Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Satu Persatu Mata Rantai Jual Beli Senjata Diputus

JAYAPURA-Polisi masih mengembangkan pengungkapan seorang PNS berinisial AN yang kedapatan membawa 615 amunisi dan senjata rakitan usai berhasil diamankan beberapa waktu lalu. Banyak pertanyaan yang muncul terutama darimana amunisi sebanyak ini dan berapa duit untuk bisa mendapatkan amunisi seperti itu.

Namun yang jelas hingga kini Polda Papua masih menelusuri dan mencari benang merah jual beli amunisi dan senjata ini.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri kepada wartawan menjelaskan bahwa saat ini keterangan AN masih didalami dan pertanyaan utama tentunya darimana AN mendapat sumber amunisi tersebut. “Ini sedang kami cek dan kami wajib memangkas aktivitas jual beli amunisi ini termasuk mencari tahu sumber dana untuk membeli,” kata Fakhiri kepada wartawan pekan kemarin.

Baca Juga :  Empat Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil Ditangkap

Kapolda Mathius Fakhiri menyebut apakah uang untuk membeli amunisi tersebut diperoleh dari dana kampung atau ada donatur lain. Jika dari dana kampung maka ia berhadapan dengan Dirkrimsus tentang penyalahgunaan keuangan. Tapi dengan apa yang dilakukan saat ini telah menjadi ranah Dirkrimum. “Kita akan lihat semua, baik yang dulu pernah  ditangkap di Tolikara maupun yang sekarang dan ini akan jadi bagian pengawasan Polri agar tak ada lagi yang bocor,” katanya.

Ditanya soal peluru sebanyak itu setelah diamankan maka berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan, Kapolda menjelaskan bahwa tiga peluru itu bisa satu nyawa sehingga jika dihitung paling tidak bisa menyelamatkan setidaknya 200 nyawa.

Namun dari jumlah ini Polisi menduga akan ada yang dijual ke kelompok lain. “Kami akan coba memutuskan jaringan ini. Kami akan cegat kayak kemarin. Memang dengan defensif ini kami butuh kesabaran mengikuti semua jaringan. Dari yang kita dapat nanti kita petakan, kelompok ini dimana kelompok itu dimana dan nanti teman – teman damai cartens yang bergerak,” bebernya.

Baca Juga :  Jokowi Janji Penunjukan Pj Kepala Daerah Transparan

Ditambahkan, yang diupayakan adalah menghentikan alur pendistribusian agar tidak sampai ke pasukan yang dituju.

“Saya yakin mereka (KKB) sedang berlomba-lomba untuk mencari karena mereka sedang kekurangan amunisi dan pasti sasaran mereka ke anggota. Kami harus waspada dan selain membeli mereka akan terus berupaya mencari lewat serangan dan kontak senjata. Kami akan terus menekan hingga mereka betul betulkehabisan,” tutup Fakhiri. (ade/nat)

JAYAPURA-Polisi masih mengembangkan pengungkapan seorang PNS berinisial AN yang kedapatan membawa 615 amunisi dan senjata rakitan usai berhasil diamankan beberapa waktu lalu. Banyak pertanyaan yang muncul terutama darimana amunisi sebanyak ini dan berapa duit untuk bisa mendapatkan amunisi seperti itu.

Namun yang jelas hingga kini Polda Papua masih menelusuri dan mencari benang merah jual beli amunisi dan senjata ini.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri kepada wartawan menjelaskan bahwa saat ini keterangan AN masih didalami dan pertanyaan utama tentunya darimana AN mendapat sumber amunisi tersebut. “Ini sedang kami cek dan kami wajib memangkas aktivitas jual beli amunisi ini termasuk mencari tahu sumber dana untuk membeli,” kata Fakhiri kepada wartawan pekan kemarin.

Baca Juga :  RHP Minta Rukun Keluarga Jayawijaya Mendukung Pembangunan di Kabupaten Mimika

Kapolda Mathius Fakhiri menyebut apakah uang untuk membeli amunisi tersebut diperoleh dari dana kampung atau ada donatur lain. Jika dari dana kampung maka ia berhadapan dengan Dirkrimsus tentang penyalahgunaan keuangan. Tapi dengan apa yang dilakukan saat ini telah menjadi ranah Dirkrimum. “Kita akan lihat semua, baik yang dulu pernah  ditangkap di Tolikara maupun yang sekarang dan ini akan jadi bagian pengawasan Polri agar tak ada lagi yang bocor,” katanya.

Ditanya soal peluru sebanyak itu setelah diamankan maka berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan, Kapolda menjelaskan bahwa tiga peluru itu bisa satu nyawa sehingga jika dihitung paling tidak bisa menyelamatkan setidaknya 200 nyawa.

Namun dari jumlah ini Polisi menduga akan ada yang dijual ke kelompok lain. “Kami akan coba memutuskan jaringan ini. Kami akan cegat kayak kemarin. Memang dengan defensif ini kami butuh kesabaran mengikuti semua jaringan. Dari yang kita dapat nanti kita petakan, kelompok ini dimana kelompok itu dimana dan nanti teman – teman damai cartens yang bergerak,” bebernya.

Baca Juga :  Ke Papua, Presiden Resmikan PFA, dan Berikan  Serahkan NIB

Ditambahkan, yang diupayakan adalah menghentikan alur pendistribusian agar tidak sampai ke pasukan yang dituju.

“Saya yakin mereka (KKB) sedang berlomba-lomba untuk mencari karena mereka sedang kekurangan amunisi dan pasti sasaran mereka ke anggota. Kami harus waspada dan selain membeli mereka akan terus berupaya mencari lewat serangan dan kontak senjata. Kami akan terus menekan hingga mereka betul betulkehabisan,” tutup Fakhiri. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya