Wednesday, April 16, 2025
27.7 C
Jayapura

Pemerintah dan Aparat Seperti Tak Berdaya

Sejak November 2024 Konflik Pilkada Puncak Jaya Tewaskan 12 Orang.

JAYAPURA-Konflik antar pendukung pasangan calon bupati pasangan calon nomor urut 01 dan 02 di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah masih berlanjut. Meski sudah berulang kali didamaikan dan dilakukan kesepakatan namun nyatanya “perang” masih  terus dilakukan.

Bahkan pada Sabtu (5/4) kedua kubu masih menenteng peralatan perang berupa panah, busur dan alat tajam lainnya.

Selain itu ada beberapa bangunan gedung yang juga dibakar pekan kemarin. Puncak Jaya belum kondusif. Bahkan dari catatan Satgas Operasi Damai Cartenz, sejak November 2024 lalu hingga Maret 2025 disebutkan ada 12 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan warga lainnya mengalami luka-luka termasuk lebih dari 200 bangunan terbakar atau dibakar.

Baca Juga :  Pipa Tambang Freeport Bocor, Warga Berebut Konsentrat

“Dari hasil pendataan, korban meninggal dunia (MD) sebanyak 12 orang. Delapan di antaranya berasal dari kubu Paslon 01,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulisnya Sabtu (5/4). Selain korban tewas, sebanyak 658 orang mengalami luka-luka akibat terkena panah.

“423 orang merupakan pendukung Paslon 01, sementara 230 lainnya berasal dari kubu Paslon 02,” bebernya. Tak hanya korban jiwa dan luka, kerugian material juga sangat besar. Sedikitnya 201 bangunan dilaporkan terbakar, meliputi 196 rumah warga, satu bangunan sekolah (SD Pruleme Belakang Toba Jaya).

“Satu unit kantor Balai Kampung Trikora, satu kantor Distrik Irimuli, satu kantor Partai Gelora, serta satu kantor balai Desa Pagaleme,” ungkap Faizal. Faizal juga membeberkan bahwa korban meninggal dunia tidak sepenuhnya akIbat bentrok, tapi ada juga akibat tembakan senjata api. Pihaknya menduga aksi tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang memanfaatkan situasi politik untuk melancarkan serangan.

Baca Juga :  KYD Papua Pantau Pelaksanaan Pilkada di Papua dan DOB

“Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya,” tegas Faizal. Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah memanasnya situasi politik. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sejak November 2024 Konflik Pilkada Puncak Jaya Tewaskan 12 Orang.

JAYAPURA-Konflik antar pendukung pasangan calon bupati pasangan calon nomor urut 01 dan 02 di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah masih berlanjut. Meski sudah berulang kali didamaikan dan dilakukan kesepakatan namun nyatanya “perang” masih  terus dilakukan.

Bahkan pada Sabtu (5/4) kedua kubu masih menenteng peralatan perang berupa panah, busur dan alat tajam lainnya.

Selain itu ada beberapa bangunan gedung yang juga dibakar pekan kemarin. Puncak Jaya belum kondusif. Bahkan dari catatan Satgas Operasi Damai Cartenz, sejak November 2024 lalu hingga Maret 2025 disebutkan ada 12 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan warga lainnya mengalami luka-luka termasuk lebih dari 200 bangunan terbakar atau dibakar.

Baca Juga :  Pra Musim, Persipura Belum Bisa Berbicara Banyak

“Dari hasil pendataan, korban meninggal dunia (MD) sebanyak 12 orang. Delapan di antaranya berasal dari kubu Paslon 01,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulisnya Sabtu (5/4). Selain korban tewas, sebanyak 658 orang mengalami luka-luka akibat terkena panah.

“423 orang merupakan pendukung Paslon 01, sementara 230 lainnya berasal dari kubu Paslon 02,” bebernya. Tak hanya korban jiwa dan luka, kerugian material juga sangat besar. Sedikitnya 201 bangunan dilaporkan terbakar, meliputi 196 rumah warga, satu bangunan sekolah (SD Pruleme Belakang Toba Jaya).

“Satu unit kantor Balai Kampung Trikora, satu kantor Distrik Irimuli, satu kantor Partai Gelora, serta satu kantor balai Desa Pagaleme,” ungkap Faizal. Faizal juga membeberkan bahwa korban meninggal dunia tidak sepenuhnya akIbat bentrok, tapi ada juga akibat tembakan senjata api. Pihaknya menduga aksi tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang memanfaatkan situasi politik untuk melancarkan serangan.

Baca Juga :  Disinyalir Ada Dana Desa yang Digunakan Untuk Beli Amunisi

“Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya,” tegas Faizal. Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah memanasnya situasi politik. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya