Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Gubernur NRFPB dan 18 Pengikutnya Kembali ke NKRI

Mantan Gubernur Meepago Nabire NRFPB Alex Hanberi bersama 18 orang pengikutnya saat membacakan pernyataan kembali ke pangkuan NKRI, Selasa (4/5) malam. ( FOTO: Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Gubernur Provinsi Meepago Nabire, Negara Republik Federal Papua (NRFPB)  Alex Hanberi bersama 18 orang pengikutnya  kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (4/5) malam.

Di hadapan para ketua Adat Kampung Sima dan aparat NKRI, 18 orang tersebut mengaku menyerahkan diri kembali kepada NKRI. Mereka juga membentang bendera merah putih sekaligus menciumnya.

Kasat Intel Polres Nabire, AKP. Made Sudarma menyampaikan, pihaknya sudah memintai keterangan kepada saudara atau masyarakat yang terlibat pada organisasi itu. Dimana, mereka sangat koperatif. Selain itu, mereka tidak tahu menahu terkait status keanggotaannya di NRFPB dan hanya diperalat oleh kelompok atau organisasi yang bertentangan dengan NKRI.

“Kami ingin aktivitas berjalan seperti biasa lagi di kampung ini, sehingga tidak ada permusuhan atau pihak-pihak yang mengucilkan rekan atau saudara kita yang telah terlibat organisasi NRFPB. Mari tinggalkan semua permasalahan dan kembali kepada sedia kala,” pinta Made Sudarma, Rabu (5/5).

Baca Juga :  Mau Nonton Pertandingan PON, Vaksin Dulu!

Sementara itu, Kepala Suku Sub. Sarakwari Agus Rumaterai menekankan kepada warga untuk tidak membuat masalah lagi di tempat ini, sehingga semua warga ikut menanggung risiko akibat dari perbuatan sekelompok orang.

“Mari kita tinggalkan kegiatan seperti itu. Bekerja seperti biasa sehingga jangan melihat mereka atau saudara kita yang sebelumnya bergabung di NRFPB dengan  mata sebelah. Marilah kita bangun komunikasi kembali. Mari kita sekolahkan anak-anak kita sampai pintar dan  tidak usah yang aneh-aneh. Jangan buat masalah ini dan jangan ada celah. Jadikan ini sebagai pengalaman untuk kedepan lebih baik,” paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kampung Sima, Daniel Enggeruhi mengajak warganya agar tidak terpengaruh orang paham yang salah jalan. 

Baca Juga :  Pemberangkatan Ditunda Karena Syarat Administrasi Belum Dilengkapi

“Mulai malam ini kita  anggap tidak  ada masalah lagi, kita semua saudara-saudara kita ini telah salah jalan dan terpengaruh oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.(fia/nat)

Mantan Gubernur Meepago Nabire NRFPB Alex Hanberi bersama 18 orang pengikutnya saat membacakan pernyataan kembali ke pangkuan NKRI, Selasa (4/5) malam. ( FOTO: Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Gubernur Provinsi Meepago Nabire, Negara Republik Federal Papua (NRFPB)  Alex Hanberi bersama 18 orang pengikutnya  kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (4/5) malam.

Di hadapan para ketua Adat Kampung Sima dan aparat NKRI, 18 orang tersebut mengaku menyerahkan diri kembali kepada NKRI. Mereka juga membentang bendera merah putih sekaligus menciumnya.

Kasat Intel Polres Nabire, AKP. Made Sudarma menyampaikan, pihaknya sudah memintai keterangan kepada saudara atau masyarakat yang terlibat pada organisasi itu. Dimana, mereka sangat koperatif. Selain itu, mereka tidak tahu menahu terkait status keanggotaannya di NRFPB dan hanya diperalat oleh kelompok atau organisasi yang bertentangan dengan NKRI.

“Kami ingin aktivitas berjalan seperti biasa lagi di kampung ini, sehingga tidak ada permusuhan atau pihak-pihak yang mengucilkan rekan atau saudara kita yang telah terlibat organisasi NRFPB. Mari tinggalkan semua permasalahan dan kembali kepada sedia kala,” pinta Made Sudarma, Rabu (5/5).

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan oleh Oknum TNI di Mappi Masih Didalami

Sementara itu, Kepala Suku Sub. Sarakwari Agus Rumaterai menekankan kepada warga untuk tidak membuat masalah lagi di tempat ini, sehingga semua warga ikut menanggung risiko akibat dari perbuatan sekelompok orang.

“Mari kita tinggalkan kegiatan seperti itu. Bekerja seperti biasa sehingga jangan melihat mereka atau saudara kita yang sebelumnya bergabung di NRFPB dengan  mata sebelah. Marilah kita bangun komunikasi kembali. Mari kita sekolahkan anak-anak kita sampai pintar dan  tidak usah yang aneh-aneh. Jangan buat masalah ini dan jangan ada celah. Jadikan ini sebagai pengalaman untuk kedepan lebih baik,” paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kampung Sima, Daniel Enggeruhi mengajak warganya agar tidak terpengaruh orang paham yang salah jalan. 

Baca Juga :  Pemberangkatan Ditunda Karena Syarat Administrasi Belum Dilengkapi

“Mulai malam ini kita  anggap tidak  ada masalah lagi, kita semua saudara-saudara kita ini telah salah jalan dan terpengaruh oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.(fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya