Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Komnas HAM Serahkan Data Lengkap Investigasi Penyelidikan

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik

JAKARTA, Jawa Pos – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD kemarin (4/11). Mereka datang untuk menyerahkan langsung temuan tim investigasi lapangan Komnas HAM terkait penembakan pendeta Yeremia Zanambani kepada pemerintah. 

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyampaikan bahwa hasil investigasi yang dilaksanakan instansinya sangat lengkap. Dalam laporan penyelidikan itu, peristiwa penembakan yang mengakibatkan pendeta Yeremia mengembuskan napas terakhir dibeberkan secara terperinci.

”Dan ada tujuh butir rekomendasi yang kami sampaikan untuk ditindaklanjuti,” ungkap pria yang biasa dipanggil Damanik tersebut.

Di antara rekomendasi tersebut adalah dorongan Komnas HAM supaya proses hukum kasus penembakan tokoh agama di Intan Jaya, Papua, itu dijalankan sampai tuntas. ”Seperti yang disampaikan Pak Menko, tanpa pandang bulu. Harus akuntabel dan meyakinkan kepada seluruh masyarakat,” pinta Damanik. Menurut dia, proses itu penting demi memenuhi rasa keadilan bagi korban dan keluarga korban. 

Baca Juga :  Titik Egianus Terendus, Kapolda Gabung Tim Cartenz

Lebih lanjut, Damanik meminta pemerintah memperhatikan pemulihan kondisi sosial masyarakat di Intan Jaya. Khususnya yang terkait keamanan. Berdasar informasi yang diperoleh Komnas HAM, banyak warga yang tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

”Terutama anak-anak yang selama ini terganggu pendidikannya, (agar) bisa kembali melaksanakan pendidikan di sekolah,” bebernya. Melalui laporan investigasi itu, Damanik berharap Presiden Joko Widodo merespons cepat rekomendasi yang mereka sampaikan.

Di tempat yang sama, Mahfud mengungkapkan, beberapa poin hasil investigasi Komnas HAM di Intan Jaya sama persis dengan hasil investigasi tim gabungan pencari fakta (TGPF) peristiwa kekerasan dan penembakan Intan Jaya. Salah satunya adalah komitmen perlindungan HAM di Intan Jaya. ”Menko polhukam maupun Komnas HAM itu sama persis ingin melaksanakan penegakan perlindungan HAM,” tegasnya.

Baca Juga :  Tahun Politik, Masyarakat Papua Harus Jaga Kedamaian

Secara prinsip, Komnas HAM dan TGPF juga mendapati temuan yang sama. ”Oleh sebab itu, laporan yang telah disampaikan kepada saya akan disampaikan juga kepada presiden seperti halnya laporan TGPF,” tambah mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Tentu saja, kata Mahfud, yang diharapkan dari rekomendasi Komnas HAM maupun TGPF adalah tindak lanjut. Benny Mamoto yang dipercaya memimpin TGPF sudah menyampaikan bahwa temuan timnya sudah ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian di Papua.

Sementara itu, TNI menyampaikan bahwa peristiwa kekerasan dan penembakan di Intan Jaya merupakan satu rangkaian. Prosesnya harus dilihat secara utuh, tidak hanya kasus per kasus. ”TNI mendukung pengusutan tuntas seluruh kasus, jangan hanya fokus pada satu kasus,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi I.G.N. Suriastawa. (syn/c17/bay/JPG)

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik

JAKARTA, Jawa Pos – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD kemarin (4/11). Mereka datang untuk menyerahkan langsung temuan tim investigasi lapangan Komnas HAM terkait penembakan pendeta Yeremia Zanambani kepada pemerintah. 

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyampaikan bahwa hasil investigasi yang dilaksanakan instansinya sangat lengkap. Dalam laporan penyelidikan itu, peristiwa penembakan yang mengakibatkan pendeta Yeremia mengembuskan napas terakhir dibeberkan secara terperinci.

”Dan ada tujuh butir rekomendasi yang kami sampaikan untuk ditindaklanjuti,” ungkap pria yang biasa dipanggil Damanik tersebut.

Di antara rekomendasi tersebut adalah dorongan Komnas HAM supaya proses hukum kasus penembakan tokoh agama di Intan Jaya, Papua, itu dijalankan sampai tuntas. ”Seperti yang disampaikan Pak Menko, tanpa pandang bulu. Harus akuntabel dan meyakinkan kepada seluruh masyarakat,” pinta Damanik. Menurut dia, proses itu penting demi memenuhi rasa keadilan bagi korban dan keluarga korban. 

Baca Juga :  Tahun Politik, Masyarakat Papua Harus Jaga Kedamaian

Lebih lanjut, Damanik meminta pemerintah memperhatikan pemulihan kondisi sosial masyarakat di Intan Jaya. Khususnya yang terkait keamanan. Berdasar informasi yang diperoleh Komnas HAM, banyak warga yang tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

”Terutama anak-anak yang selama ini terganggu pendidikannya, (agar) bisa kembali melaksanakan pendidikan di sekolah,” bebernya. Melalui laporan investigasi itu, Damanik berharap Presiden Joko Widodo merespons cepat rekomendasi yang mereka sampaikan.

Di tempat yang sama, Mahfud mengungkapkan, beberapa poin hasil investigasi Komnas HAM di Intan Jaya sama persis dengan hasil investigasi tim gabungan pencari fakta (TGPF) peristiwa kekerasan dan penembakan Intan Jaya. Salah satunya adalah komitmen perlindungan HAM di Intan Jaya. ”Menko polhukam maupun Komnas HAM itu sama persis ingin melaksanakan penegakan perlindungan HAM,” tegasnya.

Baca Juga :  Hujan Deras, Daerah Rawan Banjir Kembali Tergenang 

Secara prinsip, Komnas HAM dan TGPF juga mendapati temuan yang sama. ”Oleh sebab itu, laporan yang telah disampaikan kepada saya akan disampaikan juga kepada presiden seperti halnya laporan TGPF,” tambah mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Tentu saja, kata Mahfud, yang diharapkan dari rekomendasi Komnas HAM maupun TGPF adalah tindak lanjut. Benny Mamoto yang dipercaya memimpin TGPF sudah menyampaikan bahwa temuan timnya sudah ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian di Papua.

Sementara itu, TNI menyampaikan bahwa peristiwa kekerasan dan penembakan di Intan Jaya merupakan satu rangkaian. Prosesnya harus dilihat secara utuh, tidak hanya kasus per kasus. ”TNI mendukung pengusutan tuntas seluruh kasus, jangan hanya fokus pada satu kasus,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi I.G.N. Suriastawa. (syn/c17/bay/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya