Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kapolri Tuding ULMWP Otak Dibalik Kisruh Papua

Kapolri, Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D (tengah) didampingi Kapolda Papua, Brigjen Pol. Rudolf Alberth Rodja (paling kiri) dan Kabid Dokkes Polda Papua KOMBES POL drg. Agustinus Mulyanto Hardi T, saat menjenguk ketiga angota kepolsian yang kena panah dan tbak di Deyai dan Wamena sedang dirawat di RS Bhayangkara, Kamis (05/09). ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. menuding United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)  dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai organisasi dibalik kisruh Papua saat ini. 

  Menurutnya, dua kelompok ini yang bermain atau otak dalam situasi aksi di Papua.

  “Mereka itu United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)  dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kata saya,”ujar kapolri Tito, kemarin.

  Dirinya bahkan sudah mengantongi beberapa data atas keterlibatan kedua kelompok tersebut dan juga mengetahui arah rangkaian kegiatan yang dilakukan ULMWP dan KNPB termasuk gerakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang juga digerakan oleh kelompok tersebut.

  “Apapun yang terjadi di Papua saat ini, itu didesain oleh kelompok yang ada di sini/Papua,”bebernya.

Baca Juga :  Konsistensi 14 Tahun dan Belakangan Diikuti yang Lain

  Lanjut Tito, pihaknya akan terus mengejar bahkan nama-namanya yang sudah dikantongi. “Kami akan tegakkan hukum terhadap mereka, karena mereka terus bermain bahkan masyarakat jadi korban, untuk itu kita harus bergerak keras menanggapi permainan kelompok tersebut,” jelasnya.

  Dirinya juga menyampaikan bahwa yang memproduksi informasi-infromasi hoaks  adalah kedua kelompok tersebut yakni ULMWP dan KNPB. 

  “Dari siber kita sudah memantau siapa yang memproduksi hoks tersebut. Untuk itu saya harap masyarakat jangan terpengaruh,”bebernya.

  Sementara itu terkait keterlibat negara lain dalam situasi di Papua saat ini, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut semua orang sudah tahu, salah satunya Benny Wenda yang ikut bermain.

  “Mereka ini mengejar dalam rangka rapat di Komisi HAM Jenewa pada 9 September nanti, jadi situasi akan menjadi laporan dalam agenda tersebut  dalam hal ini ada laporan bahwa Papua rusuh, dan setelah itu tanggal 23 dan 24 September juga ada sidang Majelis Umum PBB,”tegasnya.

Baca Juga :  Mereka Aktor, Tak Perlu Ciptakan Opini di Ruang Publik!

  Lanjut Tito, dalam agenda tersebut akan membicarakan tentang pandangan berbagai negara tetapi tidak ada agenda khusus untuk  Papua.

  “tetapi dalam agenda tersebut sengaja bola dilempar, ada beberapa unsur eksternal atau satu dua negara didekati agar mengangkat isu Papua rusuh, itu tujuan dari semua ini dan yang main adalah Benny Wenda,”tutupnya.

  Untuk penanganan berbagai insiden pasca aksi-aski di Papua, Kapolri mengatakan bahwa dirinya sudah menurunkan tim Mabes Polri, ProPam yang bekerja sama dengan Komnas HAM.

“Langkah ini kami buat agar mendapatkan keterangan atau informasi yang betul-betul objektif tentang peristiwa yang terjadi,”ujanya. (kim).

Kapolri, Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D (tengah) didampingi Kapolda Papua, Brigjen Pol. Rudolf Alberth Rodja (paling kiri) dan Kabid Dokkes Polda Papua KOMBES POL drg. Agustinus Mulyanto Hardi T, saat menjenguk ketiga angota kepolsian yang kena panah dan tbak di Deyai dan Wamena sedang dirawat di RS Bhayangkara, Kamis (05/09). ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. menuding United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)  dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai organisasi dibalik kisruh Papua saat ini. 

  Menurutnya, dua kelompok ini yang bermain atau otak dalam situasi aksi di Papua.

  “Mereka itu United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)  dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kata saya,”ujar kapolri Tito, kemarin.

  Dirinya bahkan sudah mengantongi beberapa data atas keterlibatan kedua kelompok tersebut dan juga mengetahui arah rangkaian kegiatan yang dilakukan ULMWP dan KNPB termasuk gerakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang juga digerakan oleh kelompok tersebut.

  “Apapun yang terjadi di Papua saat ini, itu didesain oleh kelompok yang ada di sini/Papua,”bebernya.

Baca Juga :  Mereka Aktor, Tak Perlu Ciptakan Opini di Ruang Publik!

  Lanjut Tito, pihaknya akan terus mengejar bahkan nama-namanya yang sudah dikantongi. “Kami akan tegakkan hukum terhadap mereka, karena mereka terus bermain bahkan masyarakat jadi korban, untuk itu kita harus bergerak keras menanggapi permainan kelompok tersebut,” jelasnya.

  Dirinya juga menyampaikan bahwa yang memproduksi informasi-infromasi hoaks  adalah kedua kelompok tersebut yakni ULMWP dan KNPB. 

  “Dari siber kita sudah memantau siapa yang memproduksi hoks tersebut. Untuk itu saya harap masyarakat jangan terpengaruh,”bebernya.

  Sementara itu terkait keterlibat negara lain dalam situasi di Papua saat ini, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut semua orang sudah tahu, salah satunya Benny Wenda yang ikut bermain.

  “Mereka ini mengejar dalam rangka rapat di Komisi HAM Jenewa pada 9 September nanti, jadi situasi akan menjadi laporan dalam agenda tersebut  dalam hal ini ada laporan bahwa Papua rusuh, dan setelah itu tanggal 23 dan 24 September juga ada sidang Majelis Umum PBB,”tegasnya.

Baca Juga :  Waspada Gelombang Tinggi dan Permukaan Air Laut

  Lanjut Tito, dalam agenda tersebut akan membicarakan tentang pandangan berbagai negara tetapi tidak ada agenda khusus untuk  Papua.

  “tetapi dalam agenda tersebut sengaja bola dilempar, ada beberapa unsur eksternal atau satu dua negara didekati agar mengangkat isu Papua rusuh, itu tujuan dari semua ini dan yang main adalah Benny Wenda,”tutupnya.

  Untuk penanganan berbagai insiden pasca aksi-aski di Papua, Kapolri mengatakan bahwa dirinya sudah menurunkan tim Mabes Polri, ProPam yang bekerja sama dengan Komnas HAM.

“Langkah ini kami buat agar mendapatkan keterangan atau informasi yang betul-betul objektif tentang peristiwa yang terjadi,”ujanya. (kim).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya