Saturday, June 14, 2025
24.7 C
Jayapura

Jayapura Dikepung Banjir

Khususnya di kawasan Entrop Jayapura Selatan, Wali Kota berencana untuk membangun terowongan khususnya di titik di depan Cv Thomas yang sering direndam banjir. “Kita rencananya akan belah jalan di depan CV Thomas, lalu buatkan jadi terowongan dengan pipa hingga kali depan kantor kelurahan, sehingga air tidak lagi naik ke badan jalan,” ungkapnya.

Sementara untuk di wilayah kompleks SMA 4, Abisai Rollo terlebih dahulu akan meninjau kolam resapan yang menurut informasinya sudah ditimbun untuk pembangunan. “Dalam waktu dekat saya akan cek itu kolam resapan, karena ada informasi sudah ditutup. Nanti kita cek juga IMB bangunan yang ada di lokasi kolam, kalau ilegal mau tidak mau kita harus bongkar, karena dampaknya sangat merugikan orang banyak di wilayah tersebut,” tuturnya.

Sementara untuk beberapa lokasi yang lainnya, yang perlu diperbaiki adalah drainase. “Kita juga harus perhatikan drainase, karena seharusnya drainase itu dibangun bisa menampung debat air ngalir sehingga tidak meluap ke jalan,” bebernya.  Selain itu juga Wali Kota Jayapura itu meminta seluruh masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Saat saya turun tinjau banjir, masih banyak sampah yang berserakan dan menyumbat di selokan yang akhirnya air meluap ke jalan dan pemukiman warga, ini harus ada kesadaran dari masyarakat,” pungkasnya. Terkait banjir, salah satu akademisi Uncen, Yehuda Hamokwarong menyampaikan bahwa untuk banjir masih pada titik-titik yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Daya Beli Turun Bisa Picu Masalah Pengangguran

Kawasan permukiman Organda, Konya, depan Hotel Matos hingga bantaran Kali Acai, terlebih Pasar Youtefa yang berpotensi tergenang bila curah hujan dengan tensitas tinggi yaitu di atas 150 mm/hari. Demikian juga PTC Entrop dan juga muara Kali Kojabu di sekitar Ekspo Waena. “Tetapi juga bisa terjadi longsoran di kawasan permukiman APO, Bhayangkara  dan Angkasa. Pemerintah Kota Jayapura harus siaga 24 jam dengan bersihkan badan sungai, saluran drainase, sampah dan juga melakukan himbauan melalui media masa agar warga kota senantiasa waspada,” saran Yehuda.

Lalu dosen Geografi Uncen ini menyampaikan bahwa drainase utama yaitu badan sungai di dalam kota harus terus dibersihkan secara rutin selama musim hujan.  Begitu juga dengan drainase dalam unit-unit permukiman padat seperti di Perumnas 1 hingga Perumnas 4, sekitar Pasar Youtefa, Lembah Vuria, Entrop, dan Pasar Hamadi

Sementara Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa curah hujan di Wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya beberapa hari terakhir ini mengalami intensitas sedang hingga sangat lebat yang terjadi hampir setiap hari. BMKG Wilayah V Jayapura mencatat curah hujan di Kota Jayapura sejak, 29 Maret hingga Rabu 2 April 2025 dini hari mengalami kenaikan intensitas.

Baca Juga :  26 TPS di Papua Direkomendasikan PSU

“Puncaknya terjadi pada malam Senin, 31 Maret 2025, ketika hujan mulai turun sejak pukul 19.00 WIT, dan memuncak sekitar pukul 23.00 WIT, mengakibatkan banjir di sejumlah titik serta pohon tumbang yang mengganggu aktivitas warga, merendam sejumlah ruas jalan, kompleks perumahan dan membahayakan keselamatan,” jelas kepala BMKG, Yustus Rumakiek melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/4).

Data curah hujan tertinggi yang tercatat di Stasiun Geofisika Angkasa Jayapura sebesar 208 mm/hari (kategori hujan ekstrim), sementara di Automatic Weather Station (AWS) Entrop dan Dok II masing-masing mencatatkan lebih dari 130 mm/hari (kategori hujan sangat lebat).

Untuk kecepatan angin BMKG Mencatat maksimum terpantau mencapai 26.28 km/jam. Belum sempat pulih, hujan lebat kembali terjadi pada, Rabu (2/4) dini hari, dengan intensitas ekstrem 68 mm dalam waktu sekitar 3 jam lamanya yang tercatat di AWS Balai V Entrop.

Khususnya di kawasan Entrop Jayapura Selatan, Wali Kota berencana untuk membangun terowongan khususnya di titik di depan Cv Thomas yang sering direndam banjir. “Kita rencananya akan belah jalan di depan CV Thomas, lalu buatkan jadi terowongan dengan pipa hingga kali depan kantor kelurahan, sehingga air tidak lagi naik ke badan jalan,” ungkapnya.

Sementara untuk di wilayah kompleks SMA 4, Abisai Rollo terlebih dahulu akan meninjau kolam resapan yang menurut informasinya sudah ditimbun untuk pembangunan. “Dalam waktu dekat saya akan cek itu kolam resapan, karena ada informasi sudah ditutup. Nanti kita cek juga IMB bangunan yang ada di lokasi kolam, kalau ilegal mau tidak mau kita harus bongkar, karena dampaknya sangat merugikan orang banyak di wilayah tersebut,” tuturnya.

Sementara untuk beberapa lokasi yang lainnya, yang perlu diperbaiki adalah drainase. “Kita juga harus perhatikan drainase, karena seharusnya drainase itu dibangun bisa menampung debat air ngalir sehingga tidak meluap ke jalan,” bebernya.  Selain itu juga Wali Kota Jayapura itu meminta seluruh masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Saat saya turun tinjau banjir, masih banyak sampah yang berserakan dan menyumbat di selokan yang akhirnya air meluap ke jalan dan pemukiman warga, ini harus ada kesadaran dari masyarakat,” pungkasnya. Terkait banjir, salah satu akademisi Uncen, Yehuda Hamokwarong menyampaikan bahwa untuk banjir masih pada titik-titik yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Situasi Lanny Jaya Aman Pasca Gangguan KKB

Kawasan permukiman Organda, Konya, depan Hotel Matos hingga bantaran Kali Acai, terlebih Pasar Youtefa yang berpotensi tergenang bila curah hujan dengan tensitas tinggi yaitu di atas 150 mm/hari. Demikian juga PTC Entrop dan juga muara Kali Kojabu di sekitar Ekspo Waena. “Tetapi juga bisa terjadi longsoran di kawasan permukiman APO, Bhayangkara  dan Angkasa. Pemerintah Kota Jayapura harus siaga 24 jam dengan bersihkan badan sungai, saluran drainase, sampah dan juga melakukan himbauan melalui media masa agar warga kota senantiasa waspada,” saran Yehuda.

Lalu dosen Geografi Uncen ini menyampaikan bahwa drainase utama yaitu badan sungai di dalam kota harus terus dibersihkan secara rutin selama musim hujan.  Begitu juga dengan drainase dalam unit-unit permukiman padat seperti di Perumnas 1 hingga Perumnas 4, sekitar Pasar Youtefa, Lembah Vuria, Entrop, dan Pasar Hamadi

Sementara Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa curah hujan di Wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya beberapa hari terakhir ini mengalami intensitas sedang hingga sangat lebat yang terjadi hampir setiap hari. BMKG Wilayah V Jayapura mencatat curah hujan di Kota Jayapura sejak, 29 Maret hingga Rabu 2 April 2025 dini hari mengalami kenaikan intensitas.

Baca Juga :  Mesin Tes Cepat Covid-19 Siap Dioperasikan

“Puncaknya terjadi pada malam Senin, 31 Maret 2025, ketika hujan mulai turun sejak pukul 19.00 WIT, dan memuncak sekitar pukul 23.00 WIT, mengakibatkan banjir di sejumlah titik serta pohon tumbang yang mengganggu aktivitas warga, merendam sejumlah ruas jalan, kompleks perumahan dan membahayakan keselamatan,” jelas kepala BMKG, Yustus Rumakiek melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/4).

Data curah hujan tertinggi yang tercatat di Stasiun Geofisika Angkasa Jayapura sebesar 208 mm/hari (kategori hujan ekstrim), sementara di Automatic Weather Station (AWS) Entrop dan Dok II masing-masing mencatatkan lebih dari 130 mm/hari (kategori hujan sangat lebat).

Untuk kecepatan angin BMKG Mencatat maksimum terpantau mencapai 26.28 km/jam. Belum sempat pulih, hujan lebat kembali terjadi pada, Rabu (2/4) dini hari, dengan intensitas ekstrem 68 mm dalam waktu sekitar 3 jam lamanya yang tercatat di AWS Balai V Entrop.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya