
Penumpang Kapal Normal, Garuda Indonesia Tidak Ada Extra Flight
JAYAPURA-Arus balik penumpang pasca libur Natal dan tahun baru baik di Pelabuhan Jayapura maupun di Bandara Sentani masih sepi. Dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, hingga Jumat (3/1) kemarin arus balik penumpang masih terlihat normal.
Untuk penumpang kapal laut, PT. Pelni Cabang Jayapura, memastikan bahwa lonjakan penumpang akan terlihat pada pertengahan Januari 2020. Kondisi ini tidak terlepas dari masih banyak universitas di Jayapura yang libur. Meskipun aktivitas perkantoran serta sekolah mulai minggu depan sudah mulai berjalan.
Kepala Pelni Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, pada momen liburan Natal dan Tahun Baru arus penumpang yang keluar dari pelabuhan Jayapura mencapai 17.000 orang. Penumpang tersebut berangkat menggunakan 6 kapal yang disedikan PT. Pelni yaitu KM. Dobonsolo, KM. Gunung Dempo, KM. Sinabung, KM. Labobar, KM. Ciremai dan KM. Tidar.
“Sampai dengan saat ini, kami belum melihat tanda-tanda arus balik. Dimana angkutan penumpang menggunakan kapal laut masih relatif normal yakni kurang dari 700 penumpang. Kami prediksi puncak arus balik akan terlihat pada pertengahan Januari nanti,” uangkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (3/1) kemarin.
Diakuinya, khusus untuk arus balik, biasanya lebih tergantung pada hari libur. Jika semakin panjang maka arus balik juga akan semakin lama dampaknya.
“Kami pastikan arus balik bisa 2 kali lebih meningkat dari arus mudik. biasanya penumpang akan lebih banyak membawah saudara, orang tua atau kerabat lainnya untuk datang ke Jayapura,” tambahnya.
Kondisi yang sama juga dialami maskapai Garuda Indonesia. Meskipun arus balik mulai terlihat, namun menurut Sales Marketing Manager Garuda Indonesia, Radhitya Prastanika puncaknya akan terjadi pada, Sabtu (4/1) hari ini.
Namun Radhitya memprediksi, arus balik penumpang tidak seramai arus mudik pada Natal tahun 2019 kemarin. “Dengan kondisi tersebut kami masih mengoptimalkan penerbangan regular kami. Tidak ada penambahan extra flight, seperti yang kami lakukan pada Desember 2019 lalu. Jika pertambahan penumpang melebihi flight regular yang kami sediakan baru ada kemungkinan kami lakukan extra flight, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (3/1) kemarin.
Diakuinya, arus balik saat ini tidak seramai arus mudik pada saat Natal dan menjelang tahun baru. Saat ini tingkat isian pesawat juga tidak full. Kisaran 75-85 persen yang menuju ke Jayapura, sedangkan untuk wilayah Jakarta, Jawa dan Makasar tingkat isian pesawat full.
Sementara untuk menyambut PON XX, pihaknya juga telah melalukan berbagai kesiapan sejak tahun 2018 lalu. Yakni dengan menambah flight dan membuka rute lama yang sebelumnya ditutup. Seperti rute Jayapura – Sorong. Serta penambahan rute baru yaitu Jayapura-Jakarta langsung pada sore hari dari Jayapura. Hal ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam hal transportasi.
“Kami rencana tahun ini akan ada penambahan rute baru lagi. Namun untuk daerah mana masih menjadi rahasia,” jelasnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Bandara Mopah Merauke. Sampai dengan Jumat (3/1) kemarin, belum ada peningkatan arus balik penumpang yang menggunakan transportasi udara. Justru yang terjadi adalah penurunan jumlah penumpang dibandingkan tahun lalu.
Kasubag Tata Usaha Bandara Udara Mopah Merauke, Budiyoso memperkirakan, peningkatan penumpang arus balik akan terjadi, Minggu (5/1) besok dan Senin (6/1) lusa. ‘’Karena orang mulai masuk kerja untuk Papua pada Senin (6/1). Jadi kemungkinan puncak arus baliknya pada Minggu dan Senin,’’ jelasnya.
Namun secara rata-rata baik penumpang yang berangkat maupun penumpang yang tiba di Merauke menggunakan transportasi udara menurut Budiyoso rata-rata mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
‘’Kalau Kamis kemarin itu total yang tiba sebanyak 398 orang. Tahun lalu pada H+2 sebanyak 335 orang. Sementara pada H+1 penumpang yang tiba hanya 113 orang. Tahun lalu sebanyak 220 penumpang,’’ bebernya.
Untuk penumpang yang berangkat dari Merauke, juga mengalami trend negatif. Dari 14 hari dimulai dari H-6 sampai H+2, Kamis (2/1) kemarin, jumlah yang mengalami trend peningkatan sebanyak 6 hari. Sedangkan 8 hari mengalami trend penurunan dibandingkan tahun lalu. ‘’Misalnya untuk H+1, jumlah yang berangkat tahun lalu sebanyak 346 penumpang. Tahun ini hanya 301 orang. Sementara untuk H+2, jumah yang berangkat tahun lalu sebanyak 432 penumpang dan tahun ini sebanyak 493 atau trend positif,” tambahnya.
Budiyoso memperkirakan, penurunan penumpang baik arus mudik maupun arus balik tahun ini akibat tingginya harga tiket. ‘’Banyak yang mempertimbangkan untuk tidak melakukan perjalanan keluar atua masuk karena masalah harga tiket yang relatif mahal,’’ pungkasnya. (ana/ulo/nat)