Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Program Bangga Papua Tingkatkan Ekonomi Warga

Kepala Sekber Bangga Papua, Halasson Frans Sinurat S.STP M.Si saat menyampaikan hasil kerja dari tim Sekber yang telah dicapai tahun 2018 dan target tim Sekber Bangga Papua di tahun ini. ( foto : Humas Asmat for Cepos)

AGATS-Program Pemerintah Provinsi Papua, Bangga Papua, dimana Kabupaten Asmat menjadi salah satu percontohan di wilayah selatan Papua, Ha Anim, telah menyumbang perbaikan data OAP (Orang Asli Papua) dan perbaikan dokumen kependudukan. Bahkan lebih dari itu, telah meningkatkan ekonomi warga lokal di Kabupaten Asmat.

Hal ini disampaikan Kepala Sekretariat Bersama (Sekber) Bangga Papua Kabupaten Asmat, Halasson Frans Sinurat, S.STP., M.Si., di hadapan Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos., dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Asmat di aula BPKAD Kabupaten Asmat, Kamis (28/2) lalu. 

Frans Sinurat mengatakan, pada tahun 2018 dana program Bangga Papua sebesar Rp 20.116.150.000 untuk Kabupaten Asmat telah berhasil disalurkan. Menurutnya, sampai dengan tanggal 25 Februari 2019, telah berhasil dibayarkan sekira 84 persen. 

“Berdasarkan data yang kami miliki, dari target 8.612 ibu/wali dan 11.83 anak, kami telah melayani sebanyak 7.175 ibu/wali dan 9.365 anak,” ungkapnya dalam acara yang juga dihadiri pemuka agama, tokoh adat, kepala distrik, kepala kampung serta pimpinan organisasi perempuan seperti PKK dan Dharma Wanita.

Penyaluran dana yang belum mencapai 100 persen menurut Frans Sinurat disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, masih banyak penerima manfaat yang belum tahu tentang jadwal pembayaran. Faktor lainnya kendala transportasi yang dialami penerima manfaat untuk melakukan pencairan di Bank Papua.   

“Bisa juga penerima manfaat sudah datang tapi belum bisa dilayani karena identitias kependudukan seperti KTP dan kartu keluarga yang tidak lengkap. Ada juga penerima manfaat (ibu) yang meninggal dan walinya belum mengurus surat kuasa,” jelas Sinurat yang juga kepala BPKAD Kabupaten Asmat. 

Baca Juga :  Dua Balita Meninggal di Lokasi Pengungsian

Dalam kesempatan itu, Sinurat meminta dukungan dari seluruh stakeholder agar lebih meningkatkan kerja sama dalam melakukan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan dana Bangga Papua kepada masyarakat. “Salah satu tantangan kita di program Bangga Papua adalah belum maksimal nya pemanfaatan dana oleh warga sesuai peruntukannya. 

Idealnya, dana bantuan tersebut digunakan oleh keluarga bagi peningkatan gizi dan kesehatan anak, namun tidak bisa dipungkiri masih ditemukan pembelanjaan di luar kebutuhan tersebut. “Oleh karena itu, pada kesempatan baik ini, kami berharap dukungan dari kita semua agar meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang pemanfaatan dana agar tepat sasaran,” harapnya. 

Frans Sinurat, mencontohkan peran dari organisasi perempuan seperti PKK untuk mendorong kadernya mulai dari kabupaten, distrik hingga tingkat kampung untuk meningkatkan pemahaman kepada mama-mama, maupun wali dan juga mengoptimalkan pelayanan posyandu, Pustu, dan Puskesmas untuk pemberian imunisasi, dan pentingnya gizi dan kesehatan anak.Termasuk juga peran dari guru-guru PAUD dan tenaga kesehatan. Demikian juga peningkatan pengawasan dari aparat Kepolisian dan TNI,  serta peran para Kepala Distrik, Kepala Kampung dan aparatnya, serta para pemuka agama dan peranan adat setempat. 

Baca Juga :  Siap Penuhi Panggilan, Jangan Ada Ancaman

Menghadapi pembayaran di tahun 2019, Tim Sekber Asmat telah menyiapkan rencana kerja. “Pada tahun 2019 ini kita mulai dari restrukturisasi kepengurusan Sekber yang mengakomodir lebih banyak stakeholder dengan pembagian peran dan fungsi yang jelas. Lalu kita lakukan penguatan kapasitas bagi anggota Sekber dan Organisasi Perempuan seperti PKK,” tandasnya.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi pra pembayaran, pemutakhiran data, menerima pendaftaran dan penginputan data sampai bulan Mei 2019, penetapan calon penerima manfaat. “Diperkirakan pembayaran tahap pertama pada bulan Juli 2019 ”tambahnya.

Sementara itu Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos., dalam arahannya memberikan apresiasi kepada Sekber Asmat beserta seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat atas kerja kerasnya sehingga pelaksanaan pembayaran dan apa di tahun 2018 yang telah berlangsung lancar, aman dan sukses. 

“Ini langkah yang luar biasa dari kita semua. Saya beri apresiasi dan terima kasih kepada ASN, pimpinan OPD serta seluruh elemen, dan terkhusus kepada Tim Sekber atas kerja kerasnya. Ini terjadi karena kita bersinergi dan kompak,” ujar Elisa Kambu.

Bangga Papua menurutnya merupakan keberpihakan kepada masa depan anak-anak negeri ini. “Pada waktunya nanti, anak-anak di negeri ini yang lahir dan besar di sini, juga punya kemampuan yang sama dengan saudara sebangsa dan setanah air yang berada di belahan dunia lain,” tutupnya.(nat) 

Kepala Sekber Bangga Papua, Halasson Frans Sinurat S.STP M.Si saat menyampaikan hasil kerja dari tim Sekber yang telah dicapai tahun 2018 dan target tim Sekber Bangga Papua di tahun ini. ( foto : Humas Asmat for Cepos)

AGATS-Program Pemerintah Provinsi Papua, Bangga Papua, dimana Kabupaten Asmat menjadi salah satu percontohan di wilayah selatan Papua, Ha Anim, telah menyumbang perbaikan data OAP (Orang Asli Papua) dan perbaikan dokumen kependudukan. Bahkan lebih dari itu, telah meningkatkan ekonomi warga lokal di Kabupaten Asmat.

Hal ini disampaikan Kepala Sekretariat Bersama (Sekber) Bangga Papua Kabupaten Asmat, Halasson Frans Sinurat, S.STP., M.Si., di hadapan Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos., dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Asmat di aula BPKAD Kabupaten Asmat, Kamis (28/2) lalu. 

Frans Sinurat mengatakan, pada tahun 2018 dana program Bangga Papua sebesar Rp 20.116.150.000 untuk Kabupaten Asmat telah berhasil disalurkan. Menurutnya, sampai dengan tanggal 25 Februari 2019, telah berhasil dibayarkan sekira 84 persen. 

“Berdasarkan data yang kami miliki, dari target 8.612 ibu/wali dan 11.83 anak, kami telah melayani sebanyak 7.175 ibu/wali dan 9.365 anak,” ungkapnya dalam acara yang juga dihadiri pemuka agama, tokoh adat, kepala distrik, kepala kampung serta pimpinan organisasi perempuan seperti PKK dan Dharma Wanita.

Penyaluran dana yang belum mencapai 100 persen menurut Frans Sinurat disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, masih banyak penerima manfaat yang belum tahu tentang jadwal pembayaran. Faktor lainnya kendala transportasi yang dialami penerima manfaat untuk melakukan pencairan di Bank Papua.   

“Bisa juga penerima manfaat sudah datang tapi belum bisa dilayani karena identitias kependudukan seperti KTP dan kartu keluarga yang tidak lengkap. Ada juga penerima manfaat (ibu) yang meninggal dan walinya belum mengurus surat kuasa,” jelas Sinurat yang juga kepala BPKAD Kabupaten Asmat. 

Baca Juga :  Dua Balita Meninggal di Lokasi Pengungsian

Dalam kesempatan itu, Sinurat meminta dukungan dari seluruh stakeholder agar lebih meningkatkan kerja sama dalam melakukan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan dana Bangga Papua kepada masyarakat. “Salah satu tantangan kita di program Bangga Papua adalah belum maksimal nya pemanfaatan dana oleh warga sesuai peruntukannya. 

Idealnya, dana bantuan tersebut digunakan oleh keluarga bagi peningkatan gizi dan kesehatan anak, namun tidak bisa dipungkiri masih ditemukan pembelanjaan di luar kebutuhan tersebut. “Oleh karena itu, pada kesempatan baik ini, kami berharap dukungan dari kita semua agar meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang pemanfaatan dana agar tepat sasaran,” harapnya. 

Frans Sinurat, mencontohkan peran dari organisasi perempuan seperti PKK untuk mendorong kadernya mulai dari kabupaten, distrik hingga tingkat kampung untuk meningkatkan pemahaman kepada mama-mama, maupun wali dan juga mengoptimalkan pelayanan posyandu, Pustu, dan Puskesmas untuk pemberian imunisasi, dan pentingnya gizi dan kesehatan anak.Termasuk juga peran dari guru-guru PAUD dan tenaga kesehatan. Demikian juga peningkatan pengawasan dari aparat Kepolisian dan TNI,  serta peran para Kepala Distrik, Kepala Kampung dan aparatnya, serta para pemuka agama dan peranan adat setempat. 

Baca Juga :  Hendak ke Bandung, Malah Belok ke Surabaya

Menghadapi pembayaran di tahun 2019, Tim Sekber Asmat telah menyiapkan rencana kerja. “Pada tahun 2019 ini kita mulai dari restrukturisasi kepengurusan Sekber yang mengakomodir lebih banyak stakeholder dengan pembagian peran dan fungsi yang jelas. Lalu kita lakukan penguatan kapasitas bagi anggota Sekber dan Organisasi Perempuan seperti PKK,” tandasnya.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi pra pembayaran, pemutakhiran data, menerima pendaftaran dan penginputan data sampai bulan Mei 2019, penetapan calon penerima manfaat. “Diperkirakan pembayaran tahap pertama pada bulan Juli 2019 ”tambahnya.

Sementara itu Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos., dalam arahannya memberikan apresiasi kepada Sekber Asmat beserta seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat atas kerja kerasnya sehingga pelaksanaan pembayaran dan apa di tahun 2018 yang telah berlangsung lancar, aman dan sukses. 

“Ini langkah yang luar biasa dari kita semua. Saya beri apresiasi dan terima kasih kepada ASN, pimpinan OPD serta seluruh elemen, dan terkhusus kepada Tim Sekber atas kerja kerasnya. Ini terjadi karena kita bersinergi dan kompak,” ujar Elisa Kambu.

Bangga Papua menurutnya merupakan keberpihakan kepada masa depan anak-anak negeri ini. “Pada waktunya nanti, anak-anak di negeri ini yang lahir dan besar di sini, juga punya kemampuan yang sama dengan saudara sebangsa dan setanah air yang berada di belahan dunia lain,” tutupnya.(nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya