Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

OTK Kibarkan Kain Putih Bercorak BK di Wamena

*Kapolda Sebut Hanya Ada Dua Kejadian Menonjol di Mimika dan Puncak

WAMENA– Sebuah kain yang bercorak Warna bendera Bintang Kejora (BK) sengaja dipasang orang tidak dikenal pada tiang bendera SD Inpres Mulele Distrik Wamena Kota Provinsi Papua Pegunungan Jumat (1/12) sekitar pukul 09.00 WIT.

Saat itu, memang tak ada aktivitas di sekolah tersebut karena sedang libur usai ujian, namun tidak berlangsung lama aparat kepolisian dari Polres Jayawijaya langsung menurunkan kain tersebut.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut, dimana sejak pagi pihaknya mendapat informasi terkait adanya kain yang  dipilox dengan warga bercorak BK dan dikibarkan di SD Inpres Mulele yang ditemukan oleh petugas kebersihan dari sekolah tersebut.

‘Usai mendapat informasi tersebut kami langsung merespon ke sana dan melihat ada kain yang dipasang di tiang bendera yang sengaja di cat bercorak BK, saat dilakukan pengecekan ternyata itu kain putih yang diwarnai dengan pilox,”ungkapnya saat ditemui di Polres Jayawijaya kemarin.

Aparat kepolisian menurunkan kain bercorak bintang kejora di SD Inpres Mulele Wamena, Jumat (1/12) kemarin. (Dok Polres Jayawijaya)

Menurutnya, motif bendera BK pada umumnya yaitu bergambar bintang warna putih dengan latar merah pada bagian kanan serta 7  garis biru dan 6  garis putih, sedangkan barang bukti kain yang diamankan berukuran sekitar 35 x 60 cm dengan motif bintang berwarna putih dengan latar merah serta 3 garis biru dan 3 garis putih.

“Kain tersebut kaku saat dinaikan di tiang bendera sekolah tersebut, dan aksi ini dilakukan oleh orang yang tidak dikenal, dan sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif dari aksi tersebut,”jelas Heri Wibowo.

Baca Juga :  Tak Ada Lagi Dualisme, Benyamin Gurik Sah Pimpin KNPI Papua

Dari kronologinya kata Kapolres Jayawijaya, sekitar Pukul 09.00 WIT diperoleh informasi bahwa terdapat kain bermotif BK yang diikat di tiang Bendera SD Inpres Mulele jalan Homhom Wamena.

Mendapat Informasi tersebut, selanjutnya Anggota Polsek Wamena kota yang dipimpin oleh Ipda Yunus Basuki dan anggota Polres Jayawijaya yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Iptu Djami Taga tiba di TKP untuk mengamankan barang bukti tersebut.

“Selanjutnya barang bukti tersebut diamankan beserta saksi diamankan menuju Mapolres Jayawijaya,dan melakukan pendalaman terkait kasus ini,”Katanya.

Lanjut Kapolres, dari Keterangan yang diperoleh dari saksi Gobay Jikwa (42)  bahwa sekitar pukul 06.00 WIT saksi yang bekerja sebagai cleaning service membersihkan Radja Tirta setelah selesai membersihkan sekitar pukul 07.00 WIT saksi berjalan kaki ke sekolah untuk menaikkan bendera merah putih di SD Mulele, setelah sampai di SD Mulele selanjutnya saksi menuju ruangan namun tidak memperhatikan tiang bendera sekolah untuk mengambil bendera merah putih

“Setelah mengambil bendera merah putih selanjutnya saksi menuju tiang bendera namun pada saat ingin memasang bendera saksi melihat ada bendera lain yang sudah terpasang. kemudian ketika saksi melihat kejalan raya saksi melihat ada 1 laki-laki menggunakan jaket  dan langsung melarikan diri,”bebernya.

Ia menambahkan sebelumnya pihaknya sudah melakukan patroli namun dari Polsek tidak melihat adanya kain yang bercorak BK dipasar di tiang bendera SD tersebut  sejak sore hari, malam sampai dengan subuh, sehingga mereka memanfaatkan waktu setelah patroli lewat barulah melakukan pemasangan kain itu.

“Untuk saat ini situasi Kabupaten Jayawijaya masih aman terkendali aktifitas masyarakat juga berjalan seperti biasanya, oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membesar-besarkan masalah ini karena wilayah kita masih kondusif,”tutup Heri Wibowo

Baca Juga :  Palang Jalan Holtekamp Akhirnya Dibuka

Di tempat terpisah, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri tak menampik bahwa hingga siang tadi ada 2 kejadian yang cukup menonjol di dua kabupaten. Pertama di Mimika dan kedua di Puncak. Hanya dari dua kejadian ini ia meminta aparat tidak perlu merespon.

Dua kejadian ini memang tidak dijelaskan konkrit namun diprediksi berkaitan dengan pengibaran Bintang Kejora.  Ia tak ingin 1 Desember 2023 justru digunakan oleh kelompok berseberangan untuk mengorbankan aparat maupun rakyat.

“Tadi ada dua kejadian, satu di Timika, pelakunya sudah kami amankan  dan satu lagi di Puncak tapi saya bilang tidak usah direspon, biarkan saja karena agak jauh,” beber Kapolda usai Salat Jumat.

  “Jika kita respon, takutnya terulang kembali kejadian seperti minggu kemarin yang mengakibatkan korban baik dari aparat, maupun warga sipil,” tambah Kapolda.

Hal ini juga sesuai dengan pengalaman dimana kata Kapolda biasanya para pelaku hanya memancing kemudian menunggu aparat keamanan masuk lalu diserang. Namun pada umumnya wilayah Papua kata Fakhiri semua aman terkendali. “Situasi terkini terkait dengan kalender kamtibmas semua terkendali,” imbuhnya.

Ia berharap masyarakat serta aparat tetap fokus pada agenda pesta demokrasi dan tidak terlalu dipusingkan dengan kegiatan di luar agenda Kamtibmas.

“Ini agak kita tetap fokus pada pembangunan daerah masing-masing. Kita akan memasuki Pemilu saya berharap masyarakat di Tanah Papua bisa fokus bagaimana menentukan pilihannya,” tutup Kapolda. (jo/ade/wen)

*Kapolda Sebut Hanya Ada Dua Kejadian Menonjol di Mimika dan Puncak

WAMENA– Sebuah kain yang bercorak Warna bendera Bintang Kejora (BK) sengaja dipasang orang tidak dikenal pada tiang bendera SD Inpres Mulele Distrik Wamena Kota Provinsi Papua Pegunungan Jumat (1/12) sekitar pukul 09.00 WIT.

Saat itu, memang tak ada aktivitas di sekolah tersebut karena sedang libur usai ujian, namun tidak berlangsung lama aparat kepolisian dari Polres Jayawijaya langsung menurunkan kain tersebut.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut, dimana sejak pagi pihaknya mendapat informasi terkait adanya kain yang  dipilox dengan warga bercorak BK dan dikibarkan di SD Inpres Mulele yang ditemukan oleh petugas kebersihan dari sekolah tersebut.

‘Usai mendapat informasi tersebut kami langsung merespon ke sana dan melihat ada kain yang dipasang di tiang bendera yang sengaja di cat bercorak BK, saat dilakukan pengecekan ternyata itu kain putih yang diwarnai dengan pilox,”ungkapnya saat ditemui di Polres Jayawijaya kemarin.

Aparat kepolisian menurunkan kain bercorak bintang kejora di SD Inpres Mulele Wamena, Jumat (1/12) kemarin. (Dok Polres Jayawijaya)

Menurutnya, motif bendera BK pada umumnya yaitu bergambar bintang warna putih dengan latar merah pada bagian kanan serta 7  garis biru dan 6  garis putih, sedangkan barang bukti kain yang diamankan berukuran sekitar 35 x 60 cm dengan motif bintang berwarna putih dengan latar merah serta 3 garis biru dan 3 garis putih.

“Kain tersebut kaku saat dinaikan di tiang bendera sekolah tersebut, dan aksi ini dilakukan oleh orang yang tidak dikenal, dan sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif dari aksi tersebut,”jelas Heri Wibowo.

Baca Juga :  Usulkan Anggaran Pilkada Rp 242 M

Dari kronologinya kata Kapolres Jayawijaya, sekitar Pukul 09.00 WIT diperoleh informasi bahwa terdapat kain bermotif BK yang diikat di tiang Bendera SD Inpres Mulele jalan Homhom Wamena.

Mendapat Informasi tersebut, selanjutnya Anggota Polsek Wamena kota yang dipimpin oleh Ipda Yunus Basuki dan anggota Polres Jayawijaya yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Iptu Djami Taga tiba di TKP untuk mengamankan barang bukti tersebut.

“Selanjutnya barang bukti tersebut diamankan beserta saksi diamankan menuju Mapolres Jayawijaya,dan melakukan pendalaman terkait kasus ini,”Katanya.

Lanjut Kapolres, dari Keterangan yang diperoleh dari saksi Gobay Jikwa (42)  bahwa sekitar pukul 06.00 WIT saksi yang bekerja sebagai cleaning service membersihkan Radja Tirta setelah selesai membersihkan sekitar pukul 07.00 WIT saksi berjalan kaki ke sekolah untuk menaikkan bendera merah putih di SD Mulele, setelah sampai di SD Mulele selanjutnya saksi menuju ruangan namun tidak memperhatikan tiang bendera sekolah untuk mengambil bendera merah putih

“Setelah mengambil bendera merah putih selanjutnya saksi menuju tiang bendera namun pada saat ingin memasang bendera saksi melihat ada bendera lain yang sudah terpasang. kemudian ketika saksi melihat kejalan raya saksi melihat ada 1 laki-laki menggunakan jaket  dan langsung melarikan diri,”bebernya.

Ia menambahkan sebelumnya pihaknya sudah melakukan patroli namun dari Polsek tidak melihat adanya kain yang bercorak BK dipasar di tiang bendera SD tersebut  sejak sore hari, malam sampai dengan subuh, sehingga mereka memanfaatkan waktu setelah patroli lewat barulah melakukan pemasangan kain itu.

“Untuk saat ini situasi Kabupaten Jayawijaya masih aman terkendali aktifitas masyarakat juga berjalan seperti biasanya, oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membesar-besarkan masalah ini karena wilayah kita masih kondusif,”tutup Heri Wibowo

Baca Juga :  Pelaku Utama Penyerangan Ditahan, 40 Pelaku Lainnya Diburu

Di tempat terpisah, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri tak menampik bahwa hingga siang tadi ada 2 kejadian yang cukup menonjol di dua kabupaten. Pertama di Mimika dan kedua di Puncak. Hanya dari dua kejadian ini ia meminta aparat tidak perlu merespon.

Dua kejadian ini memang tidak dijelaskan konkrit namun diprediksi berkaitan dengan pengibaran Bintang Kejora.  Ia tak ingin 1 Desember 2023 justru digunakan oleh kelompok berseberangan untuk mengorbankan aparat maupun rakyat.

“Tadi ada dua kejadian, satu di Timika, pelakunya sudah kami amankan  dan satu lagi di Puncak tapi saya bilang tidak usah direspon, biarkan saja karena agak jauh,” beber Kapolda usai Salat Jumat.

  “Jika kita respon, takutnya terulang kembali kejadian seperti minggu kemarin yang mengakibatkan korban baik dari aparat, maupun warga sipil,” tambah Kapolda.

Hal ini juga sesuai dengan pengalaman dimana kata Kapolda biasanya para pelaku hanya memancing kemudian menunggu aparat keamanan masuk lalu diserang. Namun pada umumnya wilayah Papua kata Fakhiri semua aman terkendali. “Situasi terkini terkait dengan kalender kamtibmas semua terkendali,” imbuhnya.

Ia berharap masyarakat serta aparat tetap fokus pada agenda pesta demokrasi dan tidak terlalu dipusingkan dengan kegiatan di luar agenda Kamtibmas.

“Ini agak kita tetap fokus pada pembangunan daerah masing-masing. Kita akan memasuki Pemilu saya berharap masyarakat di Tanah Papua bisa fokus bagaimana menentukan pilihannya,” tutup Kapolda. (jo/ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya