JAYAPURA – Demo sejumlah mahasiswa di Jayapura yang bertajuk damai dengan materi menolak pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) ternoda.
Ini setelah seorang anggota Ops Polresta Jayapura Kota, Brigadir Roygen nyaris diamuk massa saat akan mengantarkan bahan makanan untuk aparat keamanan yang melakukan pengamanan.
Ia sempat terjebak saat massa dipukul mundur. Nah saat berpapasan inilah ia bersama beberapa rekannya yang berada di mobil langsung dihampiri oleh massa.
Untungnya ia berhasil melarikan diri, keluar dari mobil kemudian menyeberang kali, kemudian diselamatkan dan dilarikan ke RS Dian Harapan Waena. Hanya saja mobil patroli yang digunakan akhirnya menjadi bulan-bulanan. Kaca bagian depan hancur dilempar dengan batu berukuran besar.
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav Urbinas berang dengan kejadian ini. Ia mengatakan akan meminta keterangan dari anggotanya yang terluka kemudian meminta pertanggungjawaban dari koordinator aksi.
Ia meminta koordinator bertanggungjawab dan akan diawali dengan mengirimkan surat panggilan. Jika tidak mengindahkan akan dilakukan penangkapan oleh timnya. Ini perlu dilakukan agar ke depan bisa mengontrol massanya.
“Dari kejadian ini menambah ketidakpercayaan saya terhadap aksi yang dilakukan oleh kelompok – kelompok ini. Susah dipertanggungjawabkan makanya mengapa Polres tidak memberi ruang untuk dilakukan aksi secara besar – besaran, itu dikarenakan kerawanan seperti ini,” beber Kapolresta Gistav Urbinas kepada wartawan di sela – sela aksi, Selasa (8/3).
Ia menyatakan bahwa aksi ini sudah jelas banyak merugikan masyarakat. Pertama pengguna jalan terganggu karena badan jalan diduduki. Kemudian pemilik usaha kios warung dan sektor perdagangan lainnya juga tidak beroperasi karena tutup. Para pedagang memilih tutup karena trauma dari kejadian – kejadian sebelumnya.
“Jalan juga tidak bisa diakses karena diduduki oleh massa, tidak memperhatikan ketertiban umum dan tidak menghargai hak – hak orang lain. Yang paling fatal adalah adanya oknum – oknum yang memang provokatif dengan melakukan pelemparan. Buktinya kendaraan kami hancur padahal kami berusaha agar tidak ada pendemo yang terluka tapi memang yang begini – begini sulit dikontrol,” sesalnya.
Pihaknya menyatakan akan mengusut siapa saja pelakunya. Kapolresta juga menyatakan akan melakukan penangkapan oleh tim jika coordinator aksi demo tidak segera melapor. “Ini peringatan untuk kami telaah kepada semua kelompok yang akan melakukan aksi. Harusnya aspirasi bisa tetap dilakukan tanpa harus berbenturan dengan aparat selama dilakukan sesuai aturan. Tidak perlu melibatkan banyak massa tapi dibatasi dan model ini sudah beberapa kali kami fasilitasi juga,” tambahnya.
Untuk anggotanya yang terluka dijelaskan saat itu sekira pukul 12.30 WIT aparat sedang membubarkan aksi massa di sekitar Uncen Waena. Lalu saat itu mobil patroli yang dikemudikan Brigpol Roygen ini melintas untuk mengedrop makanan bagi aparat yang siaga. Nah saat berpapasan itulah massa brutal langsung merusak mobil.
Brigpol Roygen sendiri sempat terluka saat kaca mobil hancur, iapun nyaris diamuk massa. Untungnya ia berinisiatif keluar dari mobil dan melompat ke kali kemudian mengamankan diri.
“Kami akan visum dan mintai keterangan soal kejadian tersebut. Sebab kami melihat ada upaya pengeroyokan terhadap aparat keamanan. Kami akan panggil korlap aksi ini terutama titik orasi di Perumnas II. Kebetulan kami cukup kenal dan siap – siap saja dipanggil karena ada juga property kami yang dirusak,” tegas Gustav Urbinas. (ade/nat)