Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Panitia Dinilai Tidak Transparan Soal Hasil Seleksi Taruna Akmil 2023

JAYAPURA-Sejumlah orang tua bersama peserta Taruna Calon Akmil 2023 melakukan aksi protes kepada panitia. Hal ini terjadi lantaran mereka menilai panitia tidak transparan terhadap pengumpuman hasil seleksi.

Lantaran pada akhir seleksi pengumuman kelulusan panitia membuat group whatsapp baru dan hanya mengakomodir sejumlah peserta sementara delapan orang lainnya tidak diakomodir.

Alenardo Troi Ronsumbre Ireeuw, salah satu peserta menyatakan dirinya bersama teman teman lainnya saat ini tidak tidak diakomodir masuk kedalam group whastapp baru dibuat oleh panitia.

Menurut informasi yang mereka peroleh lanjut dia, group tersebut dibuat khusus bagi peserta yang lulus seleksi. Sehingga dengan begitu mereka menganggap bahwa bahwa peserta yang tidak diakomodir berarti tidak lulus seleksi Taruna Akmil tahun ini.

“Sejak awal seleksi, panitia hanya membuat satu group whatsapp khusus buat peserta, namun belakangan ini panitia membuat group whastapp baru dan dari informasi yang kami dapat dari teman teman yang lain, bahwa mereka yang gabung ini, suda lulus seleksi,” jelas Alenardo kepada media ini Kamis (6/7).

Dikatakan sesuai jadwal yang diedarkan sebelumnya, pengumuman kelulusan peserta seleksi Taruna Calon Akmil akan berlangsung Rabu (5/7) kemarin, namun kami sampai hari ini (Kamis red) mereka belum menerima informasi resmi dari panitia.

Baca Juga :  Didukung Parlemen Belanda, ULMWP Siap Sambut Kunjungan PBB

“Kami sudah tanya kemarin, tapi panitia bilangnya rabu pukul 24. 00 wit, hasil seleksi akan diumumkan, tapi sampai sekarang (Kamis red) belum ada,” ujarnya

Alenardo menambahkan sejak awal seleksi dirnya bersama 7 temannya itu telah mengikuti semua tahapan, mulai dari Sap Supanda ke Kapanda, merekapun dinyatakan lulus untuk semua tahapan itu.

“Kami harap panitia bisa transparan, terhadap hasil seleksi jangan bikin group lalu informasi kelulusan ini kami dapatkan dari sesama peserta,” harapnya.

Melihat hal ini Herice Agustina Ronsumbre, Keluarga dari Peserta Calon Akmil menyatakan, sikap panitia yang tidak tranparan terhadap hasil seleksi, dinilai sesuatu kecurangan. Sehingga diapun menilai hal ini bagian dari diskriminasi terhadap orang asli Papua. Pasalnya delapan orang peserta yang tidak diakomodir kedalam group whastapp tersebut semuanya orang Papua.

“Ada apa, kenapa anak anak kami tidak di akomodir, kalau memang group bru itu hanya untuk peserta yang lulus, tolong jelaskan kepada kami dimana letak kesalahan anak kami sehingga mereka tidak lulus,” ungkapnya

Baca Juga :  Operasi Yustisi di Mall, Tiga Karyawan Positif Antigen

Diapun meminta kepada panitia agar segera memberikan informasi pasti terkait hasil seleksi Taruna Akmil tahun ini, sehingga persepsi peserta terhadap grpup ww yang dibuat panitia tidak membias.
“Sebagai orang tua kami sangat menyesal, ini tindakan diirkiminasi kepada orang Papua, karena semua yang digabung didalam group whastapp oleh panitia rata rata bukan orang Papua, kamipun tidak tau peserta ini dari mana,” tanyanya.

Atas hal ini, mereka pun meminta kepada Presiden, Pandgam XVII Cendrawasih, Gubernur dan Ketua MRP Papua agar melihat persoalan yang terjadi, guna untuk mengembalikan hak peserta yang notabene orang asli Papua.

“Tolong Presiden lihat ini, hak kami orang papua direnggut,” pintanya. (rel)

Berikut nama nama peserta yang tidak diakomodir didalam group whatsapp oleh panitia penerima Taruna Calon Akmil.
1. Thed Vilo Kurni.
2. Alenardo Troi ronsumbre Ireeuw.
3. Seni Fenansus Waromi.
4. Theo Joseph Yoltuwu Sonbait
5. Mareslino Very Makanuai
6. Alpian Paulus Kwano
7. Stenli Reinold Bouway
8. Rafael Marthen Irreuw.

JAYAPURA-Sejumlah orang tua bersama peserta Taruna Calon Akmil 2023 melakukan aksi protes kepada panitia. Hal ini terjadi lantaran mereka menilai panitia tidak transparan terhadap pengumpuman hasil seleksi.

Lantaran pada akhir seleksi pengumuman kelulusan panitia membuat group whatsapp baru dan hanya mengakomodir sejumlah peserta sementara delapan orang lainnya tidak diakomodir.

Alenardo Troi Ronsumbre Ireeuw, salah satu peserta menyatakan dirinya bersama teman teman lainnya saat ini tidak tidak diakomodir masuk kedalam group whastapp baru dibuat oleh panitia.

Menurut informasi yang mereka peroleh lanjut dia, group tersebut dibuat khusus bagi peserta yang lulus seleksi. Sehingga dengan begitu mereka menganggap bahwa bahwa peserta yang tidak diakomodir berarti tidak lulus seleksi Taruna Akmil tahun ini.

“Sejak awal seleksi, panitia hanya membuat satu group whatsapp khusus buat peserta, namun belakangan ini panitia membuat group whastapp baru dan dari informasi yang kami dapat dari teman teman yang lain, bahwa mereka yang gabung ini, suda lulus seleksi,” jelas Alenardo kepada media ini Kamis (6/7).

Dikatakan sesuai jadwal yang diedarkan sebelumnya, pengumuman kelulusan peserta seleksi Taruna Calon Akmil akan berlangsung Rabu (5/7) kemarin, namun kami sampai hari ini (Kamis red) mereka belum menerima informasi resmi dari panitia.

Baca Juga :  Lukas Enembe Segera Disidang

“Kami sudah tanya kemarin, tapi panitia bilangnya rabu pukul 24. 00 wit, hasil seleksi akan diumumkan, tapi sampai sekarang (Kamis red) belum ada,” ujarnya

Alenardo menambahkan sejak awal seleksi dirnya bersama 7 temannya itu telah mengikuti semua tahapan, mulai dari Sap Supanda ke Kapanda, merekapun dinyatakan lulus untuk semua tahapan itu.

“Kami harap panitia bisa transparan, terhadap hasil seleksi jangan bikin group lalu informasi kelulusan ini kami dapatkan dari sesama peserta,” harapnya.

Melihat hal ini Herice Agustina Ronsumbre, Keluarga dari Peserta Calon Akmil menyatakan, sikap panitia yang tidak tranparan terhadap hasil seleksi, dinilai sesuatu kecurangan. Sehingga diapun menilai hal ini bagian dari diskriminasi terhadap orang asli Papua. Pasalnya delapan orang peserta yang tidak diakomodir kedalam group whastapp tersebut semuanya orang Papua.

“Ada apa, kenapa anak anak kami tidak di akomodir, kalau memang group bru itu hanya untuk peserta yang lulus, tolong jelaskan kepada kami dimana letak kesalahan anak kami sehingga mereka tidak lulus,” ungkapnya

Baca Juga :  Tabrakan Pertigaan Bar, Kaki Seorang Pemuda Bakal Diamputasi

Diapun meminta kepada panitia agar segera memberikan informasi pasti terkait hasil seleksi Taruna Akmil tahun ini, sehingga persepsi peserta terhadap grpup ww yang dibuat panitia tidak membias.
“Sebagai orang tua kami sangat menyesal, ini tindakan diirkiminasi kepada orang Papua, karena semua yang digabung didalam group whastapp oleh panitia rata rata bukan orang Papua, kamipun tidak tau peserta ini dari mana,” tanyanya.

Atas hal ini, mereka pun meminta kepada Presiden, Pandgam XVII Cendrawasih, Gubernur dan Ketua MRP Papua agar melihat persoalan yang terjadi, guna untuk mengembalikan hak peserta yang notabene orang asli Papua.

“Tolong Presiden lihat ini, hak kami orang papua direnggut,” pintanya. (rel)

Berikut nama nama peserta yang tidak diakomodir didalam group whatsapp oleh panitia penerima Taruna Calon Akmil.
1. Thed Vilo Kurni.
2. Alenardo Troi ronsumbre Ireeuw.
3. Seni Fenansus Waromi.
4. Theo Joseph Yoltuwu Sonbait
5. Mareslino Very Makanuai
6. Alpian Paulus Kwano
7. Stenli Reinold Bouway
8. Rafael Marthen Irreuw.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya