Tuesday, October 8, 2024
27.7 C
Jayapura

Satu Prajurit Gugur Jelang HUT TNI

Dan dalam aksi penembakan tersebut Panglima TPNPB Kodap Yambi Yonip Entel Enumbi meminta aparat tidak mengerahkan pasukan militer untuk melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga pribumi di Puncak Jaya.

“Penembakan ini juga murni dilakukan TPNPB dan juga kami telah menggumumkan kepada semua pihak bahwa warga transmigrasi yang datang dari luar tanah Papua untuk segera keluar dari wilayah konflik bersenjata di tanah Papua. Sebab, itu akan menjadi target penembakan karena di cap sebagai agen intelejen atau milisi indonesia yang memasuki wilayah konflik bersenjata wantinya.

Manajemen Markas Komnas TPNPB juga menghimbau kepada seluruh warga pribumi untuk segera berhenti komsumsi makanan berupa beras, minyak goreng, gula, kopi dan gula-gula yang saat ini sedang dibagi oleh aparat militer Indonesia di daerah-daerah konflik bersenjata di tanah Papua. Karena itu adalah salah satu mesin pembunuhan bagi orang Papua dan juga membuat orang Papua agar tidak berkebun atau membuat orang Papua ketergantungan kepada pemerintah indonesia dengan makanan instan.

Baca Juga :  Mau Nonton Pertandingan PON, Vaksin Dulu!

Dan juga disampaikan kepada semua suku-suku yang ada di seluruh tanah Papua untuk selalu menjaga hak-hak masyarakat adat, hukum adat dan hukum Tuhan dari berbagai ancaman yang sedang dilakukan oleh pemerintah indonesia dalam rangka membuka lahan baru demi menjalankan bisnis pertambangan, kepala sawit, ekploitasi hasil bumi lainnya seperti Emas, minyak bumi, tembaga dan kekayaan alam Papua keluar dengan iming-iming pembangunan jalan, rumah dan jembatan yang hakekatnya akan digunakan oleh transmigrasi indonesia di tanah Papua.

Bahkan semuanya itu demi meloloskan pembangunan perusahan-perusahan raksasa milik negara asing. dan indonesia hanyalah sebagai jembatan dengan berkekuatan militernya ia akan terus melakukan intimidasi terhadap warga pribumi karena penjajahan yang ia lakukan. “Rakyat Papua juga harus sadar bahwa secara hukum adat, tanah Papua masih berstatus tanah adat dan bukan milik tanah pemerintah kolonial indonesia. Maka, seluruh warga Papua wajib mempertahankan,” tutup Sebby. (kar/ade)

Baca Juga :  KKB Klaim Diserang 14 Roket

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dan dalam aksi penembakan tersebut Panglima TPNPB Kodap Yambi Yonip Entel Enumbi meminta aparat tidak mengerahkan pasukan militer untuk melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga pribumi di Puncak Jaya.

“Penembakan ini juga murni dilakukan TPNPB dan juga kami telah menggumumkan kepada semua pihak bahwa warga transmigrasi yang datang dari luar tanah Papua untuk segera keluar dari wilayah konflik bersenjata di tanah Papua. Sebab, itu akan menjadi target penembakan karena di cap sebagai agen intelejen atau milisi indonesia yang memasuki wilayah konflik bersenjata wantinya.

Manajemen Markas Komnas TPNPB juga menghimbau kepada seluruh warga pribumi untuk segera berhenti komsumsi makanan berupa beras, minyak goreng, gula, kopi dan gula-gula yang saat ini sedang dibagi oleh aparat militer Indonesia di daerah-daerah konflik bersenjata di tanah Papua. Karena itu adalah salah satu mesin pembunuhan bagi orang Papua dan juga membuat orang Papua agar tidak berkebun atau membuat orang Papua ketergantungan kepada pemerintah indonesia dengan makanan instan.

Baca Juga :  Bawa Ganja, Residivis dan Dua Warga PNG Ditangkap

Dan juga disampaikan kepada semua suku-suku yang ada di seluruh tanah Papua untuk selalu menjaga hak-hak masyarakat adat, hukum adat dan hukum Tuhan dari berbagai ancaman yang sedang dilakukan oleh pemerintah indonesia dalam rangka membuka lahan baru demi menjalankan bisnis pertambangan, kepala sawit, ekploitasi hasil bumi lainnya seperti Emas, minyak bumi, tembaga dan kekayaan alam Papua keluar dengan iming-iming pembangunan jalan, rumah dan jembatan yang hakekatnya akan digunakan oleh transmigrasi indonesia di tanah Papua.

Bahkan semuanya itu demi meloloskan pembangunan perusahan-perusahan raksasa milik negara asing. dan indonesia hanyalah sebagai jembatan dengan berkekuatan militernya ia akan terus melakukan intimidasi terhadap warga pribumi karena penjajahan yang ia lakukan. “Rakyat Papua juga harus sadar bahwa secara hukum adat, tanah Papua masih berstatus tanah adat dan bukan milik tanah pemerintah kolonial indonesia. Maka, seluruh warga Papua wajib mempertahankan,” tutup Sebby. (kar/ade)

Baca Juga :  Akan Gelar Pasar Murah dan Panggung Hiburan Rakyat

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/