Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Gelar Rapat Analisis Situasi Dan Pecepatan Penyusunan Angka Stunting

Pemkab Mamberamo Raya

JAYAPURA-Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya gelar kegiatan analisis situasi dan percepatan penyusunan dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.  Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Rabu hingga Sabtu (6/5) lusa di Hotel Horison Kotaraja.

Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mamberamo Raya, Ever Mudumi, selaku Ketua Tim Percepatan Stunting (TPPS) Kabupaten Mamberamo Raya.

Ever Mudumi, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menyusun rencana kegiatan, untuk memperkuat data, dari setiap OPD pengampu penanganan stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

Sebab di tahun 2022 lalu, angka stunting di Mamberamo Raya mengalami kenaikan sebesar 6 persen. Hal itulah kemudian adanya rapat analisis situasi dan percepatan penyusunan. Tentunya dengan angka yang ada, maka perlu adanya pemaparan data dari masing masing OPD pengampu.

Sehingga melalui data yang diperoleh dalam rapat tersebut menjadi acuan pemerintah Kabupaten Mamberamo raya dalam menekan angka Stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

“Analisis situasi dan percepatan penyusunan merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan oleh pemerintah Mamberamo Raya. Sehingga angka prevalensi stunting di Kabupaten Mamberamo Raya dapat diatasi,” ujarnya.

Ever Mudumi menyatakan penurunan stunting di Mamberamo Raya membutuhkan intervensi lintas sektor, tentu sesuatu yang spesifik dan sensitif.

Salah satu peran pemerintah Mamberamo Raya untuk menurun angka stunting adalah dengan melakukan analisiss situasi, menetapkan akar masalah, dan menentukan faktor penyebab.

“Hasil yang didapatkan dari rapat ini, pertama kita harus memperoleh hasil analisis situasi, sehingga itu akan mendorong kita untuk menjadi bahan pembanding,” katanya.

Baca Juga :  Pesan Untuk Lebih Serius Tangani KSB

Sebab penyusunan perencanaan ini perlu membagi peran dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan guna untuk mencapai aksi konfergensi. Serta melakukan pemantauan dan aksi secara bersama.

“Dengan adanya pertemuan hari ini saya berharap kita semua dapat bersinergi dan bekerja sama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya,” harapnya.

Di tempat yang sama Bese Kuti, selaku Iney Bangda Kemendagri mengatakan salah satu penyebab kenaikan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya karena intervensi dari seluruh lintas sektor belum maksimal.

Oleh sebab itu salah satu tujuan utama dari rapat tersebut untuk menyatuhkan seluruh data yang diperoleh dari masing masing OPD pengampuh penyelesaian stunting.

“Saya sangat apresiasi dengan pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya karena salah satu daerah di Papua yang pertama menggelar dapat penyusunan data hanya Kabupaten Mamberamo Raya,” ungkapnya.

Diapun menyatakan hal lain tingginya angka stunting di Kabupaten Membaramo Raya, karena ketidakvalidan data. Oleh sebab itu melalui rapat tersebut akan melakukan analisis data yang diperoleh dari seluruh OPD Pengampu.

“Salah satu upaya untuk menekan angka stunting, maka kita harus validkan data, kemudian tetapakan lokus atau tempat, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan perencanaan,” jelasnya.

Selain itu melalui rapat tersebut masing masing OPD pengampuh dituntut untuk membuat perencanaan anggaran. Sehingga melalui perencanaan anggaran yang adacdapat diketahui kebutuhan masing masing OPD pengampuh dalam menekan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

Baca Juga :  Menuju Palangkaraya

“Setelah perencanaan dan anggaran kita peroleh, kemudian setelah itu melakukan intervensi. Intervensi diharapkan dengan melakukan konfergensi dari masing masing OPD pengampuh,” paparnya.

Pada prinsipnya lanjut dia kegiatan ini, kita ingin membangun agar porses penekanan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya dilakukan secara kolaborasi, dari masing masing OPD pengampuh,” ujarnya.

Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamberamo Raya, Yeremia Msen, mengatakan kegiatan tersebut sebagai indikator pemerintah peduli menurunkan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

“Saya harap melalui kegiatan ini, maka taeget yang kita inginkan dalam menekan angka stunting di Kabupaten Mamberamo raya dapat kita peroleh,” harapnya.

Sementara Kadis Pemberdayaan Masyarakat Kampung di Kabupaten Mamberamo Raya, Isak Sueni. mengatakan jumlah kampung di Kabupaten Mamberamo Raya sebanyak 60 Kampung. Namun yang dijadikan pilot projeckt hanya beberapa Kampung. Sehingga hal itu, terjadi ketidak validan data.

“Saya harap agar data angka stunting ini jangan dibuat dalam bentuk sampel, sebab data daripada kerawanan gisi hampir menyeluruh di 60 kampung yang ada di Kabupaten Mamberamo raya.

Iapun mengharapkan degan aganya agen perubahan yang ada, untuk pesan pesan penurunan angka stunting.

“Saya juga harap melalui kegiatan ini kita bisa menyelesaikan persoalan stunting di Kabupaten Mamberamo Raya,” pungkasnya. (rel/wen)

Pemkab Mamberamo Raya

JAYAPURA-Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya gelar kegiatan analisis situasi dan percepatan penyusunan dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.  Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Rabu hingga Sabtu (6/5) lusa di Hotel Horison Kotaraja.

Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mamberamo Raya, Ever Mudumi, selaku Ketua Tim Percepatan Stunting (TPPS) Kabupaten Mamberamo Raya.

Ever Mudumi, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menyusun rencana kegiatan, untuk memperkuat data, dari setiap OPD pengampu penanganan stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

Sebab di tahun 2022 lalu, angka stunting di Mamberamo Raya mengalami kenaikan sebesar 6 persen. Hal itulah kemudian adanya rapat analisis situasi dan percepatan penyusunan. Tentunya dengan angka yang ada, maka perlu adanya pemaparan data dari masing masing OPD pengampu.

Sehingga melalui data yang diperoleh dalam rapat tersebut menjadi acuan pemerintah Kabupaten Mamberamo raya dalam menekan angka Stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

“Analisis situasi dan percepatan penyusunan merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan oleh pemerintah Mamberamo Raya. Sehingga angka prevalensi stunting di Kabupaten Mamberamo Raya dapat diatasi,” ujarnya.

Ever Mudumi menyatakan penurunan stunting di Mamberamo Raya membutuhkan intervensi lintas sektor, tentu sesuatu yang spesifik dan sensitif.

Salah satu peran pemerintah Mamberamo Raya untuk menurun angka stunting adalah dengan melakukan analisiss situasi, menetapkan akar masalah, dan menentukan faktor penyebab.

“Hasil yang didapatkan dari rapat ini, pertama kita harus memperoleh hasil analisis situasi, sehingga itu akan mendorong kita untuk menjadi bahan pembanding,” katanya.

Baca Juga :  Akui Krisis Pemain

Sebab penyusunan perencanaan ini perlu membagi peran dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan guna untuk mencapai aksi konfergensi. Serta melakukan pemantauan dan aksi secara bersama.

“Dengan adanya pertemuan hari ini saya berharap kita semua dapat bersinergi dan bekerja sama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya,” harapnya.

Di tempat yang sama Bese Kuti, selaku Iney Bangda Kemendagri mengatakan salah satu penyebab kenaikan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya karena intervensi dari seluruh lintas sektor belum maksimal.

Oleh sebab itu salah satu tujuan utama dari rapat tersebut untuk menyatuhkan seluruh data yang diperoleh dari masing masing OPD pengampuh penyelesaian stunting.

“Saya sangat apresiasi dengan pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya karena salah satu daerah di Papua yang pertama menggelar dapat penyusunan data hanya Kabupaten Mamberamo Raya,” ungkapnya.

Diapun menyatakan hal lain tingginya angka stunting di Kabupaten Membaramo Raya, karena ketidakvalidan data. Oleh sebab itu melalui rapat tersebut akan melakukan analisis data yang diperoleh dari seluruh OPD Pengampu.

“Salah satu upaya untuk menekan angka stunting, maka kita harus validkan data, kemudian tetapakan lokus atau tempat, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan perencanaan,” jelasnya.

Selain itu melalui rapat tersebut masing masing OPD pengampuh dituntut untuk membuat perencanaan anggaran. Sehingga melalui perencanaan anggaran yang adacdapat diketahui kebutuhan masing masing OPD pengampuh dalam menekan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

Baca Juga :  Kegiatan BIAS, Dinkes Mambra Terjunkan 2 Tim

“Setelah perencanaan dan anggaran kita peroleh, kemudian setelah itu melakukan intervensi. Intervensi diharapkan dengan melakukan konfergensi dari masing masing OPD pengampuh,” paparnya.

Pada prinsipnya lanjut dia kegiatan ini, kita ingin membangun agar porses penekanan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya dilakukan secara kolaborasi, dari masing masing OPD pengampuh,” ujarnya.

Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamberamo Raya, Yeremia Msen, mengatakan kegiatan tersebut sebagai indikator pemerintah peduli menurunkan angka stunting di Kabupaten Mamberamo Raya.

“Saya harap melalui kegiatan ini, maka taeget yang kita inginkan dalam menekan angka stunting di Kabupaten Mamberamo raya dapat kita peroleh,” harapnya.

Sementara Kadis Pemberdayaan Masyarakat Kampung di Kabupaten Mamberamo Raya, Isak Sueni. mengatakan jumlah kampung di Kabupaten Mamberamo Raya sebanyak 60 Kampung. Namun yang dijadikan pilot projeckt hanya beberapa Kampung. Sehingga hal itu, terjadi ketidak validan data.

“Saya harap agar data angka stunting ini jangan dibuat dalam bentuk sampel, sebab data daripada kerawanan gisi hampir menyeluruh di 60 kampung yang ada di Kabupaten Mamberamo raya.

Iapun mengharapkan degan aganya agen perubahan yang ada, untuk pesan pesan penurunan angka stunting.

“Saya juga harap melalui kegiatan ini kita bisa menyelesaikan persoalan stunting di Kabupaten Mamberamo Raya,” pungkasnya. (rel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya