Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Egianus Sepakat Bebaskan Pilot Susi Air

JAYAPURA_Kabar cukup mengejutkan disampaikan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Egianus Kogoya terkait Pilot Susi Air, Philips Mark Mertens. Lama tak terdengar kabar tentang pilot asal New Zealand tersebut, tiba-tiba Egianus menyampaikan siap untuk membebaskan Philips dalam bulan ini.

  “Saya baru saja berkomunikasi dan video call dengan Egianus dan kami berbicara tentang pembebasan pilot dan saya juga memberi masukan. Mereka (Egianus) mengerti dan menyetujui untuk membebaskan pilot satu atau dua bulan ini, ” ujar Sebby dalam voice notenya, Sabtu (3/4).

    Penyampaian rencana untuk membebaskan pilot ini, sejatinya bukan baru pertama kali disampaikan melainkan sudah beberapa kali dan selama itu pula pilot tetap tersandera. Hanya dari penyampaian Egianus langsung nampaknya kali ini kelompoknya akan benar-benar membebaskan sang pilot. Namun, dari kesepakatan tersebut, Egianus meminta disiapkan proposal untuk pembebasan.

Baca Juga :  Tak Ada Demo Hari ini, Polisi Awasi Titik Rawan

    “Egianus bersedia membebaskan pilot dengan alasan kemanusiaan dan mengajak tim diplomat dan pejuang untuk meninggalkan perbedaan pendapat dan semua bersatu, ” beber Sebby.       

    Egianus sendiri membenarkan ini dengan membuat pernyataan lewat video singkatnya. Disini ia meminta tokoh gereja dan pemerintah tidak boleh melakukan pengancaman terhadap kelompoknya, karena jika ingin membebaskan pilot, maka harus berbicara langsung dengannya.    

    Egianus nampak kesal dengan adanya ancaman maupun intervensi yang diterima oleh berbagai kalangan, terlebih pihak gereja. “Kalau mau bicara pilot langsung bicara dengan saya dan ingat tokoh gereja dan pemerintah, jangan sekali-sekali mengancam kalau tidak saya perintahkan langsung tembak, “singkat Egianus.

    Ditambahkan Sebby Sembom bahwa dengan dilepasnya sang pilot mereka mempercayai jika pasukan dari Indonesia dan juga New Zealand sama-sama tidak memiliki kemampuan untuk membebaskan sandera.

Baca Juga :  Tak Lagi Dapat PAD dari PT FI, Gubernur Harus Putar Otak

   “Pasukan TNI Polri menunjukkan ketidakmampuan mereka, kami tertawa saja,” sindir Sebby. Sekedar diketahui pilot Philips sendiri disandera sejak 7 Februari 2023 ketika ia mendarat di Bandara Pato Distrik Paro Kabupaten Nduga. Pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dilaporkan hilang kontak.

    Pesawat harusnya kembali lagi ke Timika pukul 07.40 WIT, namun dua jam berselang, Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB dan setelah dicek ternyata hanya ada pesawat tanpa ada pilot. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA_Kabar cukup mengejutkan disampaikan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Egianus Kogoya terkait Pilot Susi Air, Philips Mark Mertens. Lama tak terdengar kabar tentang pilot asal New Zealand tersebut, tiba-tiba Egianus menyampaikan siap untuk membebaskan Philips dalam bulan ini.

  “Saya baru saja berkomunikasi dan video call dengan Egianus dan kami berbicara tentang pembebasan pilot dan saya juga memberi masukan. Mereka (Egianus) mengerti dan menyetujui untuk membebaskan pilot satu atau dua bulan ini, ” ujar Sebby dalam voice notenya, Sabtu (3/4).

    Penyampaian rencana untuk membebaskan pilot ini, sejatinya bukan baru pertama kali disampaikan melainkan sudah beberapa kali dan selama itu pula pilot tetap tersandera. Hanya dari penyampaian Egianus langsung nampaknya kali ini kelompoknya akan benar-benar membebaskan sang pilot. Namun, dari kesepakatan tersebut, Egianus meminta disiapkan proposal untuk pembebasan.

Baca Juga :  Soal Pemekaran, Komite I DPD Imbau Pemerintah Perhatikan Aspirasi OAP

    “Egianus bersedia membebaskan pilot dengan alasan kemanusiaan dan mengajak tim diplomat dan pejuang untuk meninggalkan perbedaan pendapat dan semua bersatu, ” beber Sebby.       

    Egianus sendiri membenarkan ini dengan membuat pernyataan lewat video singkatnya. Disini ia meminta tokoh gereja dan pemerintah tidak boleh melakukan pengancaman terhadap kelompoknya, karena jika ingin membebaskan pilot, maka harus berbicara langsung dengannya.    

    Egianus nampak kesal dengan adanya ancaman maupun intervensi yang diterima oleh berbagai kalangan, terlebih pihak gereja. “Kalau mau bicara pilot langsung bicara dengan saya dan ingat tokoh gereja dan pemerintah, jangan sekali-sekali mengancam kalau tidak saya perintahkan langsung tembak, “singkat Egianus.

    Ditambahkan Sebby Sembom bahwa dengan dilepasnya sang pilot mereka mempercayai jika pasukan dari Indonesia dan juga New Zealand sama-sama tidak memiliki kemampuan untuk membebaskan sandera.

Baca Juga :  Operasional TNI di Papua Diusulkan Naik, Tidak Semua Brewokan itu OPM!

   “Pasukan TNI Polri menunjukkan ketidakmampuan mereka, kami tertawa saja,” sindir Sebby. Sekedar diketahui pilot Philips sendiri disandera sejak 7 Februari 2023 ketika ia mendarat di Bandara Pato Distrik Paro Kabupaten Nduga. Pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dilaporkan hilang kontak.

    Pesawat harusnya kembali lagi ke Timika pukul 07.40 WIT, namun dua jam berselang, Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB dan setelah dicek ternyata hanya ada pesawat tanpa ada pilot. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya