Tuesday, May 6, 2025
23.4 C
Jayapura

Disinyalir Ada Indikasi Suap dalam Seleksi DPRK

Terkait tudingan indikasi penyuapan atau bermain uang ini disampaikan oleh Eslie Suangburaro salah satu calon dari wilayah adat Tabi yang dinyatakan tidak lulus oleh Pansel. Hal itu diungkapkan Eslie saat mengelar konfrensi pers bersama Forum Peduli Keadilan dan Perjuangan (FPKP) Tabi-Saireri pada, Jumat (2/5) di Kotaraja.

Kecurigaannya itu berawal saat dirinya meminta surat keterangan Orang Asli Papua (OAP) kepada salah seorang oknum anggota Pansel. Ia mengatakan ada indikasi pemberian uang kepada beberapa oknum pejabat yang ada di Pansel. Karena menurutnya siapa yang punya uang mereka yang lulus walaupun punya berkapasitas.

“Saya bisa keluarkan surat rekomendasi tetapi satu surat ini Rp 5 juta,” kata oknum tersebut kata Eslie kepada wartawan. “Tetapi saat itu saya diberikan dua surat. Saat itu juga saya langsung transfer ke rekening oknum itu sebesar Rp 10 juta, bukti transfer ada di saya,” tambahnya.

Baca Juga :  TNI juga Kerahkan Pasukan untuk Mediasi dengan Masyarakat Setempat

Lebih oknum tersebut kata kata Eslie mengatakan kepada dirinya ‘jika ko punya uang Rp 500 juta ko bisa lolos!’.

Tetapi pada saat itu dirinya hanya memiliki Rp 100 juta. Lanjut oknum tersebut ungkap Eslie mengatakan ‘oke Rp 100 juta itu ko simpan, setiap kali nanti saya butuh, saya wa ko kirim’.. “Jadi setiap kali dia WA saya transfer, Saya transfer sampe Rp 100 juta habis bahakan tambah Rp 6. 200.000 terakhir saya kirim,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Ketua FPKP Tabi, Daniel Toto, menyebut pihaknya mengantongi bukti kuat terkait dengan adanya dugaan suap senilai Rp 100 juta lebih itu kepada Pansel. Barang bukti yang dimaksud Toto berupa rekaman percakapan dan tangkapan layar bukti transfer yang akan dilaporkan ke aparat penegak hukum.

Baca Juga :  Dua TPS di Kota Jayapura Lakukan PSU

“Kami punya bukti kuat. Ada rekaman percakapan soal uang, bahkan bukti transfer. Ini akan kami serahkan ke kepolisian dan KPK agar kasus ini diusut tuntas,” kata Toto saat menggelar konfrensi pers pada, Jumat (2/5).

Menurutnya, suap senilai Rp 100 juta itu bersumber dari satu orang saja. Sementara calon lainnya juga diduga memberikan uang. “Kami duga yang lolos ini adalah pembayaran yang dikasi Rp 100 juta, kami juga punya bukti 100 juta ini hanya dari satu calon saja,” tambahnya.

Terkait tudingan indikasi penyuapan atau bermain uang ini disampaikan oleh Eslie Suangburaro salah satu calon dari wilayah adat Tabi yang dinyatakan tidak lulus oleh Pansel. Hal itu diungkapkan Eslie saat mengelar konfrensi pers bersama Forum Peduli Keadilan dan Perjuangan (FPKP) Tabi-Saireri pada, Jumat (2/5) di Kotaraja.

Kecurigaannya itu berawal saat dirinya meminta surat keterangan Orang Asli Papua (OAP) kepada salah seorang oknum anggota Pansel. Ia mengatakan ada indikasi pemberian uang kepada beberapa oknum pejabat yang ada di Pansel. Karena menurutnya siapa yang punya uang mereka yang lulus walaupun punya berkapasitas.

“Saya bisa keluarkan surat rekomendasi tetapi satu surat ini Rp 5 juta,” kata oknum tersebut kata Eslie kepada wartawan. “Tetapi saat itu saya diberikan dua surat. Saat itu juga saya langsung transfer ke rekening oknum itu sebesar Rp 10 juta, bukti transfer ada di saya,” tambahnya.

Baca Juga :  Percayakan Polisi Tuntaskan dengan Hukum

Lebih oknum tersebut kata kata Eslie mengatakan kepada dirinya ‘jika ko punya uang Rp 500 juta ko bisa lolos!’.

Tetapi pada saat itu dirinya hanya memiliki Rp 100 juta. Lanjut oknum tersebut ungkap Eslie mengatakan ‘oke Rp 100 juta itu ko simpan, setiap kali nanti saya butuh, saya wa ko kirim’.. “Jadi setiap kali dia WA saya transfer, Saya transfer sampe Rp 100 juta habis bahakan tambah Rp 6. 200.000 terakhir saya kirim,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Ketua FPKP Tabi, Daniel Toto, menyebut pihaknya mengantongi bukti kuat terkait dengan adanya dugaan suap senilai Rp 100 juta lebih itu kepada Pansel. Barang bukti yang dimaksud Toto berupa rekaman percakapan dan tangkapan layar bukti transfer yang akan dilaporkan ke aparat penegak hukum.

Baca Juga :  Anggaran Pemilu, Plh Gubernur Pastikan Masuk di APBD Perubahan

“Kami punya bukti kuat. Ada rekaman percakapan soal uang, bahkan bukti transfer. Ini akan kami serahkan ke kepolisian dan KPK agar kasus ini diusut tuntas,” kata Toto saat menggelar konfrensi pers pada, Jumat (2/5).

Menurutnya, suap senilai Rp 100 juta itu bersumber dari satu orang saja. Sementara calon lainnya juga diduga memberikan uang. “Kami duga yang lolos ini adalah pembayaran yang dikasi Rp 100 juta, kami juga punya bukti 100 juta ini hanya dari satu calon saja,” tambahnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya