Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Sinut Busup Pimpin PAN Papua

Tegaskan PAN Rumah Bersama yang Akan Menjadi Besar

JAYAPURA – Partai Amanat Nasional (PAN) Papua akhirnya memiliki ketua baru. Setelah Abock Busup mangkat  pada Oktober 2021 posisi ketua PAN lowong. Namun dari Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswillub)  yang dilakukan Jumat (4/3) kemarin, posisi ini akhirnya diisi oleh sosok enerjik, Sinut Busup. Pria yang menjabat sebagai anggota DPR Papua ini terpilih secara aklamasi setelah empat kandidat lainnya menyatakan sepakat untuk Sinut memimpin PAN  pada periode 2020-2025.

Sinut Busup

Suara bulat ini langsung disambut tepuk tangan oleh hadirin yang memenuhi ruangan sidang pleno. Taka da protes atau penolakan dari seluruh pengurus maupun kader yang hadir saat itu. Sehari sebelumnya Plt Ketua DPW PAN Papua, Sinut Busup SE, M.Si menyampaikan ada lima orang yang akan maju dalam Muswillub tersebut. Lima orang tersebut adalah Mesakh Mirin S.KM, Yulianus Rumbairusy S.Sos, MM, Timiles Jikwa, SE, Paulus Ubruangge dan ia sendiri, Sinut Busup SE, M.Si.

Namun sebelumnya Sinut  menjelaskan bahwa Muswil sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2020 dan ketika itu tinggal pelantikan namun tertunda karena adanya covid. Kemudian saat akan dilantik di tahun 2021 ada moment PON sehingga kembali tertunda. Nah setelah PON agenda pelantikan akan dilakukan akan tetapi pada 3 Oktober, Pak Abock meninggal. “Saat muswil secara aklamasi Abock terpilih dan sekwil DPW PAN tetap Yulianus Rumbairusy. Tapi setelah PON kami malah mendengar kabar duka jika pak Abock meninggal sehingga kami putuskan tidak melanjutkan dan tidak berbicara partai serta pelantikan sebab kami merasa kehilangan pelopor PAN di Papua ketika itu,” beber Sinut didampingi Yulianus Rumbairusy kepada Cenderawasih Pos di Kotaraja, Kamis (3/3).

Nantinya setelah 40 hari pengurus PAN Papua kemudian   bertemu Ketua DPP PAN dan ketika itu disampaikan terhitung sejak 22 Desember tahun 2021 Sinut ditunjuk sebagai Plt Ketua DPW PAN Papua. Tugasnya adalah mempersiapkan Muswillub. “Ada 3 item tanggungjawab yang diberikan dan sudah saya jalankan semua kemudian kami laporkan dalam rakornas di DPP PAN di Jakarta. Kami juga mengusulkan untuk memproses kelanjutan periode 2020-2025 sebab April 2022 akan dilakukan ferivikasi. Sebab   jika masih menggunakan SK pelaksana tugas maka ini berkaitan dengan kekuatan hukum sehingga kami diperintahkan segera melakukan Muswillub,” bebernya.

Disini ia juga meluruskan informasi bahwa Ketua DPW PAN Papua adalah Usman Wanimbo. “Beliau jabatannya sebagai Pembina Wilayah  (Panwil) Papua – Papua Barat untuk mempersiapkan Pileg 2024 dan Pilkada serta Pilpres bukan Ketua DPW PAN Papua. Kalau di partai lain disebut korwil tapi kami di PAN disebut Panwil,” jelasnya.  Sinut menambahkan bahwa Muswillub digelar sesuai dengan  instruksi DPP PAN dengan nomor PAN/A/KU-SJ/199/III/2022 tertanggal 1 Maret 2022  yang ditandatangani oleh Ketua Umum, Zulkifli Hasan dan Sekjend Eddy Soeprapto.

Baca Juga :  Kantor KPU Yahukimo Terbakar

Sementara Ketua Umum, Zulkifli Hasan melalui Sekjend Eddy Soeprapto membuka Muswillub dengan sejumlah wejangan. Ia menyampaikan bahwa PAN senusantara masih berduka atas kepergian Abock Busup.  Semua mengapresiasi dan menghargai kerja keras almmarhum karena telah berbuat banyak untuk PAN Papua. Yang dilakukan almarhum sangat membanggakan dan. Dari 2 kursi bisa naik hingga  6 kursi untuk tingkat provinsi bahkan salah satu pimpin dewan juga dari PAN merupakan capaian yang tak mudah.  Selain itu untuk DPR RI, almarhum Abock juga memiliki jasa karena bisa mengutus 2 orang wakil PAN dari Papua di parlemen.

PAN kata Eddy merupakan partai yang plural dan terbuka. PAN merupakan rumah besar bagi seluruh anak bangsa mulai dari barat higga timur dan PAN membuktikan bisa mendapat 2 kursi dari tanah Papua adalah prestasi yang sangat membanggakan.  “Yang sudah dilakukan pak Abock wajib dilakukan pengurus saat ini. jika ingin lanjutkan kerja Pak Abock maka mari serius dan tunjukkan kemampuan kader yang ada,” beber Eddy dalam arahan virtualnya di Hotel Horison Kotaraja, Jumat (4/3).

Eddy menyebut  Ketum PAN menyampaikan bahwa PR  besar saat ini adalah Jawa Tengah (Jateng) dan ketum sudah 2 kali keliling Jateng untuk melakukan untuk konsolidasi besar – besaran di Jateng dan ini bukti komitmen untuk mengangkat PAN menjadi lebih berpengaruh.  Nanti ada road show ketiga untuk membangun posisi PAN yang tepat. Pesan mendasar yang diberikan adalah dengan kompak atau bersatu saja belum tentu menang apalagi jika memilih jalan sendiri – sendiri.  “Ini yang harus dipahami. Kita jalan sama – sama, bersatu saja belum tentu menang apalagi kalau berjuang sendiri,” beber Eddy.

Lalu Pemilu juga sudah dijadwalkan, dimana bulan Juni 2022 sudah dilakukan verifikasi partai dan Agustus 2022 akan dilakukan pembukaan pendaftaran. PAN kata Sekjend harus mendaftar  kemudian Desember PAN harus bisa ditetapkan  sebagai peserta Pemilu 2024. “Artinya kita perlu mempersiapkan diri baik segi teknis maupun administratif. KTA harus dilengkapi kemudian SK kepengurusan dimana 30 persen harus diisi kuota perempuan. Selain itu hal kecil tapi sangat penting adalah PAN di daerah harus memiliki rumah dengan masa kontrak hingga Februari 2024.

Namun akan lebih baik jika memang memiliki gedung sendiri jika memang memungkinkan. Selain itu laporan keuangan juga sebisa mungkin jangan cacat karena diprediksi bisa mengganjal  dalam verifikasi. “Pengurus di daerah  juga sudah mempersiapkan diri. KTA harus segera dicek kembali dan ingat, jangan mengandalkan KTA tahun 2019,” wantinya. Ia menceritakan di DPP ketika itu diserahkan 500 ribu KTA namun setelah dievaluasi ternyata hanya 271.000 yang layak. Lalu soal saksi juga harus dipersiapkan.

“Terkait info penundaan Pemilu itu tidak perlu dipikirkan, cukup jadi bahan pertimbangan saja. Semua tetap focus pada Pemilu tahun 2024. Ikuti jadwal KPU saja,” tegas Eddy.  Disini ia meminta seluruh kader dan pengurus sudah harus berlari dan jangan sampai ada DPD yang masih duduk, masih pakai kaos kaki dan masih berjalan. Eddy juga menyinggung soal sengketa internal. Ia   mengingatkan agar jika  terjadi masalah, harus segera diselesaikan. DPP siap memfasilitasi, menjadi jembatan jika ada perselisihan. “Segera selesaikan lewat dialog jika ada masalah. Lihat Paniai. Dulu PAN memimpin disana dan karena ribut akhirnya semua kursi hilang dan contoh begini ada dimana mana. Kalau ada konflik dinamika tinggi pasti kursi turun bahkan hilang,”  bebernya.

Baca Juga :  Bupati Terpilih Nahor Nekwek Janji Lakukan Pemulihan

Sementara pimpinan sidang pleno Viva Yoga Mulyadi menyampaikan bahwa PAN adalah partai reformasi dan lahir dari rahim reformasi dan bekerja juga dengan prinsip demokrasi. Sebagai partai politik modern dikatakan membangun proses demokrasi di internal partai dan satu cara bukti bahwa PAN berkomitmen adalah dengan menggelar Muswillub. Diingatkan juga bahwa PAN  tak mau ada perselisihan sehingga hanya menghabiskan energi. Lainnya, setelah ada yang terpilih maka segera buat kepengurusan organisasi.

Sementara Ketua DPW PAN Papua terpilih, Sinut Busup menyampaikan bahwa PAN adalah rumah bersama dan apa yang sudah dilakukan almarhum Abock Busup minimal akan dipertatahankan atau dibuat  menjadi lebih.  Lalu khusus pimpinan di daerah karena bulan Juni sudah dilakukan verifikasi faktual maka seluruh ketua harus mempersiapkan diri kota. Sinut bertekad melakukan napak tilas apa yang sudah dilakukan sebelumnya Disini Sinut juga meminta agar KPPD segera disiapkan.

“Kursi yang ada kita tambah, minimal kita pertahankan, jangan sampai turun dan saat rakornas saya sudah tegaskan bahwa untuk 29 kabupaten kota juga tak ada pergantian ketua DPD, itu kerja dua kali namanya dan kita hanya fokus 14 Feb 2024 untuk Pileg. Jadi taka da pergantian kecuali pindah partai, mengundurkan diri dan meninggal dunia,” tambahnya. Ia juga menyambut bergabungnya Usman Wanimbo ke rumah besar PAN. Namun disini ia mengingatkan bahwa dirinya dan Usman adalah keluarga dan sama – sama di GIdI sehingga  jangan sampai ada yang buat perpecahan.

Dalam kesempatan ini satu mimpi yang ia sempat sebut adalah jika PAN bisa memimpin menjadi 01 Papua maka mengapa harus minder. “Minimal wagub agar dok 2 hadir untuk 29 kab kota. Kursi yang ada saat ini harus  dipertahankan, jangan sampai kurang. Kalau lebih itu  malah bagus. Selain itu untuk surat –surat juga harus melalui DPW PAN Papua agar semua tertata. Saya pikir dari semangat yang ada ini jika dikobarkan maka PAN akan semakin besar di Papua,” tutup Sinut disambut tepuk tangan. (ade)

Tegaskan PAN Rumah Bersama yang Akan Menjadi Besar

JAYAPURA – Partai Amanat Nasional (PAN) Papua akhirnya memiliki ketua baru. Setelah Abock Busup mangkat  pada Oktober 2021 posisi ketua PAN lowong. Namun dari Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswillub)  yang dilakukan Jumat (4/3) kemarin, posisi ini akhirnya diisi oleh sosok enerjik, Sinut Busup. Pria yang menjabat sebagai anggota DPR Papua ini terpilih secara aklamasi setelah empat kandidat lainnya menyatakan sepakat untuk Sinut memimpin PAN  pada periode 2020-2025.

Sinut Busup

Suara bulat ini langsung disambut tepuk tangan oleh hadirin yang memenuhi ruangan sidang pleno. Taka da protes atau penolakan dari seluruh pengurus maupun kader yang hadir saat itu. Sehari sebelumnya Plt Ketua DPW PAN Papua, Sinut Busup SE, M.Si menyampaikan ada lima orang yang akan maju dalam Muswillub tersebut. Lima orang tersebut adalah Mesakh Mirin S.KM, Yulianus Rumbairusy S.Sos, MM, Timiles Jikwa, SE, Paulus Ubruangge dan ia sendiri, Sinut Busup SE, M.Si.

Namun sebelumnya Sinut  menjelaskan bahwa Muswil sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2020 dan ketika itu tinggal pelantikan namun tertunda karena adanya covid. Kemudian saat akan dilantik di tahun 2021 ada moment PON sehingga kembali tertunda. Nah setelah PON agenda pelantikan akan dilakukan akan tetapi pada 3 Oktober, Pak Abock meninggal. “Saat muswil secara aklamasi Abock terpilih dan sekwil DPW PAN tetap Yulianus Rumbairusy. Tapi setelah PON kami malah mendengar kabar duka jika pak Abock meninggal sehingga kami putuskan tidak melanjutkan dan tidak berbicara partai serta pelantikan sebab kami merasa kehilangan pelopor PAN di Papua ketika itu,” beber Sinut didampingi Yulianus Rumbairusy kepada Cenderawasih Pos di Kotaraja, Kamis (3/3).

Nantinya setelah 40 hari pengurus PAN Papua kemudian   bertemu Ketua DPP PAN dan ketika itu disampaikan terhitung sejak 22 Desember tahun 2021 Sinut ditunjuk sebagai Plt Ketua DPW PAN Papua. Tugasnya adalah mempersiapkan Muswillub. “Ada 3 item tanggungjawab yang diberikan dan sudah saya jalankan semua kemudian kami laporkan dalam rakornas di DPP PAN di Jakarta. Kami juga mengusulkan untuk memproses kelanjutan periode 2020-2025 sebab April 2022 akan dilakukan ferivikasi. Sebab   jika masih menggunakan SK pelaksana tugas maka ini berkaitan dengan kekuatan hukum sehingga kami diperintahkan segera melakukan Muswillub,” bebernya.

Disini ia juga meluruskan informasi bahwa Ketua DPW PAN Papua adalah Usman Wanimbo. “Beliau jabatannya sebagai Pembina Wilayah  (Panwil) Papua – Papua Barat untuk mempersiapkan Pileg 2024 dan Pilkada serta Pilpres bukan Ketua DPW PAN Papua. Kalau di partai lain disebut korwil tapi kami di PAN disebut Panwil,” jelasnya.  Sinut menambahkan bahwa Muswillub digelar sesuai dengan  instruksi DPP PAN dengan nomor PAN/A/KU-SJ/199/III/2022 tertanggal 1 Maret 2022  yang ditandatangani oleh Ketua Umum, Zulkifli Hasan dan Sekjend Eddy Soeprapto.

Baca Juga :  Pesawat Bawa Alat RDT, FTM, dan APD

Sementara Ketua Umum, Zulkifli Hasan melalui Sekjend Eddy Soeprapto membuka Muswillub dengan sejumlah wejangan. Ia menyampaikan bahwa PAN senusantara masih berduka atas kepergian Abock Busup.  Semua mengapresiasi dan menghargai kerja keras almmarhum karena telah berbuat banyak untuk PAN Papua. Yang dilakukan almarhum sangat membanggakan dan. Dari 2 kursi bisa naik hingga  6 kursi untuk tingkat provinsi bahkan salah satu pimpin dewan juga dari PAN merupakan capaian yang tak mudah.  Selain itu untuk DPR RI, almarhum Abock juga memiliki jasa karena bisa mengutus 2 orang wakil PAN dari Papua di parlemen.

PAN kata Eddy merupakan partai yang plural dan terbuka. PAN merupakan rumah besar bagi seluruh anak bangsa mulai dari barat higga timur dan PAN membuktikan bisa mendapat 2 kursi dari tanah Papua adalah prestasi yang sangat membanggakan.  “Yang sudah dilakukan pak Abock wajib dilakukan pengurus saat ini. jika ingin lanjutkan kerja Pak Abock maka mari serius dan tunjukkan kemampuan kader yang ada,” beber Eddy dalam arahan virtualnya di Hotel Horison Kotaraja, Jumat (4/3).

Eddy menyebut  Ketum PAN menyampaikan bahwa PR  besar saat ini adalah Jawa Tengah (Jateng) dan ketum sudah 2 kali keliling Jateng untuk melakukan untuk konsolidasi besar – besaran di Jateng dan ini bukti komitmen untuk mengangkat PAN menjadi lebih berpengaruh.  Nanti ada road show ketiga untuk membangun posisi PAN yang tepat. Pesan mendasar yang diberikan adalah dengan kompak atau bersatu saja belum tentu menang apalagi jika memilih jalan sendiri – sendiri.  “Ini yang harus dipahami. Kita jalan sama – sama, bersatu saja belum tentu menang apalagi kalau berjuang sendiri,” beber Eddy.

Lalu Pemilu juga sudah dijadwalkan, dimana bulan Juni 2022 sudah dilakukan verifikasi partai dan Agustus 2022 akan dilakukan pembukaan pendaftaran. PAN kata Sekjend harus mendaftar  kemudian Desember PAN harus bisa ditetapkan  sebagai peserta Pemilu 2024. “Artinya kita perlu mempersiapkan diri baik segi teknis maupun administratif. KTA harus dilengkapi kemudian SK kepengurusan dimana 30 persen harus diisi kuota perempuan. Selain itu hal kecil tapi sangat penting adalah PAN di daerah harus memiliki rumah dengan masa kontrak hingga Februari 2024.

Namun akan lebih baik jika memang memiliki gedung sendiri jika memang memungkinkan. Selain itu laporan keuangan juga sebisa mungkin jangan cacat karena diprediksi bisa mengganjal  dalam verifikasi. “Pengurus di daerah  juga sudah mempersiapkan diri. KTA harus segera dicek kembali dan ingat, jangan mengandalkan KTA tahun 2019,” wantinya. Ia menceritakan di DPP ketika itu diserahkan 500 ribu KTA namun setelah dievaluasi ternyata hanya 271.000 yang layak. Lalu soal saksi juga harus dipersiapkan.

“Terkait info penundaan Pemilu itu tidak perlu dipikirkan, cukup jadi bahan pertimbangan saja. Semua tetap focus pada Pemilu tahun 2024. Ikuti jadwal KPU saja,” tegas Eddy.  Disini ia meminta seluruh kader dan pengurus sudah harus berlari dan jangan sampai ada DPD yang masih duduk, masih pakai kaos kaki dan masih berjalan. Eddy juga menyinggung soal sengketa internal. Ia   mengingatkan agar jika  terjadi masalah, harus segera diselesaikan. DPP siap memfasilitasi, menjadi jembatan jika ada perselisihan. “Segera selesaikan lewat dialog jika ada masalah. Lihat Paniai. Dulu PAN memimpin disana dan karena ribut akhirnya semua kursi hilang dan contoh begini ada dimana mana. Kalau ada konflik dinamika tinggi pasti kursi turun bahkan hilang,”  bebernya.

Baca Juga :  MRP Bangga Dua OAP Masuk Kabinet

Sementara pimpinan sidang pleno Viva Yoga Mulyadi menyampaikan bahwa PAN adalah partai reformasi dan lahir dari rahim reformasi dan bekerja juga dengan prinsip demokrasi. Sebagai partai politik modern dikatakan membangun proses demokrasi di internal partai dan satu cara bukti bahwa PAN berkomitmen adalah dengan menggelar Muswillub. Diingatkan juga bahwa PAN  tak mau ada perselisihan sehingga hanya menghabiskan energi. Lainnya, setelah ada yang terpilih maka segera buat kepengurusan organisasi.

Sementara Ketua DPW PAN Papua terpilih, Sinut Busup menyampaikan bahwa PAN adalah rumah bersama dan apa yang sudah dilakukan almarhum Abock Busup minimal akan dipertatahankan atau dibuat  menjadi lebih.  Lalu khusus pimpinan di daerah karena bulan Juni sudah dilakukan verifikasi faktual maka seluruh ketua harus mempersiapkan diri kota. Sinut bertekad melakukan napak tilas apa yang sudah dilakukan sebelumnya Disini Sinut juga meminta agar KPPD segera disiapkan.

“Kursi yang ada kita tambah, minimal kita pertahankan, jangan sampai turun dan saat rakornas saya sudah tegaskan bahwa untuk 29 kabupaten kota juga tak ada pergantian ketua DPD, itu kerja dua kali namanya dan kita hanya fokus 14 Feb 2024 untuk Pileg. Jadi taka da pergantian kecuali pindah partai, mengundurkan diri dan meninggal dunia,” tambahnya. Ia juga menyambut bergabungnya Usman Wanimbo ke rumah besar PAN. Namun disini ia mengingatkan bahwa dirinya dan Usman adalah keluarga dan sama – sama di GIdI sehingga  jangan sampai ada yang buat perpecahan.

Dalam kesempatan ini satu mimpi yang ia sempat sebut adalah jika PAN bisa memimpin menjadi 01 Papua maka mengapa harus minder. “Minimal wagub agar dok 2 hadir untuk 29 kab kota. Kursi yang ada saat ini harus  dipertahankan, jangan sampai kurang. Kalau lebih itu  malah bagus. Selain itu untuk surat –surat juga harus melalui DPW PAN Papua agar semua tertata. Saya pikir dari semangat yang ada ini jika dikobarkan maka PAN akan semakin besar di Papua,” tutup Sinut disambut tepuk tangan. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya