JAYAPURA-Danrem 172/PWY Brigjen JO Sembiring terlihat geram karena adanya penerbangan komersil yang melayani penerbangan ke Kampung Kukihil Distrik Kiriwok Kabupaten Pegunungan Bintang. Dimana kampung tersebut dihuni oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Lamek Tapol dan simpatisannya.
Bahkan saat Danrem melakukan patroli pada Jumat (4/11) terlihat pesawat komersil tersebut kembali masuk ke Kampung Kukihil untuk mengantar bahan makanan pada Pukul 07:00 WIT.
Dimana diketahui semenjak konflik yang terjadi di Kiwirok pada September 2021 lalu tidak adalagi penerbangan komersil yang masuk dan ketika TNI/Polri meminta pesawat komersil masuk, pihak maskapai enggan melayani karena alasan keamanan.
“Hari ini pada pukul 07:00 WIT tadi satu pesawat mendarat di bandara Kukihil, pendaratan pesawat ini bukan hanya kali ini, dimana dari hasil laporan dari anggota pada tanggal 17 Oktober lalu ada, bulan Juli ada dan bulan Mei juga ada. Berarti pesawat ini kerap mendarat di Kukihil,”Ungkap Danrem.
JO Sembiring menambahkan pihaknya juga sudah mempertanyakan kepada Pemda Pegunungan Bintang terkait penerbangan tersebut dan Bupati Pegunungan Bintang menyatakan hanya satu kali pernah mengirimkan obat-obatan ke kampung tersebut.
“Kemudian data yang ada pesawat komersil ini dicarter oleh masyarakat. Ada kejanggalan disini kenapa penerbangan pesawat komersil tidak berani masuk dan mendarat di Bandara utama Kiwirok yang memiliki landasan bagus dan panjang serta ada aparat gabungan TNI/Polri. Sementara di Kukihil yang tidak ada aparat mereka berani medarat,”Tambahnya.
Oleh sebab itulah pihaknya merasa patut mencurigai bahwa logistik yang masuk ke Kukihil adalah untuk kelompok Lamek Taplo yang dikirim melalui pesawat Karavan yang akan kita dalami dan cari bersama Polri, siapa yang menyuplai mereka,”Tegasnya.
TNI/Polri akan segera mengambil langkah bagaimana cara memutus matarantai suplai logistik untuk kelompok Lamek Taplo.
Sementara itu Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST. M.Si menegaskan untuk memulihkan kembali Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang paska terjadinya konflik pada September 2021 dibutuhkan bantuan Pemerintah Provinsi Papua dan juga Pemerintah Pusat.
“Kami di daerah terbatas dan kami sudah lakukan berbagai upaya dan kami harap harus ada dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk bangun kembali SD, SMP, Puskesmas dan pasilitas umum lainnya agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa,”Ungkapnya kepada Cenderawasih Pos melalui selulernya, Jumat (4/11).
Dirinya berharap ditahun 2023 upaya untuk mengembalikan masyarakat dapat berjalan dengan baik, maka itu Ia meminta peran Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Pusat untuk membangun Kiwirok kembali.
“Kita ingin fasitas umum itu dibangun kembali dan masyarakat masuk dan aktivitas dapat berjalan seperti biasa,”Ungkapnya.
Dirinya menegaskan masyarakat Kiwirok yang sempat keluar ke Oksibil dan distrik lainnya berkomitmen untu kembali ke kampungnya, oleh sebab itulah dirinya meminta pihak TNI/Polri dapat memastikan keamanan di Distrik tersebut agar masyarakat dapat kembali seperti biasa.
“Harapan kami bahwa kita punya keluarga, saudara Lamek Tapol tidak boleh ganggu karena kasian kita punya rakyat. Biarkan rakyat kembali dan membangun dan dapat menjalani kehidupannya. Kasian sekali sekali masyarakat kita sekarang karena pertanian, peternakan mereka selama setahun ini sudah terabaikan,”Pungkasnya.(gin/wen)