Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Pengamanan di Kuala Kencana Ditingkatkan

Riza Pratama ( FOTO: Dok. PTFI for Cepos)

JAYAPURA-Pasca kasus penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan seorang karyawan PT. Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Senin (30/3) lalu, PT. Freeport Indonesia bekerja sama dengan aparat keamanan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana.

Juru Bicara PT.  Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan, sSegera setelah terjadinya insiden, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana. Pengamanan difokuskan pada area-area pemukiman pada malam hari dan ditingkatkan pada area-area komunitas dan area kerja pada siang hari.

  “Kami menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan kami dengan sangat serius. Prioritas

utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka. Saat ini, perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di Kuala Kencana sampai waktu yang dinyatakan aman oleh pihak keamanan,” ujar Riza Pratama dalam rilisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (1/4) kemarin.

Baca Juga :  Jenazah Yang Ditemukan, Bripda Risman

Mengenai korban meninggal dunia, Riza Pratama menyebutkan jenazah Graeme Thomas Wall, karyawan PTFI yang meninggal akibat insiden penembakan tersebut, telah diberangkatkan dengan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk keperluan otopsi, Rabu (1/4) kemarin. 

Pemberangkatan dengan Airfast dilakukan sesuai dengan izin yang diterima dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika. “Keluarga besar PT Freeport Indonesia sangat berduka atas kehilangan ini. Kami bekerja sama dengan keluarga almarhum untuk rencana repatriasi jenazah ke negara asal, New Zealand. Wall telah bekerja bersama perusahaan selama 15 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, beserta empat orang anak,” tuturnya.

   Sementara itu, dua orang korban luka dalam insiden penembakan yang sama, menurutnya saat ini dalam proses pemulihan di RS Tembagapura. Keduanya dalam kondisi stabil.

Pasca penyerangan yang dilakukan KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak di area Office Building (OB) PT Freeport di Ditsrik Kuala Kencana, Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih menggelar pertemuan tertutup guna mengambil langkah tepat dalam penindakan terhadap KKB.

Baca Juga :  Tak Puas Namun Belum Putuskan Ajukan Gugatan

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan, pembahasan dalam pertemuan yang juga dihadiri dari pihak PT. Freeport Indonesia  itu  untuk membuat analisa dan evaluasi berkaitan dengan gangguan yang dilakukan KKB.

“Kami mengungkap beberapa hal mendasar berkaitan dengan kebiasaan para pelaku, kemudian membuat cara dalam bertindak dalam mengantisipasinya,” ucap Kapolda yang didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih serta Kabinda Papua di Timika, Rabu (1/4).

Pihaknya juga sepakat untuk membuat evaluasi cepat dan hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan kepada pimpinan masing-masing, untuk adanya  sebuah keputusan agar membuat sinergitas yang baik dalam rangka melakukan upaya-upaya cepat menangani para pelaku.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mendukung atas upaya tegas yang dilakukan Polda Papua kepada KKB tersebut.

“Kami membantu masalah sistem pengamanan. Kita koodinasi untuk evaluasi kembali sehingga  nanti ada sinergitas dalam pengamanan kegiatan khususnya pengamanan di wilayah PT Freeport kedepan,” ucap Pangdam. (fia/nat)

Riza Pratama ( FOTO: Dok. PTFI for Cepos)

JAYAPURA-Pasca kasus penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan seorang karyawan PT. Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Senin (30/3) lalu, PT. Freeport Indonesia bekerja sama dengan aparat keamanan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana.

Juru Bicara PT.  Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan, sSegera setelah terjadinya insiden, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana. Pengamanan difokuskan pada area-area pemukiman pada malam hari dan ditingkatkan pada area-area komunitas dan area kerja pada siang hari.

  “Kami menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan kami dengan sangat serius. Prioritas

utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka. Saat ini, perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di Kuala Kencana sampai waktu yang dinyatakan aman oleh pihak keamanan,” ujar Riza Pratama dalam rilisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (1/4) kemarin.

Baca Juga :  Pj Gubernur Papua Kembali Berkantor, Minta Perangkat Daerah Harus Solid

Mengenai korban meninggal dunia, Riza Pratama menyebutkan jenazah Graeme Thomas Wall, karyawan PTFI yang meninggal akibat insiden penembakan tersebut, telah diberangkatkan dengan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk keperluan otopsi, Rabu (1/4) kemarin. 

Pemberangkatan dengan Airfast dilakukan sesuai dengan izin yang diterima dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika. “Keluarga besar PT Freeport Indonesia sangat berduka atas kehilangan ini. Kami bekerja sama dengan keluarga almarhum untuk rencana repatriasi jenazah ke negara asal, New Zealand. Wall telah bekerja bersama perusahaan selama 15 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, beserta empat orang anak,” tuturnya.

   Sementara itu, dua orang korban luka dalam insiden penembakan yang sama, menurutnya saat ini dalam proses pemulihan di RS Tembagapura. Keduanya dalam kondisi stabil.

Pasca penyerangan yang dilakukan KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak di area Office Building (OB) PT Freeport di Ditsrik Kuala Kencana, Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih menggelar pertemuan tertutup guna mengambil langkah tepat dalam penindakan terhadap KKB.

Baca Juga :  Tak Puas Namun Belum Putuskan Ajukan Gugatan

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan, pembahasan dalam pertemuan yang juga dihadiri dari pihak PT. Freeport Indonesia  itu  untuk membuat analisa dan evaluasi berkaitan dengan gangguan yang dilakukan KKB.

“Kami mengungkap beberapa hal mendasar berkaitan dengan kebiasaan para pelaku, kemudian membuat cara dalam bertindak dalam mengantisipasinya,” ucap Kapolda yang didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih serta Kabinda Papua di Timika, Rabu (1/4).

Pihaknya juga sepakat untuk membuat evaluasi cepat dan hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan kepada pimpinan masing-masing, untuk adanya  sebuah keputusan agar membuat sinergitas yang baik dalam rangka melakukan upaya-upaya cepat menangani para pelaku.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mendukung atas upaya tegas yang dilakukan Polda Papua kepada KKB tersebut.

“Kami membantu masalah sistem pengamanan. Kita koodinasi untuk evaluasi kembali sehingga  nanti ada sinergitas dalam pengamanan kegiatan khususnya pengamanan di wilayah PT Freeport kedepan,” ucap Pangdam. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya