Sementara terkait tudingan ini Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo Sukarnito menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia menegaskan, aparat kepolisian senantiasa berkomitmen menjaga netralitas selama tahapan Pilkada berlangsung.
“Itu tidak benar. Sejak awal kami sudah menegaskan komitmen netralitas Polri,” ujar Kombes Cahyo, Kamis (7/8).
Ia menyebut, hal ini juga telah menjadi perhatian serius Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin. Sejak awal pelaksanaan Pilkada hingga PSU, Kapolda terus menekankan kepada seluruh jajaran Polda Papua untuk tidak melakukan intervensi politik dalam bentuk apa pun.
Sebab, menurutnya, hal itu dapat mencederai sistem demokrasi serta merusak citra Polri di tengah masyarakat.
“Siapa pun yang menuding keterlibatan Polri harus jelas—di mana, kapan, dan bagaimana kejadiannya. Jangan asal menuding, karena itu sama saja dengan membunuh karakter,” tegasnya.
Kombes Cahyo juga mengimbau masyarakat yang merasa menemukan adanya pelanggaran atau ketidaknetralan oleh oknum anggota Polri untuk segera melaporkannya. Laporan bisa disampaikan langsung ke Polda Papua atau melalui situs resmi Polri di https://dumas.presisi.polri.go.id.
Hingga saat ini, lanjut Cahyo, belum ada laporan resmi yang diterima Polda Papua terkait dugaan keterlibatan personel kepolisian dalam mengintervensi kerja penyelenggara atau melakukan intimidasi.
“Memang sejak awal PSU, masing-masing paslon saling menuding soal keterlibatan Polri. Ada juga video yang beredar di media sosial, namun informasi dalam video itu tidak jelas dan tidak cukup menjadi bukti,” bebernya.
Ia berharap masyarakat tetap tenagn dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum terverivikasi. “Polri selalu menjunjung tinggi aturan dan berkomitmen menjaga netralitas, terutama dalam elaksanaan PSU Papua,”pungkas Kombes Cahyo.(rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos