Jika ingin menurunkan Benny Wenda maka harus diturunkan lewat kongres sebab ini pimpinan tingkat tinggi sehingga prosesnya harus sesuai. “Lalu yang memilih adalah rakyat, bukan petinggi juga. Dari proses inilah rakyat meminta kejelasan dan kami datang untuk mempertanyakan peristiwa itu. Kami undang semua pemimpin bangsa Papua dan saat ini kami anggap terjadi kekosongan pemimpin,” beber Markus.
Dijelaskan dari aksi protes ini Buchtar Tabuni selaku deklarator ULMWP, pimpinan PNWP (Parlemen Nasional West Papua) dan Diaz Gwijangge dari WPNCL langsung menerima massa. Hasilnya para petinggi siap menerima aspirasi untuk menggelar kongres.
“Aspirasi sudah diterima dan masih koordinasi. Kami minta secepatnya dilakukan kongres dan kami masih menunggu jawaban dari tiga pendiri deklarator ULMWP,” tambahnya.
Deklarasi sendiri dipastikan akan dilakukan di Jayapura dan apakah Benny Wenda akan naik kembali menurut Markus Yenu hal tersebut nantinya rakyat yang menentukan. “Intinya kami ingin segera digelar kongres untuk mengisi kekosongan ini,” imbuhnya.
Sekedar diketahui massa akhirnya memilih bertahan hingga malam hari untuk mendengar kepastian hasil koordinasi dan hingga tadi malam terlihat massa masih menduduki wilayah Kampwolker.
Sementara itu dari pantauan koran ini sebagian masa aksi berkumpul di Gapura Expo Waena, tampak masing masing peserta aksi memegang pamflet, serta sepanduk yang bertuliskan isi tuntutan mereka kepada Deklarator ULMWP.
Adapun isi tuntutan Kelompok ULMWP Wadah Pemerintah kepada Dekalarator ULMWP, yang dituliskan pada beberapa pamlet kecil, diantaranya.,
Deklarator ULMWP untuk segera Gelar Kongres. Semua Pemimpin ULMWP Gugur Demi Hukum.