Monday, November 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Pemkot Jayapura Tetap Fokus Pemulihan Ekonomi

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano. MM menyampaikan, memasuki usia Kota Jayapura ke-112 tahun 2022 ini, Pemkot Jayapura tetap fokus pada pemulihan ekonomi.

“Ini supaya ekonomi kita ini stabil. Contoh hotel-hotel bisa operasionalnya dengan baik, kafe, rumah makan di Kota Jayapura di masa pandemi juga dampak dari covid itu kita tangani. Yang terkena dampak maka kita berikan bantuan bantuan kepada masyarakat Kota Jayapura,” ungkap Wali Kota Tomi Mano pada upacara dalam rangka HUT Kota Jayapura ke-112 di Lapangan Trisila Lantamal X Jayapura, Senin (07/3).

Menurutnya, beberapa infrastruktur yang diselesaikan di akhir jabatannya tepat pada 112 tahun Kota Jayapura adalah gedung otonom sayap kanan kantor Wali Kota dan gedung DPRD Kota Jayapura.

“Yang akan digunakan yaitu gedung otonom kantor Wali Kota karena ada sebagian dinas-dinas yang di luar sekarang semuanya sudah masuk. Ini supaya pelayanannya terpusat di kantor Wali Kota Jayapura dan juga sekretariat DPR Kota Jayapura juga kami sudah selesaikan dimana masing-masing anggota dewan sudah punya ruangan tersendiri,” jelasnya.

Dalam upacara kemarin, Wali Kota Jayapura juga memberikan kepada dr. Fransiskus Xaverius Soedanto. “Saya atas nama pemerintah kota memberikan apresiasi kepada dr. Soedanto yang juga dikenal dokter 1000 dan juga melayani secara gratis. Semoga Tuhan memberkati pak dokter memberikan umur panjang dan kesehatan,” ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa masih dalam rangka HUT Kota, tanggal 12 Maret ketua PGRI pusat akan ke Kota Jayapura dan meresmikan Graha PGRI. Menurutnya, infrastruktur akan dibenahi, sebab dana sudah terserap habis dengan rekturisasi anggaran untuk Covid-19.

“Di tahun terakhir kami ini memang dalam situasi Covid-19 ini, dana besar terserap untuk penanganan Covid. Sehingga pembangunan-pembangunan tidak bisa kita laksanakan dengan baik di kota ini. Infrastruktur kita batasi, tapi kita meningkatkan pemberian bantuan langsung UMKM kepada masyarakat kota ini kita lakukan besar sekali dana kepada bantu bantuan langsung kepada masyarakat di masa pandemi Covid ini,” ujarnya.

Menurutnya masih banyak hal-hal yang belum dapat laksanakan. Meskipun begitu, selama 10 tahun dirinya memimpin sudah memberikan prestasi IPM mencapai IPM 80,65%.

“Indikator capaian kita di akhir tahun ini saya rasa sangat cukup bagus. Kota ini heterogen maka itu perlu kita jaga persatuan dan kesatuan, kerukunan dan toleransi umat beragama. Dimana yang kami harapkan dari masyarakat yaitu rasa memiliki di kota ini dan juga berpartisipasi aktif dalam pembangunan di Kota Jayapura,” pintanya.

Baca Juga :  TPA Koya Koso Terbakar

Dirinya menyampaikan, dengan dinamika perkembangan kota yang semakin pesat dan maju, serta dengan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Pihaknya akan akan fokus pada penuntasan stunting, menekan angka kematian anak dibawah umur 5 tahun dan juga ibu melahirkan.

“Dengan tema kita tahun ini Kota yang Damai Kota yang Cerdas Kkota yang Tangguh dan Kota yang modern, itu harapan kami masyarakat kota Jayapura. Yuk kita pemberian gizi pada ibu hamil yang ada di kota Jayapura,” tambahnya.

Terkait pemilihan kepala kampung di Kota Jayapura dirinya menyampaikan bahwa hal ini merupakan instruksi Menteri Dalam Negeri di seluruh Indonesia bukan hanya di Kota Jayapura. Dengan proses tahapannya yang harus dilalui.

“Dalam pergantian kepala kampung serentak seluruh Indonesia panitia pemilihan sudah terbentuk di tingkat kota, tingkat-tingkat kampung dan proses tahapan harus dilalui dengan baik. Masyarakat, saya harapkan ikut berpartisipasi untuk menyukseskan pemilihan kepala kampung ini ada demokrasi terjadi di sana supaya tidak ada yang saling mengkomplain mereka akan menyampaikan visi dan misi mereka apa yang mereka bangun,” pungkasnya

Sementara itu, mantan Wali Kota Jayapura, Michael Manufandu yang sekarang menjabat sebagai senior pamong pemerintahan menyampaikan terkait capaian yang diraih oleh BTM.

“Wali kota capaian prestasinya luar biasa. Selama 10 tahun ini dia bisa mengelola ini baik sehingga kelihatan damai. Semua orang terlibat, semua orang berperan, semua orang berinisiatif karena ada kebebasan untuk mengembangkan diri di kota ini dan itu baik sekali. Wali kota dengan perangkatnya memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan pelayan yang dekat dengan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya berpesan, untuk wali kota selanjutnya, agar memperhatikan 3 hal agar tercapainya kota yang baik. Yaitu terkait sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Pemimpin kota ke depan ada tiga hal yang saya ingin sampaikan sama dia nanti, pertama masalah ekonomi. Jadi bagaimana menciptakan pasar yang baik sehingga terjadi interaksi yang baik antara pedagang, konsumen dan produsen harus diciptakan tidak bisa asal-asalan saja. Yang kedua ya harus menjaga masalah sosial ini penting kan masyarakat kota ini masyarakat majemuk beraneka ragam dari berbagai macam suku dan sebagainya itu masalah sosial ini perlu diperhatikan. Yang ketiga itu masalah Masalah lingkungan hidup. Kalau sosial tidak diatur orang akan demonstrasi setiap hari, masalah ekonomi tidak baik orang pencipta kerusuhan, dan lingkungan hidup tidak terjaga akan terjadi banjir pengrusakan dan sebagainya. Itu pesan untuk pemimpin masa depan,” ujarnya.

Baca Juga :  Empat Ribu-an ASN Belum Terdistribusi Jadi Beban Keuangan Daerah

Sementara itu Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Hein Carlos Mano, S.Th., M.Si., mengatakan Kota Jayapura diumur yang ke-112 mengalami perkembangan yang signifikan. “Perkembangan Kota Jayapura banyak kemajuan yang diraih dan dicapai sehingga kota ini menjadi role model kota-kota yang lain. Tentang kebersihan, keuangan dan terutama dalam hal toleransi,” bebernya.

Kaitan dengan itu, ke depan pihaknya berharap anak Port Numbay bisa kembali memimpin di daerahnya. “Kami butuh seorang pemimpin yang berkualitas yang terus memajukan Kota Jayapura. Karena kalau salah, kita bisa terbelakang lagi. Ini menjadi catatan penting untuk diperhatikan. Dan anak asli Port Numbay harus diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin di negerinya,” tegasnya.

Lanjutnya, hal yang lain masyarakat harus memperhatikan peraturan-peraturan Perda dan seterusnya yang terutama tentang sampah. “Saya kira dibagian ini yang perlu ada evaluasi lagi ke masyarakat sehingga mereka bisa membuang sampah pada tempatnya dan pada waktunya,” ujarnya.

Disinggung mengenai rencana pemekaran, dirinya menilai hal tersebut merupakan langkah yang bagus, khususnya untuk Kota Jayapura. “Rencana pemekaran, saya pribadi mendukung. Jadi setiap etnis bisa memimpin daerahnya sendiri,” tambahnya.

Menurutnya itu sebagai suatu jalan atau solusi meredakan permasalahan di Papua khususnya mengenai isu rasisme. “Di Papua demo besar-besaran atas kasus rasisme, padahal di orang Papua pun banyak yang rasis. Ini berbahaya jika terus-terusan seperti ini,” katanya.

Pihaknya mencontohkan, pembagian kue Otsus yang dananya untuk Kota Jayapura mendapat jatah paling sedikit dibanding kota maupun kabupaten lain. “Ditambah lagi dana itu juga dipangkas untuk PON, ini kan mengurangi kue kita, padahal aturannya tidak ada, jadi sudah sedikit, tambah sedikit lagi, seharusnya diperuntukkan untuk sekolah ataupun puskesmas malah jadi berkurang” ujarnya. (rhy/nat)

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano. MM menyampaikan, memasuki usia Kota Jayapura ke-112 tahun 2022 ini, Pemkot Jayapura tetap fokus pada pemulihan ekonomi.

“Ini supaya ekonomi kita ini stabil. Contoh hotel-hotel bisa operasionalnya dengan baik, kafe, rumah makan di Kota Jayapura di masa pandemi juga dampak dari covid itu kita tangani. Yang terkena dampak maka kita berikan bantuan bantuan kepada masyarakat Kota Jayapura,” ungkap Wali Kota Tomi Mano pada upacara dalam rangka HUT Kota Jayapura ke-112 di Lapangan Trisila Lantamal X Jayapura, Senin (07/3).

Menurutnya, beberapa infrastruktur yang diselesaikan di akhir jabatannya tepat pada 112 tahun Kota Jayapura adalah gedung otonom sayap kanan kantor Wali Kota dan gedung DPRD Kota Jayapura.

“Yang akan digunakan yaitu gedung otonom kantor Wali Kota karena ada sebagian dinas-dinas yang di luar sekarang semuanya sudah masuk. Ini supaya pelayanannya terpusat di kantor Wali Kota Jayapura dan juga sekretariat DPR Kota Jayapura juga kami sudah selesaikan dimana masing-masing anggota dewan sudah punya ruangan tersendiri,” jelasnya.

Dalam upacara kemarin, Wali Kota Jayapura juga memberikan kepada dr. Fransiskus Xaverius Soedanto. “Saya atas nama pemerintah kota memberikan apresiasi kepada dr. Soedanto yang juga dikenal dokter 1000 dan juga melayani secara gratis. Semoga Tuhan memberkati pak dokter memberikan umur panjang dan kesehatan,” ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa masih dalam rangka HUT Kota, tanggal 12 Maret ketua PGRI pusat akan ke Kota Jayapura dan meresmikan Graha PGRI. Menurutnya, infrastruktur akan dibenahi, sebab dana sudah terserap habis dengan rekturisasi anggaran untuk Covid-19.

“Di tahun terakhir kami ini memang dalam situasi Covid-19 ini, dana besar terserap untuk penanganan Covid. Sehingga pembangunan-pembangunan tidak bisa kita laksanakan dengan baik di kota ini. Infrastruktur kita batasi, tapi kita meningkatkan pemberian bantuan langsung UMKM kepada masyarakat kota ini kita lakukan besar sekali dana kepada bantu bantuan langsung kepada masyarakat di masa pandemi Covid ini,” ujarnya.

Menurutnya masih banyak hal-hal yang belum dapat laksanakan. Meskipun begitu, selama 10 tahun dirinya memimpin sudah memberikan prestasi IPM mencapai IPM 80,65%.

“Indikator capaian kita di akhir tahun ini saya rasa sangat cukup bagus. Kota ini heterogen maka itu perlu kita jaga persatuan dan kesatuan, kerukunan dan toleransi umat beragama. Dimana yang kami harapkan dari masyarakat yaitu rasa memiliki di kota ini dan juga berpartisipasi aktif dalam pembangunan di Kota Jayapura,” pintanya.

Baca Juga :  Soal Inflasi Awal Tahun, Mendagri Warning Kepala Daerah

Dirinya menyampaikan, dengan dinamika perkembangan kota yang semakin pesat dan maju, serta dengan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Pihaknya akan akan fokus pada penuntasan stunting, menekan angka kematian anak dibawah umur 5 tahun dan juga ibu melahirkan.

“Dengan tema kita tahun ini Kota yang Damai Kota yang Cerdas Kkota yang Tangguh dan Kota yang modern, itu harapan kami masyarakat kota Jayapura. Yuk kita pemberian gizi pada ibu hamil yang ada di kota Jayapura,” tambahnya.

Terkait pemilihan kepala kampung di Kota Jayapura dirinya menyampaikan bahwa hal ini merupakan instruksi Menteri Dalam Negeri di seluruh Indonesia bukan hanya di Kota Jayapura. Dengan proses tahapannya yang harus dilalui.

“Dalam pergantian kepala kampung serentak seluruh Indonesia panitia pemilihan sudah terbentuk di tingkat kota, tingkat-tingkat kampung dan proses tahapan harus dilalui dengan baik. Masyarakat, saya harapkan ikut berpartisipasi untuk menyukseskan pemilihan kepala kampung ini ada demokrasi terjadi di sana supaya tidak ada yang saling mengkomplain mereka akan menyampaikan visi dan misi mereka apa yang mereka bangun,” pungkasnya

Sementara itu, mantan Wali Kota Jayapura, Michael Manufandu yang sekarang menjabat sebagai senior pamong pemerintahan menyampaikan terkait capaian yang diraih oleh BTM.

“Wali kota capaian prestasinya luar biasa. Selama 10 tahun ini dia bisa mengelola ini baik sehingga kelihatan damai. Semua orang terlibat, semua orang berperan, semua orang berinisiatif karena ada kebebasan untuk mengembangkan diri di kota ini dan itu baik sekali. Wali kota dengan perangkatnya memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan pelayan yang dekat dengan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya berpesan, untuk wali kota selanjutnya, agar memperhatikan 3 hal agar tercapainya kota yang baik. Yaitu terkait sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Pemimpin kota ke depan ada tiga hal yang saya ingin sampaikan sama dia nanti, pertama masalah ekonomi. Jadi bagaimana menciptakan pasar yang baik sehingga terjadi interaksi yang baik antara pedagang, konsumen dan produsen harus diciptakan tidak bisa asal-asalan saja. Yang kedua ya harus menjaga masalah sosial ini penting kan masyarakat kota ini masyarakat majemuk beraneka ragam dari berbagai macam suku dan sebagainya itu masalah sosial ini perlu diperhatikan. Yang ketiga itu masalah Masalah lingkungan hidup. Kalau sosial tidak diatur orang akan demonstrasi setiap hari, masalah ekonomi tidak baik orang pencipta kerusuhan, dan lingkungan hidup tidak terjaga akan terjadi banjir pengrusakan dan sebagainya. Itu pesan untuk pemimpin masa depan,” ujarnya.

Baca Juga :  Beda Pendapat, Dua Kelompok KKB Saling Serang

Sementara itu Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Hein Carlos Mano, S.Th., M.Si., mengatakan Kota Jayapura diumur yang ke-112 mengalami perkembangan yang signifikan. “Perkembangan Kota Jayapura banyak kemajuan yang diraih dan dicapai sehingga kota ini menjadi role model kota-kota yang lain. Tentang kebersihan, keuangan dan terutama dalam hal toleransi,” bebernya.

Kaitan dengan itu, ke depan pihaknya berharap anak Port Numbay bisa kembali memimpin di daerahnya. “Kami butuh seorang pemimpin yang berkualitas yang terus memajukan Kota Jayapura. Karena kalau salah, kita bisa terbelakang lagi. Ini menjadi catatan penting untuk diperhatikan. Dan anak asli Port Numbay harus diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin di negerinya,” tegasnya.

Lanjutnya, hal yang lain masyarakat harus memperhatikan peraturan-peraturan Perda dan seterusnya yang terutama tentang sampah. “Saya kira dibagian ini yang perlu ada evaluasi lagi ke masyarakat sehingga mereka bisa membuang sampah pada tempatnya dan pada waktunya,” ujarnya.

Disinggung mengenai rencana pemekaran, dirinya menilai hal tersebut merupakan langkah yang bagus, khususnya untuk Kota Jayapura. “Rencana pemekaran, saya pribadi mendukung. Jadi setiap etnis bisa memimpin daerahnya sendiri,” tambahnya.

Menurutnya itu sebagai suatu jalan atau solusi meredakan permasalahan di Papua khususnya mengenai isu rasisme. “Di Papua demo besar-besaran atas kasus rasisme, padahal di orang Papua pun banyak yang rasis. Ini berbahaya jika terus-terusan seperti ini,” katanya.

Pihaknya mencontohkan, pembagian kue Otsus yang dananya untuk Kota Jayapura mendapat jatah paling sedikit dibanding kota maupun kabupaten lain. “Ditambah lagi dana itu juga dipangkas untuk PON, ini kan mengurangi kue kita, padahal aturannya tidak ada, jadi sudah sedikit, tambah sedikit lagi, seharusnya diperuntukkan untuk sekolah ataupun puskesmas malah jadi berkurang” ujarnya. (rhy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya