Thursday, May 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Warinussy: Suara Presiden Sangat Diperlukan untuk Akhiri Konflik di Papua

JAYAPURA – Presiden Joko Widodo angkat bicara perihal serangan (agresi) militer Rusia ke Ukraina, Jokowi meminta pertikaian itu segera dihentikan untuk kemaslahatan bersama.
“Stop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” kata Jokowi dalam cuitannya di akun Twitter resmi @Jokowi pada akhir Februari lalu.

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan C Warinussy, memberi hormat dan apresiasi tinggi atas cuitan Presiden Joko Widodo tersebut. Hanya saja, kenapa cuitan seperti itu tidak berlaku saat kontak senjata yang terjadi di Papua.

“Apakah bisa Presiden menyampaikan juga kepada semua pihak yang sedang terus mengangkat senjata di tanah Papua untuk menghentikan konflik bersenjata yang terus menerus mengakibatkan selalu jatuh korban baik di kalangan rakyat sipil Papua yang adalah juga rakyat Indonesia,” kata Yan kepada Cenderawasih Pos, Kamis (3/3)

Baca Juga :  Resmi Ditutup Dua Minggu

Lanjut Yan, konflik bersenjata yang terus menerus terjadi serta jatuhnya korban di kalangan anggota keamanan TNI-Polri bahkan kelompok yang dicap separatis yaitu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau sering dilabeli dengan simbol Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Kelompok Kriminal Separatis Teroris (KKST).

“Seluruh dunia telah “mengutuk” keras serangan militer Rusia terhadap Ukraina beberapa hari lalu jelang akhir Februari 2022. Tapi bagi kita di Indonesia dan di tanah Papua khususnya, hendaknya tidak boleh melupakan bahwa saling serang dan saling membunuh juga sedang terjadi antara sayap militer OPM yang bernama TPN PB dengan aparat TNI dan Polri di Tanah Papua ,” tegasnya.

Baca Juga :  10 Juli, Wapres Akan ke Mimika

Terlebih kata Yan, korban selalu berjatuhan dari kedua belah pihak bahkan selalu menyasar rakyat sipil yang sama sekali tidak tergabung dalam posisi kedua kelompok yang bertikai tersebut.

Lanjutnya, konflik di Papua tidak bisa terus menerus dibiarkan dan mesti dihentikan melalui langkah damai berbentuk dialog. LP3BH Manokwari mengingatkan Presiden Joko Widodo agar segera mengambil sikap dan langkah tegas guna menghentikan konflik bersenjata di Tanah Papua.

“Suara Presiden Joko Widodo sangat diperlukan saat ini, bahkan Twitter Presiden juga diharapkan oleh rakyat sipil di Papua, khususnya para korban perang antara aparat TNI dan Polri dengan TPN PB dan atau KKB atau KKSB atau KKST hari ini,” pungkasnya. (fia/oel)

  

JAYAPURA – Presiden Joko Widodo angkat bicara perihal serangan (agresi) militer Rusia ke Ukraina, Jokowi meminta pertikaian itu segera dihentikan untuk kemaslahatan bersama.
“Stop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” kata Jokowi dalam cuitannya di akun Twitter resmi @Jokowi pada akhir Februari lalu.

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan C Warinussy, memberi hormat dan apresiasi tinggi atas cuitan Presiden Joko Widodo tersebut. Hanya saja, kenapa cuitan seperti itu tidak berlaku saat kontak senjata yang terjadi di Papua.

“Apakah bisa Presiden menyampaikan juga kepada semua pihak yang sedang terus mengangkat senjata di tanah Papua untuk menghentikan konflik bersenjata yang terus menerus mengakibatkan selalu jatuh korban baik di kalangan rakyat sipil Papua yang adalah juga rakyat Indonesia,” kata Yan kepada Cenderawasih Pos, Kamis (3/3)

Baca Juga :  Komisi Hukum Ad Hoc Diharapkan Dapat Membantu Pemerintah Papua

Lanjut Yan, konflik bersenjata yang terus menerus terjadi serta jatuhnya korban di kalangan anggota keamanan TNI-Polri bahkan kelompok yang dicap separatis yaitu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau sering dilabeli dengan simbol Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Kelompok Kriminal Separatis Teroris (KKST).

“Seluruh dunia telah “mengutuk” keras serangan militer Rusia terhadap Ukraina beberapa hari lalu jelang akhir Februari 2022. Tapi bagi kita di Indonesia dan di tanah Papua khususnya, hendaknya tidak boleh melupakan bahwa saling serang dan saling membunuh juga sedang terjadi antara sayap militer OPM yang bernama TPN PB dengan aparat TNI dan Polri di Tanah Papua ,” tegasnya.

Baca Juga :  Golkar Tetap Rasional Untuk Target Perolehan Kursi Legislatif

Terlebih kata Yan, korban selalu berjatuhan dari kedua belah pihak bahkan selalu menyasar rakyat sipil yang sama sekali tidak tergabung dalam posisi kedua kelompok yang bertikai tersebut.

Lanjutnya, konflik di Papua tidak bisa terus menerus dibiarkan dan mesti dihentikan melalui langkah damai berbentuk dialog. LP3BH Manokwari mengingatkan Presiden Joko Widodo agar segera mengambil sikap dan langkah tegas guna menghentikan konflik bersenjata di Tanah Papua.

“Suara Presiden Joko Widodo sangat diperlukan saat ini, bahkan Twitter Presiden juga diharapkan oleh rakyat sipil di Papua, khususnya para korban perang antara aparat TNI dan Polri dengan TPN PB dan atau KKB atau KKSB atau KKST hari ini,” pungkasnya. (fia/oel)

  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya