JAYAPURA -Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum mengaku senang bahwa gubernur melepasnya dari beban rumah sakit. “Saya bahagia gubernur lepaskan saya dari beban ini, terasa berat untuk mengurus rumah sakit dengan modal APBD sebesar Rp30 miliar di luar gaji,” kata dr Aaron, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.
Menurutnya, gubernur sudah bertindak dengan tepat dan benar. Ia pun mendukung langkah gubernur tersebut. “Gubernur sebagai pemilik rumah sakit sudah bertindak benar dan bagus. Puji Tuhan membebaskan saya dari beban yang berat seiring dengan ketersediaan anggaran yang sedikit. Dulu, waktu zamannya Lukas Enembe, anggaran untuk rumah sakit Rp300 miliar hingga Rp400 miliar. Namun sekarang, tersisa Rp30 miliar di luar gaji,” bebernya.
dr Aaron mengaku tak mempermasalahkan dirinya diganti, terlebih anggaran RSUD Jayapura mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ia membeberkan dimana tahun 2022 rumah sakit mendapatkan anggaran Rp60 miliar, tahun 2024 turun jadi Rp46 miliar, lalu pada tahun 2025 hanya dianggarkan Rp30 miliar. Sebuah pekerjaan berat untuk menangani nyawa manusia namun dengan keterbatasan dukungan anggaran.
“Jika tahun 2026, gubernur kasih Rp60 miliar di luar gaji, kita punya harga diri dan kita bisa bersaing dengan rumah sakit vertikal Kemenkes yang ada di depan mata,” pungkasnya. (fia)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA -Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum mengaku senang bahwa gubernur melepasnya dari beban rumah sakit. “Saya bahagia gubernur lepaskan saya dari beban ini, terasa berat untuk mengurus rumah sakit dengan modal APBD sebesar Rp30 miliar di luar gaji,” kata dr Aaron, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.
Menurutnya, gubernur sudah bertindak dengan tepat dan benar. Ia pun mendukung langkah gubernur tersebut. “Gubernur sebagai pemilik rumah sakit sudah bertindak benar dan bagus. Puji Tuhan membebaskan saya dari beban yang berat seiring dengan ketersediaan anggaran yang sedikit. Dulu, waktu zamannya Lukas Enembe, anggaran untuk rumah sakit Rp300 miliar hingga Rp400 miliar. Namun sekarang, tersisa Rp30 miliar di luar gaji,” bebernya.
dr Aaron mengaku tak mempermasalahkan dirinya diganti, terlebih anggaran RSUD Jayapura mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ia membeberkan dimana tahun 2022 rumah sakit mendapatkan anggaran Rp60 miliar, tahun 2024 turun jadi Rp46 miliar, lalu pada tahun 2025 hanya dianggarkan Rp30 miliar. Sebuah pekerjaan berat untuk menangani nyawa manusia namun dengan keterbatasan dukungan anggaran.
“Jika tahun 2026, gubernur kasih Rp60 miliar di luar gaji, kita punya harga diri dan kita bisa bersaing dengan rumah sakit vertikal Kemenkes yang ada di depan mata,” pungkasnya. (fia)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos