
*Di Merauke, SD-SMP Tatap Muka, SMA Belajar Daring
WAMENA-Menyikapi kebijakan penerapan Adaptasi New Normal di 28 kabupten di Provinsi Papua yang diputuskan dalam rapat Forkopimda Papua, pekan kemarin, mulai disikapi Pemkab Jayawijaya.
Terkait dengan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah, Pemkab Jayawijaya memastikan belum semua sekotah dibuka dengan pertimbangan melihat kondisi daerah terlebih dahulu. Kemungkinan aktivitas sekolah yang dibuka hanya di zona III dan IV yang berada di distrik dan kampong di luar Wamena.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, mengakui jika saat ini pemerintah melalui Dinas Pendidikan yang bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) sedang merancang sebuah terobosan untuk mengambalikan siswa belajar di sekolah bertatap muka langsung. Namun ini akan dilakukan di zona III dan IV di Kabupaten Jayawijaya.
“Zona III dan IV ini itu di distrik dan kampung yang ada di luar kota Wamena. Sementara untuk zona I dan II belum bisa dilakukan. Karena masih melihat perkembangan dari penyebaran Covid-19 di Jayawijaya,” ungkapnya Rabu (5/8) kemarin.
Bupati memastikan sejak ditutupnya Bandara Wamena 14 hari jumlah kasus baru Covid-19 di Jayawijaya menurun dengan cepat. Sehingga dapat dipastikan semua pasien Covid yang dirawat saat ini dari luar Jayawijaya.
Oleh seab itu, pihaknya akan melihat lagi bagaimana membuka sekolah kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kami akan lihat lagi untuk membuka sekoah kembali di zona I dan II dengan protokol kesehatan usai pembelajaran tatap muka di zona III dan IV dilakukan terlebih dahulu. Kita akan coba lihat kedepan nanti,”jelas Jhon Banua.
Jhon Banua juga telah memerintahkan Plt Sekda Jayawijaya bersama Dinas Pendidikan dan WVI untuk rapat guna mencari solusi yang tepat untuk membuka kembali sekolah di zona III dan IV. Dirinya meminta harus ada langkah-langkah yang disusun baik untuk menerapkan pembelajaran dengan tatap muka kembali.
Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Merauke Antonio Liberto Ohoitimur, S.Pd, ketika ditemui media ini di ruang kerjanya mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil rapat MKKS yang dilakukan dengan seluruh kepala sekolah SMA yang ada di Merauke di KPG Khas Papua telah disepakati bahwa proses belajar mengajar tetap dilanjutkan dengan sistem daring atau fluring.
Menurut Antonio Liberto Ohoitimur yang menjabat sebagai Kepsek SMA YPPK Yos Sudarso, keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Aset Daerah Papua dimana sekolah mulai masuk tatap muka mulai 3 Agustus 2020. “Tapi karena adanya peningkatan kasus di Merauke yang saat ini sementara dirawat di rumah sakit sebanyak 10 orang, maka berdasarkan rapat MKKS semua SMA yang ada di Merauke kami liburkan selama 14 hari kedepan,” ucap Antonio Ohoitimur.
Libur disini lanjut Antonio adalah tidak masuk ke sekolah tatap muka tapi belajar dari rumah secara daring atau fluring atau penugasan. “Sistem belajar masih dari rumah dengan mengacu sistem model pembelajaran yang digunakan oleh setiap sekolah. Karena ada dalam bentuk fluring, ada dalam bentuk daring atau ada dalam bentuk penungasan,” tuturnya.
Sementara untuk tingkat SD dan SMP dimana kewenangannya berada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, sudah belajar tatap muka sejak 1 bulan lalu. Namun sistem belajar tatap muka yang diberlakukan hanya masuk 2 kali dalam satu minggu. Dengan jam yang dibatasi serta protokol kesehatan yang cukup ketat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke Thiasoni Betaubun, S.Sos, M.Pd, MM yang coba dikonformasi media ini dengan menghubungi lewat telpon selulernya beberapa kali meski bunyi namun tidak direspon.
Namun begitu, Antonio Ohoitimur berharap keputusan untuk belajar daring dapat diikuti oleh para guru tingkat SD dan SMP. “Karena kita melihat bahwa risiko di Kabupaten Merauke terpapar cukup besar. Jangan sampai sekolah-sekolah yang masih melakukan pembelajaran ini modelnya sama di Jawa, karena sekolah dibuka maka orang tua menggugat pihak sekolah,” tambahnya.
Untuk itu, dirinya berharap Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Merauke dapat menindaklanjuti ini sehubungan dengan bertambahnya pasien Covid di Merauke. (jo/ulo/nat)