Namun, tidak lama setelah itu, Victor dinyatakan tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia. “Sebagai bentuk empati dan solidaritas, masyarakat bersama keluarga korban datang menyampaikan aspirasi. Kami menerima kehadiran mereka dengan baik dan berdialog. Pihak keluarga meminta agar dilakukan proses hukum terhadap oknum anggota yang terbukti mengakibatkan korban meninggal dunia,” jelas AKBP Zet, Kamis (5/9).
Saat ini, penyidik Polres Yahukimo tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota Polsek yang bertugas saat kejadian. Zet menegaskan, pihaknya akan menindak tegas sesuai hukum apabila hasil pemeriksaan menemukan adanya unsur kekerasan. “Tentu hal ini membutuhkan pendalaman secara cermat sesuai mekanisme dan ketentuan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Usai berdialog, massa bersama keluarga korban yang dikoordinir oleh kepala suku dan tokoh masyarakat, dengan difasilitasi kapolres, membawa jenazah kembali ke rumah duka secara tertib tanpa mengganggu situasi keamanan. Ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, para kepala suku, tokoh masyarakat, pemuda, serta keluarga korban yang telah menyampaikan aspirasi dengan aman dan tidak anarkis.
Ia juga berterima kasih kepada jajaran TNI-Polri yang sabar mengawal jalannya aksi. “Jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga. Saat ini, situasi di Yahukimo sudah kondusif. Kami berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi isu-isu yang beredar, karena kami tengah mendalami peristiwa ini untuk mengungkapkan kebenaran yang seadil-adilnya,” pungkas Zet.
Sehari sebelumnya ribuan warga Kabupaten Yahukimo menggelar aksi protes di Mapolres Yahukimo. Massa datang membawa jenazah seorang warga bernama Victor Deal yang meninggal dunia dan diduga dianiaya oleh aparat, Rabu (3/9) sekitar pukul 05.30 WIT.