Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Upaya Petronela Jadi Kandidat Penerima Kalpataru Perlu Diapresiasi

JAYAPURA – Kerja kerja lingkungan dan pengembangan sumber daya manusia khususnya kaum perempuan  yang dilakukan Petronela Meraudje di Kampung Engros Distrik Abepura selama ini dirasa perlu diapresiasi dan disuport. Saat ini ibu kelahiran 1981 itu tengah menyiapkan diri setelah masuk nominasi sebagai penerima kalpataru tahun 2023.

Selain memanfaatkan hasil hutan mangrove menjadi beberapa produk, Petronela juga menyiapkan bibit mangrove untuk dilakukan penanaman. Namun yang menjadi poin penting adalah ia mau menggerakkan kelompok perempuan untuk tetap eksis menjaga hutan bakau  yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Teluk Yotefa.

“Tidak mudah untuk bisa menggerakkan masyarakat guna menumbuhkan kepeduliannya karena ini butuh ketekunan dan saling memahami antar sesama. Hutan bakau bagi kami sudah menjadi dapur di kampung yang menyiapkan semua sehingga layak untuk dijaga,” kata Orgenes Meraudje, mantan Kepala Kampung Engros saat ditemui di Pantai Ciberi, Teluk Yotefa, Rabu (3/5)

Baca Juga :  Janji Emban Jabatan Keuskupan Imamat Tanpa Cela

Menurutnya kerja – kerja lingkungan khusus di Kampung Engros selama ini sudah berjalan dimana yang paling sering dihadapi adalah menembalikan sampah dari kota. Orgenes menyebut ini lantaran ada banyakk dampak, salah satunya hutan bakau bakal dipenuhi sampah.

“Jadi kami senang dan mendukung jika ada sosok perempuan yang mau menunjukkan kepeduliannya dan kami pikir Petronela memang layak untuk menerima penghargaan tersebut sebab ia mau menggerakkan ini,” katanya.

Hal senada disampaikan Ronny Stanley dari Rumah Bakau Jayapura yang menurutnya selama ini ia ikut memantau apa saja yang sudah dilakukan sosok Petronela.

“Produk hutan bukan kayu seperti sabun, hand sanitizer, tepung yang semuanya dari hutan bakau ini bisa menjadi hasil olahan yang berkaitan dengan ekonomi tentunya dan kami pikir perlu banyak Petronela lainnya karena ancaman dan tekanan terhadap teluk ini cukup tinggi,” tutupnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Enam Bulan  Asrama Mahasiswa Bintuni di Jayapura Dipalang

JAYAPURA – Kerja kerja lingkungan dan pengembangan sumber daya manusia khususnya kaum perempuan  yang dilakukan Petronela Meraudje di Kampung Engros Distrik Abepura selama ini dirasa perlu diapresiasi dan disuport. Saat ini ibu kelahiran 1981 itu tengah menyiapkan diri setelah masuk nominasi sebagai penerima kalpataru tahun 2023.

Selain memanfaatkan hasil hutan mangrove menjadi beberapa produk, Petronela juga menyiapkan bibit mangrove untuk dilakukan penanaman. Namun yang menjadi poin penting adalah ia mau menggerakkan kelompok perempuan untuk tetap eksis menjaga hutan bakau  yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Teluk Yotefa.

“Tidak mudah untuk bisa menggerakkan masyarakat guna menumbuhkan kepeduliannya karena ini butuh ketekunan dan saling memahami antar sesama. Hutan bakau bagi kami sudah menjadi dapur di kampung yang menyiapkan semua sehingga layak untuk dijaga,” kata Orgenes Meraudje, mantan Kepala Kampung Engros saat ditemui di Pantai Ciberi, Teluk Yotefa, Rabu (3/5)

Baca Juga :  Bantah Terlibat, Sony Wanimbo Siap Dibela 100 Pengacara

Menurutnya kerja – kerja lingkungan khusus di Kampung Engros selama ini sudah berjalan dimana yang paling sering dihadapi adalah menembalikan sampah dari kota. Orgenes menyebut ini lantaran ada banyakk dampak, salah satunya hutan bakau bakal dipenuhi sampah.

“Jadi kami senang dan mendukung jika ada sosok perempuan yang mau menunjukkan kepeduliannya dan kami pikir Petronela memang layak untuk menerima penghargaan tersebut sebab ia mau menggerakkan ini,” katanya.

Hal senada disampaikan Ronny Stanley dari Rumah Bakau Jayapura yang menurutnya selama ini ia ikut memantau apa saja yang sudah dilakukan sosok Petronela.

“Produk hutan bukan kayu seperti sabun, hand sanitizer, tepung yang semuanya dari hutan bakau ini bisa menjadi hasil olahan yang berkaitan dengan ekonomi tentunya dan kami pikir perlu banyak Petronela lainnya karena ancaman dan tekanan terhadap teluk ini cukup tinggi,” tutupnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Enam Bulan  Asrama Mahasiswa Bintuni di Jayapura Dipalang

Berita Terbaru

Artikel Lainnya