Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Tak diakomodir di Dana BNPB, Kemensos Siap Bangun Rumah

SENTANI-Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan membangun  rumah layak huni bagi warga Jemaat Eklesia Milinik, Cycloop yang menjadi korban bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura pada Maret 2019 lalu.

“Sebanyak 68 unit rumah siap dibangun oleh Kementerian Sosial untuk warga  Jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cycloop, yang menjadi korban bencana banjir bandang yang terjadi Maret 2019 lalu,” ungkap Tri Rismaharini dalam kunjungannya di kamp pengungsian korban banjir bandang 2019, Jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cycloop, Sentani, Sabtu (7/8).

Risma memastikan akan membangun sebanyak 68 unit rumah layak huni itu sesuai dengan data yang diberikan oleh tokoh masyarakat Papua yaitu Pdt. Lipiyus Biniluk, M.Th., kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga :  Tingkatkan SDM Bidang Kesehatan, Bupati Lanny Jaya MoU dengan UGM

“Jadi sebelumnya kami mendapatkan data dari bapak Lipiyus biniluk bahwa masih ada korban bencana yang belum mendapatkan bantuan,” katanya.

Saat itu dari data yang ada sekira 76 kepala keluarga yang dilaporkan oleh tokoh masyarakat Papua kepada Kemensos yang belum mendapatkan bantuan rumah layak huni. 

Selanjutnya Kemensos melakukan pencocokan data dengan BNPB pusat dan hasilnya ada 8 yang datanya sudah diakomodir sementara sisanya 68 kepala keluarga belum terakomodir di dalam dana penanganan bencana senilai Rp 275 miliar yang sudah digelontorkan oleh pemerintah pusat melalui BNPB pasca bencana.

“Kemudian kami padankan data yang diusulkan oleh BNPB dan data yang diusulkan oleh Pendeta Lipiyus Biniluk. Ternyata ada 8 yang sama, artinya memang ada yang  dibantu sementara sisanya belum. Padahal mereka ini kehilangan rumah sama sekali. Sisanya, 76 dikurangi 8 sesuai pengaduan,”ujar mantan Wali kota Surabaya itu. 

Baca Juga :  Disetubuhi Lima Kali, Anak Dibawah Umur Dilarikan ke RS

Untuk pembangunan rumah tersebut, Risma berjanji akan dibangun secepatnya. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pdt. Lipiyus terkait dengan ketersediaan lahan. Di mana lahan yang akan dibangun perumahan itu terletak di kawasan Doyo Baru.

Pembangunan rumah tersebut direncanakan dilakukan secepat mungkin sehingga masyarakat korban bencana banjir bandang itu bisa langsung menikmatinya pada saat Desember bertepatan dengan Natal bagi umat Nasrani di seluruh dunia.

“Pekerjaannya secepatnya akan dilakukan terhitung mulai dari sekarang nanti sekitar Desember rumah itu sudah diserahkan kepada mereka,” tambahnya.(roy/nat)

SENTANI-Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan membangun  rumah layak huni bagi warga Jemaat Eklesia Milinik, Cycloop yang menjadi korban bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura pada Maret 2019 lalu.

“Sebanyak 68 unit rumah siap dibangun oleh Kementerian Sosial untuk warga  Jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cycloop, yang menjadi korban bencana banjir bandang yang terjadi Maret 2019 lalu,” ungkap Tri Rismaharini dalam kunjungannya di kamp pengungsian korban banjir bandang 2019, Jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cycloop, Sentani, Sabtu (7/8).

Risma memastikan akan membangun sebanyak 68 unit rumah layak huni itu sesuai dengan data yang diberikan oleh tokoh masyarakat Papua yaitu Pdt. Lipiyus Biniluk, M.Th., kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga :  Angka Pasien Dirawat Makin Menyusut

“Jadi sebelumnya kami mendapatkan data dari bapak Lipiyus biniluk bahwa masih ada korban bencana yang belum mendapatkan bantuan,” katanya.

Saat itu dari data yang ada sekira 76 kepala keluarga yang dilaporkan oleh tokoh masyarakat Papua kepada Kemensos yang belum mendapatkan bantuan rumah layak huni. 

Selanjutnya Kemensos melakukan pencocokan data dengan BNPB pusat dan hasilnya ada 8 yang datanya sudah diakomodir sementara sisanya 68 kepala keluarga belum terakomodir di dalam dana penanganan bencana senilai Rp 275 miliar yang sudah digelontorkan oleh pemerintah pusat melalui BNPB pasca bencana.

“Kemudian kami padankan data yang diusulkan oleh BNPB dan data yang diusulkan oleh Pendeta Lipiyus Biniluk. Ternyata ada 8 yang sama, artinya memang ada yang  dibantu sementara sisanya belum. Padahal mereka ini kehilangan rumah sama sekali. Sisanya, 76 dikurangi 8 sesuai pengaduan,”ujar mantan Wali kota Surabaya itu. 

Baca Juga :  Tingkatkan SDM Bidang Kesehatan, Bupati Lanny Jaya MoU dengan UGM

Untuk pembangunan rumah tersebut, Risma berjanji akan dibangun secepatnya. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pdt. Lipiyus terkait dengan ketersediaan lahan. Di mana lahan yang akan dibangun perumahan itu terletak di kawasan Doyo Baru.

Pembangunan rumah tersebut direncanakan dilakukan secepat mungkin sehingga masyarakat korban bencana banjir bandang itu bisa langsung menikmatinya pada saat Desember bertepatan dengan Natal bagi umat Nasrani di seluruh dunia.

“Pekerjaannya secepatnya akan dilakukan terhitung mulai dari sekarang nanti sekitar Desember rumah itu sudah diserahkan kepada mereka,” tambahnya.(roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya