Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Pemkab Mamteng Bangun Monumen Baptisan Pertama GIDI

BATU PERTAMA: Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH,MSi saat peletakan batu pertama pembangunan monumen baptisan pertama GIDI di Distrik Kelila, Kamis, (30/7) lalu. (FOTO: Humas Pemkab Mamteng for Cepos)

KELILA-Perayaan HUT Baptisan Pertama Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) ke-58 tahun ini di Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng), sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Pasalnya, dalam perayaan syukuran yang diikuti ribuan jemaat itu. Dilakukan peletakan batu pertama pembangunan monumen baptisan pertama GIDI oleh Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., Kamis, (30/7) lalu.

Pelatakan batu pertama oleh Bupati Ricky Ham Pagawak (RHP), diikuti Ketua GIDI Wilayah Bogo Pdt. Gad Yikwa dan perwakilan generasi dari 8 orang yang pertama dibaptis, Denis Yikwa. Pada kesempatan itu, sebanyak 33 jemaat dibaptis.

Bupati Ricky Ham Pagawak mengatakan, pembangunan monumen ini menandakan bahwa ada peristiwa besar dalam Gereja GIDI. Bahwa pada 1 Mei 1956 masyarakat menerima injil di Bokondini dan pada 29 Juli 1962, delapan orang tua mengambil sikap untuk dibaptis. 

Baca Juga :  Melawak, Cara Komika Mengkritik

Bupati RHP menuturkan, seluruh biaya pembangunan monumen sejarah baptisan pertama di Kelila ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Bupati berharap, masyarakat Distrik Kelila untuk ikut mengawasi dan menjaga mereka yang terlibat dalam pembangunan monumen dari awal hingga selesai.

Menurutnya, dengan usia 58 tahun peringatan HUT baptisan pertama, tentu iman dan kepercayaan jemaat dan gereja semakin dewasa.

Untuk itu, menurutnya jemaat GIDI harus mempertahankan iman Kristen sebagai orang yang mula-mula menerima pembaptisan di Kelila. Ini hendaknya menjadi dasar untuk pelayanan gereja ke depan. 

Masih menurut bupati dua periode ini, dengan usia yang matang, gereja tidak hanya melayani jemaat. Namun juga bisa ikut serta membantu pemerintah dalam membangun tanah Papua lebih khusus dan secara umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga :  Dua Pucuk Senpi SS1 Ditemukan di Rumah Singgah KKB

Ketua GIDI Wilayah Bogo, Pdt. Gad Yikwa mengatakan, pembangunan momumen peringatan baptisan pertama ini sebagai sejarah untuk ditimggalkan bagi generasi GIDI mendatang.

Menurut Pdt. Gad Yikwa, monumen baptisan pertama dibuat agar generasi GIDI, dapat melihat bahwa ini merupakan tanda bahwa orang tua dulu sudah dibaptis.

Untuk itu, dia menyampaikan terima kepada Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang sudah memberikan perhatian untuk membangun monumen baptisan pertama GIDI.

Perwakilan generasi dari 8 orang yang pertama dibaptis Denis Yikwa mengatakan, dengan mulai dibangunnya monumen baptisan pertama ini, maka ini menjadi monumen baptisan pertama GIDI di Papua dan Indonesia.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang sudah berinisiatif membangun monumen ini.(Humas/reis/nat)

BATU PERTAMA: Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH,MSi saat peletakan batu pertama pembangunan monumen baptisan pertama GIDI di Distrik Kelila, Kamis, (30/7) lalu. (FOTO: Humas Pemkab Mamteng for Cepos)

KELILA-Perayaan HUT Baptisan Pertama Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) ke-58 tahun ini di Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng), sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Pasalnya, dalam perayaan syukuran yang diikuti ribuan jemaat itu. Dilakukan peletakan batu pertama pembangunan monumen baptisan pertama GIDI oleh Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH., M.Si., Kamis, (30/7) lalu.

Pelatakan batu pertama oleh Bupati Ricky Ham Pagawak (RHP), diikuti Ketua GIDI Wilayah Bogo Pdt. Gad Yikwa dan perwakilan generasi dari 8 orang yang pertama dibaptis, Denis Yikwa. Pada kesempatan itu, sebanyak 33 jemaat dibaptis.

Bupati Ricky Ham Pagawak mengatakan, pembangunan monumen ini menandakan bahwa ada peristiwa besar dalam Gereja GIDI. Bahwa pada 1 Mei 1956 masyarakat menerima injil di Bokondini dan pada 29 Juli 1962, delapan orang tua mengambil sikap untuk dibaptis. 

Baca Juga :  Baru Kali ini Pasar Youtefa Tidak "Tenggelam"

Bupati RHP menuturkan, seluruh biaya pembangunan monumen sejarah baptisan pertama di Kelila ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Bupati berharap, masyarakat Distrik Kelila untuk ikut mengawasi dan menjaga mereka yang terlibat dalam pembangunan monumen dari awal hingga selesai.

Menurutnya, dengan usia 58 tahun peringatan HUT baptisan pertama, tentu iman dan kepercayaan jemaat dan gereja semakin dewasa.

Untuk itu, menurutnya jemaat GIDI harus mempertahankan iman Kristen sebagai orang yang mula-mula menerima pembaptisan di Kelila. Ini hendaknya menjadi dasar untuk pelayanan gereja ke depan. 

Masih menurut bupati dua periode ini, dengan usia yang matang, gereja tidak hanya melayani jemaat. Namun juga bisa ikut serta membantu pemerintah dalam membangun tanah Papua lebih khusus dan secara umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga :  Tertimpa Pohon, Wanita Paro Baya Tewas

Ketua GIDI Wilayah Bogo, Pdt. Gad Yikwa mengatakan, pembangunan momumen peringatan baptisan pertama ini sebagai sejarah untuk ditimggalkan bagi generasi GIDI mendatang.

Menurut Pdt. Gad Yikwa, monumen baptisan pertama dibuat agar generasi GIDI, dapat melihat bahwa ini merupakan tanda bahwa orang tua dulu sudah dibaptis.

Untuk itu, dia menyampaikan terima kepada Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang sudah memberikan perhatian untuk membangun monumen baptisan pertama GIDI.

Perwakilan generasi dari 8 orang yang pertama dibaptis Denis Yikwa mengatakan, dengan mulai dibangunnya monumen baptisan pertama ini, maka ini menjadi monumen baptisan pertama GIDI di Papua dan Indonesia.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang sudah berinisiatif membangun monumen ini.(Humas/reis/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya