Sunday, January 5, 2025
24.7 C
Jayapura

Tegas, Tangkap Hidup Atau Mati

Polisi Berpangkat Bripda Jadi Target Utama Pengejaran Satgas ODC di 2025

JAYAPURA -Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa fokus utama pihaknya di tahun 2025 adalah memburu mantan anggota Polri, Aske Mabel. Polisi berpangkat Bripda ini sebelumnya bergabung dengan Polres Yalimo.

“Fokus utama operasi kali ini adalah memburu mantan anggota Polri, Aske Mabel, yang telah membawa kabur empat pucuk senjata api jenis AK dan melakukan sejumlah aksi kriminal,” ungap Faizal saat menjawab pertanyaan dari wartawan pada acara refleksi akhir tahun 2024 Polda Papua, Selasa (31/12).

Ia mengatakan personel yang akan bertugas di Yalimo telah diperintahkan untuk melakukan pemetaan, pengejaran, dan penindakan secara intensif.

“Dimana, yang bersangkutan (Aske Mabel) ini merupakan mantan Anggota Polri yang membawa kabur Senjata Api jenis AK sebanyak empat pucuk, dan juga telah melakukan beberapa aksi,”jelasnya.

“Perintahnya adalah kejar, tangkap hidup atau mati, apalagi rekan-rekan punya kemampuan lebih dibandingakan dengan DPO Aske Mabel ini,”tegas Faizal.

Baca Juga :  DBD Meningkatkan, Bahan Fogging Menipis

Diakui apa yang dilakukan Aske selama ini sudah sangat meresahkan. Melakukan  beberapa kasus kekerasan bersenjata dan membunuh warga sipil tak bersalah. Polisi menyatakan hal tersebut tak bisa dibiarkan terlalu lama dan harus segera ditindak.

Ia pun menekankan urgensi penangkapan DPO yang dianggap sangat berbahaya ini. Selain itu, Faizal  juga mengingatkan akan tantangan besar yang dihadapi di wilayah Nduga, yang masih menjadi episentrum kelompok Egianus Kogoya.

Karena itu Faizal meminta para komandan lapangan untuk mempersiapkan anggotanya secara maksimal. Dalam pengarahannya, Wakapolda Papua menekankan pentingnya koordinasi yang solid antara satgas tindak, tim gakkum, dan intelijen.

“Hampir setiap hari terjadi peristiwa di Papua, sehingga dinamika operasi sangat tinggi,” ujar Wakapolda.

Lebi lanjut Faizal mengatakan informasi dari Satgas Intelijen akan menjadi pedoman bagi satgas tindak dalam melakukan tindakan. Koordinasi yang erat ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasi dan mempercepat pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang meresahkan masyarakat.

Baca Juga :  Penalti Pahabol Ditepis, Persipura Berbagi Poin

“Pada intinya Satgas tindak, cara bertindaknya akan bersama-sama dengan satgas gakkum, dan juga menyerap informasi dari satgas intelijen, dan perlu diketahui bahwa, hampir setiap hari ada kejadian di Wilayah Papua, rekan-rekan nantinya akan dinamis dalam melakukan kegiatan,” ujarnya.

Wakapolda juga menekankan kepada para personel agar nantinya para komandan di lapangan dapat menyiapkan anggotanya masing-masing. Diketahui, kegiatan pengarahan oleh Wakapolda Papua kepada Para Personel Satgas Tindak Ops Damai Cartenz-2025 yang baru tiba di wilayah Papua merupakan persiapan melaksanakan tugas operasi penegakkan hukum terhadap KKB dan KKP di wilkum Polda Papua dan Papua Tengah.

“Adapun rencana penempatan personel Brimob Satgas Tindak ODC-2025, yaitu di wilayah Jayapura (Tim QRF 1), Timika (Tim QRF 2), Yalimo, Lanny Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Intan Jaya, Puncak, Paniai, dan Puncak Jaya,” pungkasnya.(kar/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Polisi Berpangkat Bripda Jadi Target Utama Pengejaran Satgas ODC di 2025

JAYAPURA -Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa fokus utama pihaknya di tahun 2025 adalah memburu mantan anggota Polri, Aske Mabel. Polisi berpangkat Bripda ini sebelumnya bergabung dengan Polres Yalimo.

“Fokus utama operasi kali ini adalah memburu mantan anggota Polri, Aske Mabel, yang telah membawa kabur empat pucuk senjata api jenis AK dan melakukan sejumlah aksi kriminal,” ungap Faizal saat menjawab pertanyaan dari wartawan pada acara refleksi akhir tahun 2024 Polda Papua, Selasa (31/12).

Ia mengatakan personel yang akan bertugas di Yalimo telah diperintahkan untuk melakukan pemetaan, pengejaran, dan penindakan secara intensif.

“Dimana, yang bersangkutan (Aske Mabel) ini merupakan mantan Anggota Polri yang membawa kabur Senjata Api jenis AK sebanyak empat pucuk, dan juga telah melakukan beberapa aksi,”jelasnya.

“Perintahnya adalah kejar, tangkap hidup atau mati, apalagi rekan-rekan punya kemampuan lebih dibandingakan dengan DPO Aske Mabel ini,”tegas Faizal.

Baca Juga :  Jangan Korbankan Rakyat Dalam Kasus Lukas Enembe

Diakui apa yang dilakukan Aske selama ini sudah sangat meresahkan. Melakukan  beberapa kasus kekerasan bersenjata dan membunuh warga sipil tak bersalah. Polisi menyatakan hal tersebut tak bisa dibiarkan terlalu lama dan harus segera ditindak.

Ia pun menekankan urgensi penangkapan DPO yang dianggap sangat berbahaya ini. Selain itu, Faizal  juga mengingatkan akan tantangan besar yang dihadapi di wilayah Nduga, yang masih menjadi episentrum kelompok Egianus Kogoya.

Karena itu Faizal meminta para komandan lapangan untuk mempersiapkan anggotanya secara maksimal. Dalam pengarahannya, Wakapolda Papua menekankan pentingnya koordinasi yang solid antara satgas tindak, tim gakkum, dan intelijen.

“Hampir setiap hari terjadi peristiwa di Papua, sehingga dinamika operasi sangat tinggi,” ujar Wakapolda.

Lebi lanjut Faizal mengatakan informasi dari Satgas Intelijen akan menjadi pedoman bagi satgas tindak dalam melakukan tindakan. Koordinasi yang erat ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasi dan mempercepat pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang meresahkan masyarakat.

Baca Juga :  RS Segera Persiapkan Diri Menghadapi Kasus Berat

“Pada intinya Satgas tindak, cara bertindaknya akan bersama-sama dengan satgas gakkum, dan juga menyerap informasi dari satgas intelijen, dan perlu diketahui bahwa, hampir setiap hari ada kejadian di Wilayah Papua, rekan-rekan nantinya akan dinamis dalam melakukan kegiatan,” ujarnya.

Wakapolda juga menekankan kepada para personel agar nantinya para komandan di lapangan dapat menyiapkan anggotanya masing-masing. Diketahui, kegiatan pengarahan oleh Wakapolda Papua kepada Para Personel Satgas Tindak Ops Damai Cartenz-2025 yang baru tiba di wilayah Papua merupakan persiapan melaksanakan tugas operasi penegakkan hukum terhadap KKB dan KKP di wilkum Polda Papua dan Papua Tengah.

“Adapun rencana penempatan personel Brimob Satgas Tindak ODC-2025, yaitu di wilayah Jayapura (Tim QRF 1), Timika (Tim QRF 2), Yalimo, Lanny Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Intan Jaya, Puncak, Paniai, dan Puncak Jaya,” pungkasnya.(kar/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/