Wednesday, April 24, 2024
31.7 C
Jayapura

Tolak Eksploitasi Isu SARA, Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk berbincang-bincang dengan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, SIK, M.Si., uai deklarasi damai FKUB di STAKIN Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (3/4). ( FOTO: Robert Mboik/Cepos)

SENTANI-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua melakukan deklarasi damai di tanah Papua. Deklarasi ini dilakukan di STAKIN, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (3/4). 

Deklarasi yang dihadiri, Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk, Wakapolda Papua , Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, SIK., M.Si., ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage serta tokoh agama lainnya, digelar terkait dengan aksi terorisme yang terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Makassar termasuk aksi-aksi terorisme lainnya yang terjadi di wilayah Indonesia belakangan ini.

Setidaknya ada 4 poin utama yang dideklarasikan dalam kesempatan itu. Pertama FKUB Papua menyatakan sikap mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri yang terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Makassar beberapa waktu yang lalu.

Kedua, mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat serta umat beragama di Provinsi Papua untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. 

“Kami bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus merawat kerukunan umat beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage saat membacakan poin ketiga deklarasi. 

Baca Juga :  Pengerusakan Mobil Wartawan, Bidang Labfor Turun Tangan

Poin keempat, FKUB Papua mengajak seluruh komponen masyarakat  dan umat beragama di Provinsi Papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu SARA, intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Ketua MUI Provinsi Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage mengatakan peristiwa bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral Makassar termasuk perilaku biadab yang sangat menciderai persatuan dan kesatuan umat beragama di Indonesia. “Oleh karena itu, kami tidak mengharapkan sekte-sekte itu menyebar ke Tanah Papua,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya mengajak seluruh umat beragama di tanah Papua agar tidak terprovokasi dengan kejadian-kejadian yang terjadi di Makassar dan Mabes Polri. Dan harus menahan diri dan menjaga keluarga, lingkungan, bangsa agar tidak terjangkit pengaruh atau paham radikalisme yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kedepan.
“ Negara juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Bahkan selektif terhadap aliran atau paham yang masuk ke Indonesia agar tidak menjadi benih-benih terorisme,” pintanya.
Di tempat yang sama Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk mengapresiasi langkah pihak kepolisian yang dengan gerak cepat mengungkap pelaku atau dalang dari peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Makassar.

Baca Juga :  ULMWP Menyambut Baik Komentar Wakil PM Vanuatu

“Prestasi itu luar biasa. Bahkan, dengan cepat melumpuhkan seorang wanita di Mabes Polri. Saya percaya kemampuan TNI-Polri dalam menangani terorisme,” katanya.

Sementara itu,  Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.IK, M.Si mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan dan keluarganya. Artinya, harus peduli terhadap lingkungan bahkan sesama.
“Peduli, setidaknya tahu siapa saja yang tinggal di kompleknya. Termasuk di kanan dan kirinya, sehingga pada saat muncul kecurigaan mudah diantisipasi dengan cepat. Makanya, kita sudah harus menjadi polisi bagi diri sendiri,” tambahnya. (roy/nat)

Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk berbincang-bincang dengan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, SIK, M.Si., uai deklarasi damai FKUB di STAKIN Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (3/4). ( FOTO: Robert Mboik/Cepos)

SENTANI-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua melakukan deklarasi damai di tanah Papua. Deklarasi ini dilakukan di STAKIN, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (3/4). 

Deklarasi yang dihadiri, Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk, Wakapolda Papua , Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, SIK., M.Si., ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage serta tokoh agama lainnya, digelar terkait dengan aksi terorisme yang terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Makassar termasuk aksi-aksi terorisme lainnya yang terjadi di wilayah Indonesia belakangan ini.

Setidaknya ada 4 poin utama yang dideklarasikan dalam kesempatan itu. Pertama FKUB Papua menyatakan sikap mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri yang terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Makassar beberapa waktu yang lalu.

Kedua, mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat serta umat beragama di Provinsi Papua untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. 

“Kami bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus merawat kerukunan umat beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage saat membacakan poin ketiga deklarasi. 

Baca Juga :  Senin, Kuasa Hukum Lukas Enembe Akan Daftarkan Banding

Poin keempat, FKUB Papua mengajak seluruh komponen masyarakat  dan umat beragama di Provinsi Papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu SARA, intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Ketua MUI Provinsi Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage mengatakan peristiwa bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral Makassar termasuk perilaku biadab yang sangat menciderai persatuan dan kesatuan umat beragama di Indonesia. “Oleh karena itu, kami tidak mengharapkan sekte-sekte itu menyebar ke Tanah Papua,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya mengajak seluruh umat beragama di tanah Papua agar tidak terprovokasi dengan kejadian-kejadian yang terjadi di Makassar dan Mabes Polri. Dan harus menahan diri dan menjaga keluarga, lingkungan, bangsa agar tidak terjangkit pengaruh atau paham radikalisme yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kedepan.
“ Negara juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Bahkan selektif terhadap aliran atau paham yang masuk ke Indonesia agar tidak menjadi benih-benih terorisme,” pintanya.
Di tempat yang sama Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk mengapresiasi langkah pihak kepolisian yang dengan gerak cepat mengungkap pelaku atau dalang dari peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Makassar.

Baca Juga :  Utamakan Tugas Melayani dan Mengayomi Masyarakat

“Prestasi itu luar biasa. Bahkan, dengan cepat melumpuhkan seorang wanita di Mabes Polri. Saya percaya kemampuan TNI-Polri dalam menangani terorisme,” katanya.

Sementara itu,  Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.IK, M.Si mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan dan keluarganya. Artinya, harus peduli terhadap lingkungan bahkan sesama.
“Peduli, setidaknya tahu siapa saja yang tinggal di kompleknya. Termasuk di kanan dan kirinya, sehingga pada saat muncul kecurigaan mudah diantisipasi dengan cepat. Makanya, kita sudah harus menjadi polisi bagi diri sendiri,” tambahnya. (roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya