JAYAPURA-Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua mengecam keras atas kasus pembunuhan yang dialami oleh dua warga Toraja di Kabupaten Yahukimo, Minggu (30/4).
IKT juga meminta pemerintah, baik presiden, wakil presiden, Panglima, Kapolri termasuk pemerintah provinsi Papua, hingga jajaran TNI polri yang di Tanah Papua untuk benar benar memberikan dan mewujudkan kedamaian, keamanan dan ketentraman bagi warga Nusantara terutama keluarga Toraja yang di Tanah Papua. Mereka juga meminta, pemerintah serius mengungkap, motif dan pelaku kasus tersebut.
Karena sejauh ini sudah cukup banyak warga IKT yang menjadi sasaran dan korban pembunuhan oknum yang tidak bertanggung jawab di Papua. Padahal, para korban yang dibunuh dengan cara sadis itu merupakan murni warga sipil.
“Kami sangat berduka, sangat perihatin atas meninggalnya saudara kami, Bapak Yonatan Arwan dan saudara Obet,” kata Sekretaris IKT Papua, Dr. Marten Liga saat menyampaikan keterangan pers di Sentani, Senin (1/5).
Pihaknya mengecam tindakan penghilangan nyawa sepihak yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Padahal kedua korban merupakan masyarakat toraja yang sehari-hari bekerja untuk ikut serta dalam dan berkontribusi untuk pembangunan di Papua terutama di kabupaten yahukimo.
Karena itu pihaknya berharap, kasus ini dapat menjadi perhatian serius dari pemerintah, baik pusat sampai di Papua. Mereka juga dengan tegas kepada aparat penegak hukum TNI dan Polri untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat toraja yang ada di mana saja di Papua. Pihaknya berharap, di depan tidak ada lagi kasus pembunuhan yang dialami oleh warga IKT Papua.
“Beliau berdua ini berkontribusi di bidang konstruksi dan juga ikut membangun Kabupaten Yahukimo. Kepada kapolda Papua, Kapolres Yahukimo supaya mengambil langkah langkah tegas,” tegasnya.
Sementara itu, mewakili keluarga, Jhoni Lumba yang juga sebagai ketua IKT Kabupaten Jayapura, mengaku sangat menyayangkan peristiwa pembunuhan ini. Dia meminta kepada pihak-pihak terkait yang memberikan perlindungan terhadap hak hak asasi manusia, supaya turut menyuarakan persoalan ini.
“Saya minta kepada saudara-saudara (oknum) di Yahukimo supaya tidak membunuh. Menghilangkan nyawa orang lain adalah melanggar perintah Allah, mereka ini adalah orang baik, mereka bekerja untuk membangun keluarga, dan turut berkontribusi untuk Papua,” tambahnya. (ade/roy/wen)