JAYAPURA – Pemerintah Kabupaten Nduga, menetapkan status tanggap darurat kejadian luas biasa (KLB) tragedi longsor dan banjir yang melanda Distrik Dal, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (1/11). Berdasarkan laporan yang diterima Cenderawasih Pos, kejadian ini mengakibatkan 15 orang dilaporkan hilang terbawa arus. Hingga saat ini belum ditemukan.
“Ada 15 orang yang hilang, pencarian sudah dilakukan sejak Sabtu, 1 November dan hingga saat ini belum ditemukan,” kata Kepala BPBD Nduga, Lambani Gwijangge, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (3/11). Sambungnya menerangkan, rata-rata yang hilang adalah anak-anak. Keluarga serta dibantu masyarakat setempat ikut melakukan pencarian, namun belum satu pun korban yang ditemukan hingga Senin (3/11) malam.
Pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran kali dan timbunan. Lalu, bantuan helikopter TNI dikerahkan untuk menjangkau lokasi bencana dan mempercepat proses evakuasi serta pengiriman bantuan. Menurutnya, ini kali pertama banjir dan longsor terjadi di Distrik Dal. Hal ini disebabkan intesitas hujan yang tinggi di daerah tersebut. “Hujan ekstrem membuat Kali Panpan meluap dan terjadi longsor dan banjir,” katanya.
Lambani mengatakan, Pemerintah Nduga telah membentuk tim untuk penanganan musibah tersebut. Tim ini terdiri dari TNI-Polri dan Pemda setempat. “Saat ini, tim sedang melakukan evakuasi dan mencari para korban. Mohon doanya semoga mereka bisa ditemukan semuan,” ujarnya.
Akibat musibah tersebut, warga yang berada di sekitar Kali Pampan mengungsi ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga. Kata Lambani, pencarian akan kembali dilanjutkan pada Selasa (4/11) hari ini. “Pencarian akan terus dilakukan hingga para korban ditemukan,” tegasnya.
JAYAPURA – Pemerintah Kabupaten Nduga, menetapkan status tanggap darurat kejadian luas biasa (KLB) tragedi longsor dan banjir yang melanda Distrik Dal, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (1/11). Berdasarkan laporan yang diterima Cenderawasih Pos, kejadian ini mengakibatkan 15 orang dilaporkan hilang terbawa arus. Hingga saat ini belum ditemukan.
“Ada 15 orang yang hilang, pencarian sudah dilakukan sejak Sabtu, 1 November dan hingga saat ini belum ditemukan,” kata Kepala BPBD Nduga, Lambani Gwijangge, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (3/11). Sambungnya menerangkan, rata-rata yang hilang adalah anak-anak. Keluarga serta dibantu masyarakat setempat ikut melakukan pencarian, namun belum satu pun korban yang ditemukan hingga Senin (3/11) malam.
Pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran kali dan timbunan. Lalu, bantuan helikopter TNI dikerahkan untuk menjangkau lokasi bencana dan mempercepat proses evakuasi serta pengiriman bantuan. Menurutnya, ini kali pertama banjir dan longsor terjadi di Distrik Dal. Hal ini disebabkan intesitas hujan yang tinggi di daerah tersebut. “Hujan ekstrem membuat Kali Panpan meluap dan terjadi longsor dan banjir,” katanya.
Lambani mengatakan, Pemerintah Nduga telah membentuk tim untuk penanganan musibah tersebut. Tim ini terdiri dari TNI-Polri dan Pemda setempat. “Saat ini, tim sedang melakukan evakuasi dan mencari para korban. Mohon doanya semoga mereka bisa ditemukan semuan,” ujarnya.
Akibat musibah tersebut, warga yang berada di sekitar Kali Pampan mengungsi ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga. Kata Lambani, pencarian akan kembali dilanjutkan pada Selasa (4/11) hari ini. “Pencarian akan terus dilakukan hingga para korban ditemukan,” tegasnya.