JAYAPURA – Polemik pelayanan yang dianggap kurang bagus di RSUD Dok II Jayapura langsung disikapi DPR Papua. Pihak managemen rumah sakit diundang untuk memberikan klarifikasi.Diketahui permasalahan itu muncul ketika sejumlah pasien, keluarga pasien dan tenaga kesehatan mendatangi kantor DPR Papua, pada, Selasa (3/9). Pertemuan ini juga dihadiri anggota lainnta, Junaedi Rahim dan Jack Komboy.
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan bahwa dari hasil pertemuan dengan sejumlah pihak RSUD Dok II Jayapura pada, Rabu (4/5) dapat disimpulkan bahwa sistem perancanan di RSUD Dok II tidak tepat, ada miss komunikasi pada manajemen sehingga mengakibatkan reagen yang dibutuhkan itu tidak ada.
DPR menyatakan barang yang dibutuhkan pasien saat ini sangat urgen untuk itu ia berharap pihak RSUD Dok II Jayapura segera menyediakan barang tersebut segera mungkin agar tidak berberdampak buruk pada pasien dan masyarakat pada umumnya.
“Kami sudah minta sesuai dengan janji saya kepada keluarga pasien yang datang kemari bahwa saya akan usahakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga pada hari ini kita sudah putuskan, malam ini cairannya mereka akan kirim dengan pesawat dan besok pagi akan tiba disini, dan bisa melakukan cuci darah,” kata Jhony, Rabu (4/9).
“Setahu saya juga di RSUD Dok II ada tambahan dana pada APBD perubahan. Selain itu juga ada dana BPJS yang harus digunakan,” tambahnya. Ia mengatakan bahwa ada di RS tersebut juga ada miss terkait pengunaan dana BPJS dimana ada tenaga medis yang belum mendapatkan pembayaran sedangkan BPJS sudah diklaim sampai dengan bulan April.
“Artinya di BPJS itukan ada jasa disitu yang seharusnya bisa diselesaikan tetapi sampai bulan ini tenaga medis masih mengeluarkan soal mereka punya jasa,” ujarnya.