Thursday, May 2, 2024
24.7 C
Jayapura

Pemda Yapen Tegaskan Telah Menyalurkan Bantuan Pada Masyarakat Yapen Selatan

-Bahkan Telah Menyiapkan Pembangunan Rumah Untuk Korban Longsor

JAYAPURA-Pj Bupati Yapen Cyfrianus Y. Mambay terlihat kesal terkait berita beberapa hari belakangan yang terus-terusan memojokkan Pemda Yapen karena dinilai sama sekali tidak berbuat apa-apa mengenai musibah banjir dan longsor yang menimpa kampung di Distrik Yapen Timur pada April lalu. Ia menegaskan dan merinci bahwa pihakya pada awal terjadinya musibah langsung memberikan bantuan bahan makanan kepada 18 Kampung yang terkena musibah tersebut, menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan hingga menyiapkan pembangunan rumah untuk warga yang tempat tinggalnya tidak bisa lagi digunakan asalkan bersedia tidak lagi dibangun ditempat terjadinya banjir dan longsor.

Bahkan yang dikatakan Pemda tidak mengeluarkan Surat Pernyataan Bencana juga disanggah dengan langsung memperlihatkan Surat Penyataan Bencana Nomor 362/508/SET yang ditandatanganinya pada 6 April lalu. Dimana isi Surat Pernyataan Tersebut menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa telah terjadi bencana banhur dan longsor pada 6 April 2023 yang disebabkan curah hujan mencapai lebih dari 150 mm/jam (Ekstrem) sehingga mengakibatkan kerusakan dan kerugian pada sektor pemukiman dan infrastruktur di Wilayah Distrik Yapen Selatan, Angkaisera dan Distrik Yawakukat.

Bahkan Ia menyayangkan terkait adanya dugaan empat kepala Kampung Kepala Kampung Iman Doa, Kepala Kampung Manaini, Kepala Kampung Turu dan Kepala Warari yang diduga diperalat oleh oknum pejabat politik demi kepentingan politiknya. Menurutnya menyampaikan bencana dan berharap mendapatkan bantuan lebih banyak sah-sah saja namun tidak perlu melakukan pembohongan publik dengan menyatakan dimedia bahwa Pemda Yapen tidak berbuat apa-apa dan bahkan hanya memberikan tiga mie instan dan satu telur.

Baca Juga :  Tergelincir, Nyaris Tabrak Rumah Warga

“Didalam pemberitaan empat kepala kampung di Distrik Yapen Selatan yang diberitakan Cenderawasih Pos bahwa paska bencana alam tanggal 6 April 2023 disampaikan bahwa dalam pemberitaan Cepos mereka tidak dibantu sama sekali oleh Pemerintah dalam hal ini Pemda Kepulauan Yapen yakni Kepala Kampung Iman Doa, Kepala Kampung Manaini, Kepala Kampung Turu dan Kepala Warari kemudian Kepala Kampung ini menghadap Pak Plh Gubernur mereka menyatakan tidak ada bantuan kepada Kepala Daerah dan Tidak ada SK Tanggap Bencana dan ini perlu saya klarifikasi bahwa Kepala Kampung ini melakukan pembohongan dan tidak melakukan klarifikasi kepada Pemerintah Daerah, Padahal pada pelaksanaannya Pemda telah mengeluarkan Surat Pernyataan Bencana Nomor 362/508/SET pada tanggal 6 April dan surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak untuk BPBD Kabupaten Yapen atas bencana dan kemudian Surat Penugasan Pengurusan Bantuan Bencana Cadangan Beras Pemerintah untuk bencana, Surat Pernyataan Tanggap Darurat Nomor 300.2/502/SET, Keputusan Bupati Kepulauan Yapen Nomor 185 Tahun 2023 Tentang Penetapan Status Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Yapen dan ada data masyarakat terkena bencana,”Tegasnya.

Baca Juga :  Wapres Berkantor di Papua Diharapkan Dapat Tingkatkan Perekonomian

Ia menyayangkan pemberitaan di media-media yang menyatakan pemerintah tidak memberikan bantuan dan bahkan mengatakan hanya mendapatkan telur satu butir dan mie instan tiga bungkus dan hal itu sama sekali tidam benar.

“Kami telah menyalurkan semua dan yang menerima dan ada fotonya pemerintah Kampung Suru dan itu Forkopimda turun, Pak Dandim, Pak Kapolres, Kajari, Ibu Sekda dan bahkan dalam membersihkan longsor Pemda menurunkan alat berat untuk membersihkan rumah-rumah yang tertimbun, rumah yang tergenang dan itu kita siapkan alat berat exavator,”Tambahnya.

Bahkan Ia menegaskan jalan yang menghubungkan antara Tabuena dan Kota Kelapa Dua Warari jalannya tertutup. Pemerintah Yapen dengan berbagai upaya yang bisa dilakukan telah melakukan upaya menurunkan alat berat dan juga damkar membersihkan jalan tersebut.

“Saya sendiri Pj Bupati turun langsung bersama kelompok yang bekerja. Sampai hari kami masih melakukan pembersihan dengan alat berat dan tinggal beberapa meter lagi akan terbuka dan selama pelaksanaan longsong dibadan jalan dan longsor itu tidak ada kepala kampung yang hadir ditempat. Saya ada dengan masyarakat dilapangan dan bama tidak ada kepala kampung yang terlihat disana lalu mengadu ke Pemda Papua dalam hal ini PLH katakan Pemda Tidak bantu ini sama sekali tidak benar dan sangat disayangkan,”Pungkasnya.(gin)

-Bahkan Telah Menyiapkan Pembangunan Rumah Untuk Korban Longsor

JAYAPURA-Pj Bupati Yapen Cyfrianus Y. Mambay terlihat kesal terkait berita beberapa hari belakangan yang terus-terusan memojokkan Pemda Yapen karena dinilai sama sekali tidak berbuat apa-apa mengenai musibah banjir dan longsor yang menimpa kampung di Distrik Yapen Timur pada April lalu. Ia menegaskan dan merinci bahwa pihakya pada awal terjadinya musibah langsung memberikan bantuan bahan makanan kepada 18 Kampung yang terkena musibah tersebut, menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan hingga menyiapkan pembangunan rumah untuk warga yang tempat tinggalnya tidak bisa lagi digunakan asalkan bersedia tidak lagi dibangun ditempat terjadinya banjir dan longsor.

Bahkan yang dikatakan Pemda tidak mengeluarkan Surat Pernyataan Bencana juga disanggah dengan langsung memperlihatkan Surat Penyataan Bencana Nomor 362/508/SET yang ditandatanganinya pada 6 April lalu. Dimana isi Surat Pernyataan Tersebut menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa telah terjadi bencana banhur dan longsor pada 6 April 2023 yang disebabkan curah hujan mencapai lebih dari 150 mm/jam (Ekstrem) sehingga mengakibatkan kerusakan dan kerugian pada sektor pemukiman dan infrastruktur di Wilayah Distrik Yapen Selatan, Angkaisera dan Distrik Yawakukat.

Bahkan Ia menyayangkan terkait adanya dugaan empat kepala Kampung Kepala Kampung Iman Doa, Kepala Kampung Manaini, Kepala Kampung Turu dan Kepala Warari yang diduga diperalat oleh oknum pejabat politik demi kepentingan politiknya. Menurutnya menyampaikan bencana dan berharap mendapatkan bantuan lebih banyak sah-sah saja namun tidak perlu melakukan pembohongan publik dengan menyatakan dimedia bahwa Pemda Yapen tidak berbuat apa-apa dan bahkan hanya memberikan tiga mie instan dan satu telur.

Baca Juga :  Oknum Bendahara Dinas Pendidikan Jadi Tersangka

“Didalam pemberitaan empat kepala kampung di Distrik Yapen Selatan yang diberitakan Cenderawasih Pos bahwa paska bencana alam tanggal 6 April 2023 disampaikan bahwa dalam pemberitaan Cepos mereka tidak dibantu sama sekali oleh Pemerintah dalam hal ini Pemda Kepulauan Yapen yakni Kepala Kampung Iman Doa, Kepala Kampung Manaini, Kepala Kampung Turu dan Kepala Warari kemudian Kepala Kampung ini menghadap Pak Plh Gubernur mereka menyatakan tidak ada bantuan kepada Kepala Daerah dan Tidak ada SK Tanggap Bencana dan ini perlu saya klarifikasi bahwa Kepala Kampung ini melakukan pembohongan dan tidak melakukan klarifikasi kepada Pemerintah Daerah, Padahal pada pelaksanaannya Pemda telah mengeluarkan Surat Pernyataan Bencana Nomor 362/508/SET pada tanggal 6 April dan surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak untuk BPBD Kabupaten Yapen atas bencana dan kemudian Surat Penugasan Pengurusan Bantuan Bencana Cadangan Beras Pemerintah untuk bencana, Surat Pernyataan Tanggap Darurat Nomor 300.2/502/SET, Keputusan Bupati Kepulauan Yapen Nomor 185 Tahun 2023 Tentang Penetapan Status Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Yapen dan ada data masyarakat terkena bencana,”Tegasnya.

Baca Juga :  Ribka Haluk Beri Pujian kepada Khofifah

Ia menyayangkan pemberitaan di media-media yang menyatakan pemerintah tidak memberikan bantuan dan bahkan mengatakan hanya mendapatkan telur satu butir dan mie instan tiga bungkus dan hal itu sama sekali tidam benar.

“Kami telah menyalurkan semua dan yang menerima dan ada fotonya pemerintah Kampung Suru dan itu Forkopimda turun, Pak Dandim, Pak Kapolres, Kajari, Ibu Sekda dan bahkan dalam membersihkan longsor Pemda menurunkan alat berat untuk membersihkan rumah-rumah yang tertimbun, rumah yang tergenang dan itu kita siapkan alat berat exavator,”Tambahnya.

Bahkan Ia menegaskan jalan yang menghubungkan antara Tabuena dan Kota Kelapa Dua Warari jalannya tertutup. Pemerintah Yapen dengan berbagai upaya yang bisa dilakukan telah melakukan upaya menurunkan alat berat dan juga damkar membersihkan jalan tersebut.

“Saya sendiri Pj Bupati turun langsung bersama kelompok yang bekerja. Sampai hari kami masih melakukan pembersihan dengan alat berat dan tinggal beberapa meter lagi akan terbuka dan selama pelaksanaan longsong dibadan jalan dan longsor itu tidak ada kepala kampung yang hadir ditempat. Saya ada dengan masyarakat dilapangan dan bama tidak ada kepala kampung yang terlihat disana lalu mengadu ke Pemda Papua dalam hal ini PLH katakan Pemda Tidak bantu ini sama sekali tidak benar dan sangat disayangkan,”Pungkasnya.(gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya