Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Petronela Jadi Spirit Bagi Jayapura

JAYAPURA – Nama Petronela Merauje  akhirnya resmi menerima penghargaan Kalpataru Tahun 2023. Ini setelah ia bersama 10 aktifis lainnya menghadiri proses penyerahan kalpataru yang diberikan Menteri LHK, Siti Nurbaya di Manggala Wanabakti,  Senin (5/6) Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray mengaku ikut bangga karena dua tahun berturut – turut  Papua bisa menghasilkan sosok yang berhasil terpilih sebagai penerima Kalpataru.

“Ini membanggakan dan dari apa yang sudah dilakukan ibu Petronela paling tidak akan memberi spirit dan inspirasi bagi warga di Kota Jayapura untuk mengikuti jejaknya,” jelas Ormuserai melalui ponselnya Senin kemarin.

Disampaikan bahwa Petronela Merauje merupakan salah satu dari penerima dengan katergori pembina dan penghargaan tersebut diberikan langsung oleh bu menteri.

“Penghargaan Kalpataru ini  adalah penghargaan tertinggi disektor lingkungan hidup yang diberikan secara pribadi maupun kelompok yang benar-benar berjuang untuk menjaga lingkungan hidup. Tadi  bu menteri menyampaikan terima kasih kepada mereka yang  menerima penghargaan ini, ia berharap mereka yang memperoleh penghargaan ini terus menjadi pejuang Lingkungan Hidup di daerah mereka,” beber Ormuserai.

Baca Juga :  Pergub Nomor 6 Dianggap Kurang Perhatikan Kinerja Dokter Spesialis

Awalnya penghargaan menjaring 348 peserta dan akhirnya menghasilkan 10 orang dimana Petronela menjadi salah satu yang masuk di dalamnya. Diharapkan dengan pemberian penghargaan anugerah Kalpataru  tahun ini para penerima terus menjadi pejuang lingkungan hiudup dengan mengajak orang lain, keluarga atau kelompoknya baik itu membersihkan sampah kemudian muncul kreatifitas, gagasan atau ide-ide baru dalam mengolah sampah menjadi bahan- bahan yang bernilai ekonomi bagi keluarga atau menjadi bahan edukasi dalam sosialosasi kepada masyarakat  untuk menumbuhkan rasa peduli seperti menanam pohon, tidak menebang pohon dan tetap menjaga lingkungan.

Ibu menteri juga kata Ormuseraii sedang mengikuti kegiatan di Perancis dan ini adalah hari ke dua belas dalam pertemuan di Paris Prancis. Salah satu dirjen yang mengurus pengelolaan sampah sedang mengikuti kegiatan tersebut dengan pembahasan tingkat tingkat dunia dalam mencari solusi tepat untuk mengatasi permasalahan sampah plastik. “Ternyata persoalan plastik  ini bukan hanya terjadi di Indonesia tapi ancaman diseluruh dunia,”bebernya.

Baca Juga :  Kegiatan MPLS SD dan SMP Tetap Prokes

Ormuserai menambahkan bahwa  penghargaan Kalpatru ini sudah dimulai sejak tahun 1980, dan untuk Papua sudah ada beberapa yang memperoleh penghargaan ini seperti tahun lalu diperoleh oleh salah satu pegiat Kelompok Tani Hutan (KTH) di Biak, selain itu ada Soleman Nari, Marsel Suebu, Alex Woisimon termasuk Petronela. (ade/wen)

JAYAPURA – Nama Petronela Merauje  akhirnya resmi menerima penghargaan Kalpataru Tahun 2023. Ini setelah ia bersama 10 aktifis lainnya menghadiri proses penyerahan kalpataru yang diberikan Menteri LHK, Siti Nurbaya di Manggala Wanabakti,  Senin (5/6) Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray mengaku ikut bangga karena dua tahun berturut – turut  Papua bisa menghasilkan sosok yang berhasil terpilih sebagai penerima Kalpataru.

“Ini membanggakan dan dari apa yang sudah dilakukan ibu Petronela paling tidak akan memberi spirit dan inspirasi bagi warga di Kota Jayapura untuk mengikuti jejaknya,” jelas Ormuserai melalui ponselnya Senin kemarin.

Disampaikan bahwa Petronela Merauje merupakan salah satu dari penerima dengan katergori pembina dan penghargaan tersebut diberikan langsung oleh bu menteri.

“Penghargaan Kalpataru ini  adalah penghargaan tertinggi disektor lingkungan hidup yang diberikan secara pribadi maupun kelompok yang benar-benar berjuang untuk menjaga lingkungan hidup. Tadi  bu menteri menyampaikan terima kasih kepada mereka yang  menerima penghargaan ini, ia berharap mereka yang memperoleh penghargaan ini terus menjadi pejuang Lingkungan Hidup di daerah mereka,” beber Ormuserai.

Baca Juga :  Jika Tak Kunjung Dibayar, Pemilik Ulayat Ancam Palang Permanen

Awalnya penghargaan menjaring 348 peserta dan akhirnya menghasilkan 10 orang dimana Petronela menjadi salah satu yang masuk di dalamnya. Diharapkan dengan pemberian penghargaan anugerah Kalpataru  tahun ini para penerima terus menjadi pejuang lingkungan hiudup dengan mengajak orang lain, keluarga atau kelompoknya baik itu membersihkan sampah kemudian muncul kreatifitas, gagasan atau ide-ide baru dalam mengolah sampah menjadi bahan- bahan yang bernilai ekonomi bagi keluarga atau menjadi bahan edukasi dalam sosialosasi kepada masyarakat  untuk menumbuhkan rasa peduli seperti menanam pohon, tidak menebang pohon dan tetap menjaga lingkungan.

Ibu menteri juga kata Ormuseraii sedang mengikuti kegiatan di Perancis dan ini adalah hari ke dua belas dalam pertemuan di Paris Prancis. Salah satu dirjen yang mengurus pengelolaan sampah sedang mengikuti kegiatan tersebut dengan pembahasan tingkat tingkat dunia dalam mencari solusi tepat untuk mengatasi permasalahan sampah plastik. “Ternyata persoalan plastik  ini bukan hanya terjadi di Indonesia tapi ancaman diseluruh dunia,”bebernya.

Baca Juga :  Siapkan Dewan Kehormatan Penindak Advokat Nakal

Ormuserai menambahkan bahwa  penghargaan Kalpatru ini sudah dimulai sejak tahun 1980, dan untuk Papua sudah ada beberapa yang memperoleh penghargaan ini seperti tahun lalu diperoleh oleh salah satu pegiat Kelompok Tani Hutan (KTH) di Biak, selain itu ada Soleman Nari, Marsel Suebu, Alex Woisimon termasuk Petronela. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya