Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Gubernur Tanda Tangani Naskah Deklarasi Damai di Tanah Papua

Gubernur Papua Lukas Enembe, menandatangani naskah dekalarasi damai di Tanah Papua di Hotel Swiss Bel, Kamis (5/9) malam.

Kapolri : Mari Kita Jaga Papua, Jangan Sampai Terjadi Konflik Diantara Kita.

JAYAPURA- Gubernur Papua Lukas Enembe, menandatangani naskah dekalarasi damai di Tanah Papua sekaligus memberikan jaminan keamanan kepada setiap orang dari golongan manapun orang yang hidup di tanah ini (Papua-red).

  “Saya sebagai Gubernur Papua memberi jaminan kepada siapa saja yang hidup di Papua,” tegas Gubernur  dalam kegiatan penandatanganan kesepakatan bersama Papua Damai yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal  Hadi Tjahjanto, Ketua DPRP Yunus Wonda, Ketua MRP Timotius Murib di Hotel Swiss Bel, Kamis (5/9) malam.

  Menurutnya, apa yang terjadi belakangan ini di Papua menjadi pembelajaran sehingga tidak ada lagi perbedaan antara satu dan lainnya. Selain itu, sepakat untuk menjadi warga nusantara tanpa ada kelompok nusantara atau kelonpok Papua.

“Saya mengajak kita semua untuk hidup berdampingan secara damai di Tanah Papua dan membangun kesejahteraan di Provinsi Papua. Menjaga keutuhan kita sehingga tidak ada perpecahan sesama anak bangsa, berdampingan menjaga NKRI,” jelasnya. 

  Lanjut Gubernur, semua harus sepakat hidup bersatu diseluruh wilayah NKRI tanpa ada perbedaan. Termasuk masyarakat Papua juga punya hak untuk hidup di mana saja, jangan ada yang ditekan, jangan ada intimidasi  namun harus hidup berdampingan.

 Foto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal  Hadi Tjahjanto, Ketua DPRP Yunus Wonda, Ketua MRP Timotius Murib bersama komponen masyarakat, di Hotel Swiss Bel, Kamis (5/9) malam.

  Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku kedatangan dirinya bersama Panglima TNI berkaitan dengan stabilitas keamanan dan  ketertiban, sehingga merasa terpanggil untuk mengendalikan situasi keamanan di Papua agar tetap baik dan stabil sehingga pembangunan tetap berjalan.

Baca Juga :  Seorang Nenek Tewas Sambil Memeluk Cucunya

  “Sudah cukup kita mengalami pahitnya konflik Ambon dan Poso, sehingga itu kita ambil tindakan cepat yakni mengendalikan situasi dengan menambah personil. Mengingat Papua  daerah yang sangat luas dengan tujuan untuk mengendalikan situasi sehingga masyarakat merasa negara ada sekaligus ada jaminan keamanan,” tutur Kapolri.

  Ia mengakui bahwa situasi di Papua dan Papua Barat saat ini relative cukup terkendali dan aman. Sehingga itu ia meminta kepada semua komponen untuk sama-sama menjaga stabilitas keamanan yang ada di Papua.

“Kedepan kita akan terus monitor keamanan di Papua, namun kami harapkan kontribusi dan dukungn semua pihak. Mari kita jaga Papua jangan  sampai terjadi konflik diantara kita nanti menyesalnya panjang,” ungkapnya.

   Kapolri juga telah meminta semua Kapolda untuk untuk menjaga dan menjamin keamanan  warga Papua yang ada di luar Papua, termasuk mahasiswa Papua yang sedang studi di luar Papua.

Baca Juga :  Pemprov Fasilitasi Tua-tua Adat Temui Mendagri

“Kalau sampai ada mahasiswa Papua yang diganggu, saya akan berikan tindakan tegas jika ada pembiaran. Namun saya memohon juga untuk menyesuaikan norma-norma adat istiadat setempat,” pintanya.

  Di tempat yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan deklarasi adalah kesepakatan kita bersama sebagai anak bangsa. Deklarasi megingatkan kepada kita semua bahwa kita adalah satu keluarga sebangsa dan setanah air Indonesia.

“Kita bersatu padu dan saling memperkuat, mari kita rajut bhineka tunggal ika bukan hanya sebagai semboyang namun dicerminkan sehari-hari,” katanya.

  Adapun empat poin deklarasi kesepakatan bersama dibacakan langsung oleh Ketua MRP Timotius Murib yakni kami warga Negara Kasatuan Republik Indonesia di Tanah Papua dengan beragam suku, bahasa, agama dan adat istiadat bersepakat menyatakan ;

Menjaga persatuan dan kesatuan di Tanah Papua. Hidup berdampingan, kerukunan, damai dengan penuh kasih sayang. Sepakat tidak terpengaruh oleh isu isu yang tidak benar. Sepakat menolak kelompok separatis dan radikal di Tanah Papua.

  Sementara itu, untuk menjaga kedamaian dan keamanan di Tanah Papua, sebelumnya telah diadakan acara bakar batu di Sentani dan pertemuan pengguyuban di Hotel Sahid oleh TNI-Polri bersama masyarakat dan para tokoh. (fia)

Gubernur Papua Lukas Enembe, menandatangani naskah dekalarasi damai di Tanah Papua di Hotel Swiss Bel, Kamis (5/9) malam.

Kapolri : Mari Kita Jaga Papua, Jangan Sampai Terjadi Konflik Diantara Kita.

JAYAPURA- Gubernur Papua Lukas Enembe, menandatangani naskah dekalarasi damai di Tanah Papua sekaligus memberikan jaminan keamanan kepada setiap orang dari golongan manapun orang yang hidup di tanah ini (Papua-red).

  “Saya sebagai Gubernur Papua memberi jaminan kepada siapa saja yang hidup di Papua,” tegas Gubernur  dalam kegiatan penandatanganan kesepakatan bersama Papua Damai yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal  Hadi Tjahjanto, Ketua DPRP Yunus Wonda, Ketua MRP Timotius Murib di Hotel Swiss Bel, Kamis (5/9) malam.

  Menurutnya, apa yang terjadi belakangan ini di Papua menjadi pembelajaran sehingga tidak ada lagi perbedaan antara satu dan lainnya. Selain itu, sepakat untuk menjadi warga nusantara tanpa ada kelompok nusantara atau kelonpok Papua.

“Saya mengajak kita semua untuk hidup berdampingan secara damai di Tanah Papua dan membangun kesejahteraan di Provinsi Papua. Menjaga keutuhan kita sehingga tidak ada perpecahan sesama anak bangsa, berdampingan menjaga NKRI,” jelasnya. 

  Lanjut Gubernur, semua harus sepakat hidup bersatu diseluruh wilayah NKRI tanpa ada perbedaan. Termasuk masyarakat Papua juga punya hak untuk hidup di mana saja, jangan ada yang ditekan, jangan ada intimidasi  namun harus hidup berdampingan.

 Foto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal  Hadi Tjahjanto, Ketua DPRP Yunus Wonda, Ketua MRP Timotius Murib bersama komponen masyarakat, di Hotel Swiss Bel, Kamis (5/9) malam.

  Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku kedatangan dirinya bersama Panglima TNI berkaitan dengan stabilitas keamanan dan  ketertiban, sehingga merasa terpanggil untuk mengendalikan situasi keamanan di Papua agar tetap baik dan stabil sehingga pembangunan tetap berjalan.

Baca Juga :  Pemprov Fasilitasi Tua-tua Adat Temui Mendagri

  “Sudah cukup kita mengalami pahitnya konflik Ambon dan Poso, sehingga itu kita ambil tindakan cepat yakni mengendalikan situasi dengan menambah personil. Mengingat Papua  daerah yang sangat luas dengan tujuan untuk mengendalikan situasi sehingga masyarakat merasa negara ada sekaligus ada jaminan keamanan,” tutur Kapolri.

  Ia mengakui bahwa situasi di Papua dan Papua Barat saat ini relative cukup terkendali dan aman. Sehingga itu ia meminta kepada semua komponen untuk sama-sama menjaga stabilitas keamanan yang ada di Papua.

“Kedepan kita akan terus monitor keamanan di Papua, namun kami harapkan kontribusi dan dukungn semua pihak. Mari kita jaga Papua jangan  sampai terjadi konflik diantara kita nanti menyesalnya panjang,” ungkapnya.

   Kapolri juga telah meminta semua Kapolda untuk untuk menjaga dan menjamin keamanan  warga Papua yang ada di luar Papua, termasuk mahasiswa Papua yang sedang studi di luar Papua.

Baca Juga :  Kota Jayapura Tembus 1.000 Kasus Positif

“Kalau sampai ada mahasiswa Papua yang diganggu, saya akan berikan tindakan tegas jika ada pembiaran. Namun saya memohon juga untuk menyesuaikan norma-norma adat istiadat setempat,” pintanya.

  Di tempat yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan deklarasi adalah kesepakatan kita bersama sebagai anak bangsa. Deklarasi megingatkan kepada kita semua bahwa kita adalah satu keluarga sebangsa dan setanah air Indonesia.

“Kita bersatu padu dan saling memperkuat, mari kita rajut bhineka tunggal ika bukan hanya sebagai semboyang namun dicerminkan sehari-hari,” katanya.

  Adapun empat poin deklarasi kesepakatan bersama dibacakan langsung oleh Ketua MRP Timotius Murib yakni kami warga Negara Kasatuan Republik Indonesia di Tanah Papua dengan beragam suku, bahasa, agama dan adat istiadat bersepakat menyatakan ;

Menjaga persatuan dan kesatuan di Tanah Papua. Hidup berdampingan, kerukunan, damai dengan penuh kasih sayang. Sepakat tidak terpengaruh oleh isu isu yang tidak benar. Sepakat menolak kelompok separatis dan radikal di Tanah Papua.

  Sementara itu, untuk menjaga kedamaian dan keamanan di Tanah Papua, sebelumnya telah diadakan acara bakar batu di Sentani dan pertemuan pengguyuban di Hotel Sahid oleh TNI-Polri bersama masyarakat dan para tokoh. (fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya