun mati karena dianggap sudah sangat meresahkan. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos