JAYAPURA – Sempat disiram dengan bubur panas oleh pasien yang diduga mabuk, tiga tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura kini kembali beraktivitas seperti biasa. Hanya saja pengamanan di rumah sakit, terutama di ruang Unit Gawat Darurat RSUD Jayapura kini diperketat.
Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum menyebut, Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) telah ditempatkan di lokasi untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang lagi.
“Nakes yang disiram dengan bubur panas sudah membaik dan kembali beraktivitas, untuk laporan di Polda Papua kami belum cek lantaran sedang libur,” kata dr Aaron kepada Cenderawasih Pos, Senin (7/4).
dr Aaron meminta pelaku penyiraman terhadap nakes diproses sesuai dengan perbuatannya. Hal ini untuk memberikan pembelajaran terhadap yang bersangkutan dan tidak melakukan hal serupa.
“Pelaku harus diproses sehingga korban bisa mendapatkan keadilan. Nakes tak boleh disakiti, apalagi mereka bekerja untuk kemanusiaan,” tegasnya.
Secara terpisah, Ketua IDI wilayah Tanah Papua, dr Donald Aronggear SpB (K) mengutuk tindakan kekerasan terhadap nakes. Sebab menurutnya, dalam bertugas nakes selalu berusaha memberikan pengobatan yang terbaik kepada pasiennya.
“Siapa pun yang memberikan tindakan atau mengancam nakes itu sesuatu yang salah dan tidak dibenarkan, kita mengecam keras tindakan yang membahayakan para dokter, nakes dan petugas,” tegasnya.
Selain mengecam, dr Donald juga meminta pelaku harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Bisa dikatakan ini adalah tindakan kriminal, sesuatu yang berbau kriminal ada ranah hukumnya,” ujarnya