Euforia Kelulusan Dirayakan di Rumah Masing-masing.
JAYAPURA- Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan pengumuman kelulusan bagi peserta didik jenjang SMA/SMK sederajat di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Papua.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait menyebutkan terdapat sebanyak 360 SMA/SMK sederajat yang juga akan mendengarkan hasil kelulusannya melalui sistem daring, radio, televisi, media cetak, maupun yang hasil kelulusannya dicetak dan ditempelkan pihak sekolah.
“Kita harapkan euforia dari kelulusan ini yang kita jaga. Kami sendiri sudah menyurat kepada Polda Papua dan telah diteruskan kepada Polresta dan Polres masing-masing daerah untuk membantu kami menjaga keamanan,” jelas Christian Sohilait, Jumat (1/5).
Sohilait mengatakan, ini dilakukan agar jangan sampai di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, para lulusan malah merayakan kelulusannya itu secara berlebihan. Seperti berkumpul, mencorat-coret seragam sekolah maupun melakukan pawai dengan kendaraan bermotor sebagaimana biasanya dilakukan tiap tahun.
“Di tengah Covid-19 ini kita dilarang untuk kumpul-kumpul. Jangan sampai anak-anak ini merayakan kelulusan mereka dengan ugal-ugalan berkendara di jalanan, berkumpul, maupun pawai kendaraan, yang mana justru akan menimbulkan masalah baru,” tambahnya.
Kepada orang tua siswa, Sohilait meminta untuk dapat memastikan anaknya bereuforia kelulusannya di rumah saja dengan tidak secara berlebihan.
Dipastikan jangan sampai euforia berlebihan dari anak justru malah membahayakan dirinya sendiri dengan keluar rumah, terlebih di tengah Covid-19 saat ini.
Sementara itu, untuk hasil kelulusan peserta didik jenjang SMP/sederajat menurutnya akan diumumkan pada 5 Juni mendatang. Sedangkan untuk hasil kelulusan peserta didik jenjang SD akan diumumkan pada 20 Juni nanti. Semuanya akan diumumkan secara serentak.
Secara terpisah, Kepala SMK Negeri 1 Jayapura, Ana Rebeka Rumbiak menjelaskan bahwa dengan merujuk pada kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Darah (DPPAD), maka nilai ujian sekolah dijadikan rujukan sebagai penentu kelulusan para peserta didik.
“Kami di SMK Negeri 1 sudah melalui tahapan ujian. Kami sudah melakukan Ujian Nasional Berbasis Kompetensi sehingga tinggal UN Kejuruan saja yang belum. Namun, ini sudah ada nilainya yang diambil dari nilai ujian praktek peserta didik. Peserta didik kami akan mendengarkan pengumuman kelulusannya pada website sekolah,” tambah Ana Rebeka Rumbiak. (gr/nat)
