JAYAPURA- Menyikapi situasi Papua yang memanas dengan kontak tembak beberapa waktu lalu, Panglima TNI dan Kapolri direncanakan berkunjung ke Papua khususnya di Kabupaten Mimika, Jumat (7/5) besok.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, kunjungan Kapolri dan Panglima tersebut untuk melihat kinerja anggota yang ada di Provinsi Papua.
“Kunjungan Kapolri dan Panlima sekaligus untuk memberikan nasehat dan wejangan kepada prajurit untuk bagaimana melaksanakan tugas termasuk terkait isu terakhir di Papua,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri.
Menurut Kapolda, isu yang saat ini terjadi di Papua menambah beban tugas anggota yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat. Sehingga kehadiran dua pimpinan tersebut diharapkan mampu memberi semangat anggota yang mendramabaktikan diri kepada tanah papua.
Sementara itu, pasca KKB ditetapkan pemerintah sebagai kelompok teroris maka penangannya masih tetap dilakukan oleh Polda Papua dengan prosedur hukum yang sedang berlaku saat ini.
“Kami masih melakukan dalam prosedur hukum yang berlaku, kami fokus pada pendekatan kesejahteraan. Sehingga ranah terpenting ada di Polda Papua bagaimana melakukan peran ini,” ucapnya.
Dalam menyelesaian konflik bersenjata di Papua, sebelumnya Polda Papua melakukan pertemuan dengan para bupati Pegunungan Tengah Papua. Pertemuan tersebut bagian dari strategi Polri untuk mengajak para pejabat bupati mengambil bagian dalam rangka membangun image di tengah masyarakat, membangun kerjsama dan menyakinkan masyarakat supaya bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.
“Peran Bupati hadir di tengah masyarakat paling tidak aktivitas pemerintah sedang berjalan di setiap kabupaten bahkan hingga ke distrik distrik,” tutup Kapolda. (fia/nat)
JAYAPURA- Menyikapi situasi Papua yang memanas dengan kontak tembak beberapa waktu lalu, Panglima TNI dan Kapolri direncanakan berkunjung ke Papua khususnya di Kabupaten Mimika, Jumat (7/5) besok.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, kunjungan Kapolri dan Panglima tersebut untuk melihat kinerja anggota yang ada di Provinsi Papua.
“Kunjungan Kapolri dan Panlima sekaligus untuk memberikan nasehat dan wejangan kepada prajurit untuk bagaimana melaksanakan tugas termasuk terkait isu terakhir di Papua,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri.
Menurut Kapolda, isu yang saat ini terjadi di Papua menambah beban tugas anggota yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat. Sehingga kehadiran dua pimpinan tersebut diharapkan mampu memberi semangat anggota yang mendramabaktikan diri kepada tanah papua.
Sementara itu, pasca KKB ditetapkan pemerintah sebagai kelompok teroris maka penangannya masih tetap dilakukan oleh Polda Papua dengan prosedur hukum yang sedang berlaku saat ini.
“Kami masih melakukan dalam prosedur hukum yang berlaku, kami fokus pada pendekatan kesejahteraan. Sehingga ranah terpenting ada di Polda Papua bagaimana melakukan peran ini,” ucapnya.
Dalam menyelesaian konflik bersenjata di Papua, sebelumnya Polda Papua melakukan pertemuan dengan para bupati Pegunungan Tengah Papua. Pertemuan tersebut bagian dari strategi Polri untuk mengajak para pejabat bupati mengambil bagian dalam rangka membangun image di tengah masyarakat, membangun kerjsama dan menyakinkan masyarakat supaya bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.
“Peran Bupati hadir di tengah masyarakat paling tidak aktivitas pemerintah sedang berjalan di setiap kabupaten bahkan hingga ke distrik distrik,” tutup Kapolda. (fia/nat)
