JAYAPURA – Berdasarkan Peraturan Wali Kota Jayapura terbaru, sekolah tetap diizinkan untuk melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) secara tatap muka. “Sesuai Instruksi Wali Kota Jayapura yang baru maka sekolahan tetap masuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan dua shift,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Debora P. Rumbino, S.Hut., MM., kepada wartawan, Senin (7/2).
Setiap shift menurut Debora Rumbino, dibatasi hanya 50% dengan prokes yang ketat. Namun ada beberapa sekolahan yang melakukan daring karena ada sekolah yang gurunya terpapar Covid. “Ada guru yang kena Covid jadi mereka minta untuk PJJ (pembelajaran jarak jauh) selama 2 minggu sembari guru mereka diswab,” jelasnya.
Sekolah yang melakukan pembelaharan secara daring atau online, di antaranya SMP Santo Paulus dan As Salam. “Sementara kami meminta Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk melakukan swab. Setelah keluar hasilnya maka akan dilakukan sesuai instruksi wali kota. Sedangkan untuk waktu pembelajaran dimulai pagi sampai pukul setengah 10, lalu dari pukul setengah 10 sampai pukul dua siang. Dikasih selang 30 menit untuk persiapan tempat belajar berikutnya,” tuturnya.
Pihaknya mengimbau seluruh sekolah di Kota Jayapura untuk menerapkan prokes yang ketat. “Ini karena Omicron sudah ada di Kota Jayapura jadi prokes agar dijaga dengan ketat,” pintanya.
Ditambahkan sekolah yang diizinkan melakukan tatap muka yaitu SD dan SMP, sementara TK/PAUD yang sebelumnya direncanakan aktif kembali pada Februari,belum diizinkan masuk karena meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Jayapura. (rhy/nat)