Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Arus Balik Penumpang Masih Sepi

Salah satu pesawat Garuda Indonesia saat berada di Bandara Sentani belum lama ini. (FOT: Yohana/Cepos)

Penumpang Kapal Normal, Garuda Indonesia Tidak Ada Extra Flight

JAYAPURA-Arus balik penumpang pasca libur Natal dan tahun baru baik di Pelabuhan Jayapura maupun di Bandara Sentani masih sepi. Dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, hingga Jumat (3/1) kemarin arus balik penumpang masih terlihat normal.

Untuk penumpang kapal laut, PT. Pelni Cabang Jayapura, memastikan bahwa lonjakan penumpang akan terlihat pada pertengahan Januari 2020. Kondisi ini tidak terlepas dari masih banyak universitas di Jayapura yang libur. Meskipun aktivitas perkantoran serta sekolah mulai minggu depan sudah mulai berjalan.

Kepala Pelni Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, pada momen liburan Natal dan Tahun Baru arus penumpang yang keluar dari pelabuhan Jayapura mencapai 17.000 orang. Penumpang tersebut berangkat menggunakan 6 kapal yang disedikan PT. Pelni yaitu KM. Dobonsolo, KM. Gunung Dempo, KM. Sinabung, KM. Labobar, KM. Ciremai dan KM. Tidar.

“Sampai dengan saat ini, kami belum melihat tanda-tanda arus balik. Dimana angkutan penumpang menggunakan kapal laut masih relatif normal yakni kurang dari 700 penumpang. Kami prediksi puncak arus balik akan terlihat pada pertengahan Januari nanti,” uangkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (3/1) kemarin.

Diakuinya, khusus untuk arus balik, biasanya lebih tergantung pada hari libur. Jika semakin panjang maka arus balik juga akan semakin lama dampaknya.

“Kami pastikan arus balik bisa 2 kali lebih meningkat dari arus mudik. biasanya penumpang akan lebih banyak membawah saudara, orang tua atau kerabat lainnya untuk datang ke Jayapura,” tambahnya.

Kondisi yang sama juga dialami maskapai Garuda Indonesia. Meskipun arus balik mulai terlihat, namun menurut Sales Marketing Manager Garuda Indonesia,  Radhitya Prastanika puncaknya akan terjadi pada, Sabtu (4/1) hari ini.

Baca Juga :  Ada Jaringan Internasional Pemasok Senjata di Papua

Namun Radhitya memprediksi, arus balik penumpang tidak seramai arus mudik pada Natal tahun 2019 kemarin. “Dengan kondisi tersebut kami masih mengoptimalkan penerbangan regular kami. Tidak ada penambahan extra flight, seperti yang kami lakukan pada Desember 2019 lalu.  Jika pertambahan penumpang melebihi flight regular yang kami sediakan baru ada kemungkinan kami lakukan extra flight, ” katanya kepada Cenderawasih Pos,  Jumat  (3/1) kemarin. 

Diakuinya,  arus balik saat ini tidak seramai arus mudik pada saat Natal dan menjelang tahun baru. Saat ini tingkat isian pesawat juga tidak full. Kisaran 75-85 persen yang menuju ke Jayapura,  sedangkan untuk wilayah Jakarta,  Jawa dan Makasar tingkat isian pesawat full. 

Sementara untuk menyambut PON XX,  pihaknya juga telah melalukan berbagai kesiapan sejak tahun 2018 lalu. Yakni dengan menambah flight dan membuka rute lama yang sebelumnya ditutup. Seperti rute Jayapura – Sorong. Serta penambahan rute baru yaitu Jayapura-Jakarta  langsung pada sore hari dari Jayapura. Hal ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam hal transportasi.

“Kami rencana tahun ini akan ada penambahan rute baru lagi. Namun untuk daerah mana masih menjadi rahasia,” jelasnya. 

Kondisi yang sama juga terjadi di Bandara Mopah Merauke. Sampai dengan Jumat (3/1) kemarin, belum ada    peningkatan arus balik penumpang   yang menggunakan transportasi  udara.  Justru    yang terjadi adalah penurunan   jumlah penumpang  dibandingkan  tahun lalu.  

Baca Juga :  Politik Identitas Sedang Dijalankan di Papua

Kasubag Tata Usaha Bandara Udara Mopah Merauke, Budiyoso memperkirakan, peningkatan  penumpang  arus balik akan   terjadi, Minggu  (5/1) besok dan Senin (6/1) lusa. ‘’Karena  orang mulai   masuk kerja   untuk Papua  pada Senin (6/1). Jadi kemungkinan  puncak   arus baliknya  pada Minggu dan Senin,’’ jelasnya. 

Namun secara rata-rata  baik  penumpang yang berangkat maupun      penumpang yang  tiba  di Merauke  menggunakan  transportasi udara menurut  Budiyoso rata-rata mengalami penurunan dibanding tahun    lalu.  

‘’Kalau Kamis  kemarin   itu   total  yang tiba sebanyak 398  orang. Tahun lalu pada H+2 sebanyak 335 orang. Sementara   pada  H+1   penumpang yang tiba hanya 113  orang. Tahun lalu  sebanyak 220 penumpang,’’ bebernya.

Untuk  penumpang yang berangkat  dari Merauke,  juga  mengalami  trend negatif. Dari 14   hari dimulai dari H-6 sampai H+2, Kamis (2/1)  kemarin,  jumlah   yang  mengalami  trend  peningkatan sebanyak 6 hari. Sedangkan  8 hari  mengalami trend penurunan  dibandingkan tahun lalu. ‘’Misalnya   untuk H+1, jumlah yang   berangkat  tahun lalu sebanyak 346 penumpang. Tahun ini hanya 301 orang. Sementara    untuk H+2, jumah  yang berangkat tahun lalu sebanyak 432 penumpang dan tahun ini sebanyak 493 atau trend  positif,” tambahnya.

  Budiyoso memperkirakan,   penurunan  penumpang baik arus mudik maupun  arus balik  tahun  ini  akibat tingginya harga tiket. ‘’Banyak   yang mempertimbangkan   untuk tidak  melakukan perjalanan keluar  atua masuk  karena masalah  harga tiket yang relatif mahal,’’ pungkasnya. (ana/ulo/nat)    

Salah satu pesawat Garuda Indonesia saat berada di Bandara Sentani belum lama ini. (FOT: Yohana/Cepos)

Penumpang Kapal Normal, Garuda Indonesia Tidak Ada Extra Flight

JAYAPURA-Arus balik penumpang pasca libur Natal dan tahun baru baik di Pelabuhan Jayapura maupun di Bandara Sentani masih sepi. Dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, hingga Jumat (3/1) kemarin arus balik penumpang masih terlihat normal.

Untuk penumpang kapal laut, PT. Pelni Cabang Jayapura, memastikan bahwa lonjakan penumpang akan terlihat pada pertengahan Januari 2020. Kondisi ini tidak terlepas dari masih banyak universitas di Jayapura yang libur. Meskipun aktivitas perkantoran serta sekolah mulai minggu depan sudah mulai berjalan.

Kepala Pelni Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, pada momen liburan Natal dan Tahun Baru arus penumpang yang keluar dari pelabuhan Jayapura mencapai 17.000 orang. Penumpang tersebut berangkat menggunakan 6 kapal yang disedikan PT. Pelni yaitu KM. Dobonsolo, KM. Gunung Dempo, KM. Sinabung, KM. Labobar, KM. Ciremai dan KM. Tidar.

“Sampai dengan saat ini, kami belum melihat tanda-tanda arus balik. Dimana angkutan penumpang menggunakan kapal laut masih relatif normal yakni kurang dari 700 penumpang. Kami prediksi puncak arus balik akan terlihat pada pertengahan Januari nanti,” uangkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (3/1) kemarin.

Diakuinya, khusus untuk arus balik, biasanya lebih tergantung pada hari libur. Jika semakin panjang maka arus balik juga akan semakin lama dampaknya.

“Kami pastikan arus balik bisa 2 kali lebih meningkat dari arus mudik. biasanya penumpang akan lebih banyak membawah saudara, orang tua atau kerabat lainnya untuk datang ke Jayapura,” tambahnya.

Kondisi yang sama juga dialami maskapai Garuda Indonesia. Meskipun arus balik mulai terlihat, namun menurut Sales Marketing Manager Garuda Indonesia,  Radhitya Prastanika puncaknya akan terjadi pada, Sabtu (4/1) hari ini.

Baca Juga :  Ada Jaringan Internasional Pemasok Senjata di Papua

Namun Radhitya memprediksi, arus balik penumpang tidak seramai arus mudik pada Natal tahun 2019 kemarin. “Dengan kondisi tersebut kami masih mengoptimalkan penerbangan regular kami. Tidak ada penambahan extra flight, seperti yang kami lakukan pada Desember 2019 lalu.  Jika pertambahan penumpang melebihi flight regular yang kami sediakan baru ada kemungkinan kami lakukan extra flight, ” katanya kepada Cenderawasih Pos,  Jumat  (3/1) kemarin. 

Diakuinya,  arus balik saat ini tidak seramai arus mudik pada saat Natal dan menjelang tahun baru. Saat ini tingkat isian pesawat juga tidak full. Kisaran 75-85 persen yang menuju ke Jayapura,  sedangkan untuk wilayah Jakarta,  Jawa dan Makasar tingkat isian pesawat full. 

Sementara untuk menyambut PON XX,  pihaknya juga telah melalukan berbagai kesiapan sejak tahun 2018 lalu. Yakni dengan menambah flight dan membuka rute lama yang sebelumnya ditutup. Seperti rute Jayapura – Sorong. Serta penambahan rute baru yaitu Jayapura-Jakarta  langsung pada sore hari dari Jayapura. Hal ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam hal transportasi.

“Kami rencana tahun ini akan ada penambahan rute baru lagi. Namun untuk daerah mana masih menjadi rahasia,” jelasnya. 

Kondisi yang sama juga terjadi di Bandara Mopah Merauke. Sampai dengan Jumat (3/1) kemarin, belum ada    peningkatan arus balik penumpang   yang menggunakan transportasi  udara.  Justru    yang terjadi adalah penurunan   jumlah penumpang  dibandingkan  tahun lalu.  

Baca Juga :  Politik Identitas Sedang Dijalankan di Papua

Kasubag Tata Usaha Bandara Udara Mopah Merauke, Budiyoso memperkirakan, peningkatan  penumpang  arus balik akan   terjadi, Minggu  (5/1) besok dan Senin (6/1) lusa. ‘’Karena  orang mulai   masuk kerja   untuk Papua  pada Senin (6/1). Jadi kemungkinan  puncak   arus baliknya  pada Minggu dan Senin,’’ jelasnya. 

Namun secara rata-rata  baik  penumpang yang berangkat maupun      penumpang yang  tiba  di Merauke  menggunakan  transportasi udara menurut  Budiyoso rata-rata mengalami penurunan dibanding tahun    lalu.  

‘’Kalau Kamis  kemarin   itu   total  yang tiba sebanyak 398  orang. Tahun lalu pada H+2 sebanyak 335 orang. Sementara   pada  H+1   penumpang yang tiba hanya 113  orang. Tahun lalu  sebanyak 220 penumpang,’’ bebernya.

Untuk  penumpang yang berangkat  dari Merauke,  juga  mengalami  trend negatif. Dari 14   hari dimulai dari H-6 sampai H+2, Kamis (2/1)  kemarin,  jumlah   yang  mengalami  trend  peningkatan sebanyak 6 hari. Sedangkan  8 hari  mengalami trend penurunan  dibandingkan tahun lalu. ‘’Misalnya   untuk H+1, jumlah yang   berangkat  tahun lalu sebanyak 346 penumpang. Tahun ini hanya 301 orang. Sementara    untuk H+2, jumah  yang berangkat tahun lalu sebanyak 432 penumpang dan tahun ini sebanyak 493 atau trend  positif,” tambahnya.

  Budiyoso memperkirakan,   penurunan  penumpang baik arus mudik maupun  arus balik  tahun  ini  akibat tingginya harga tiket. ‘’Banyak   yang mempertimbangkan   untuk tidak  melakukan perjalanan keluar  atua masuk  karena masalah  harga tiket yang relatif mahal,’’ pungkasnya. (ana/ulo/nat)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya