Site icon Cenderawasih Pos

Fraksi PDIP Singgung Sumber Data Pemprov

Pelapor dari Fraksi PDIP, Kristina Luluporo saat menyerahkan laporan pandangan Fraksi PDIP kepada pimpinan rapat di ruang sidang, Selasa (30/7). (Humas DPR)

JAYAPURA-Fraksi PDI Perjuangan nampaknya masih belum puas dengan penyampaian Pj Gubernur, Ridwan Rumasukun pada Rapat Paripurna pembahasan Raperdasi Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2023 di ruang sidang DPRP, Senin (29/7).

  Fraksi PDIP mempertanyakan indikator yang digunakan dari berbagai capaian yang dipaparkan. Kristina Luluporo selaku pelapor menyampaikan bahwa pada catatan atas laporan keuangan tahun anggaran 2023 lampiran VII raperda ini terdapat 207 tabel data yang disajikan, sebagaimana pada pidato Gubernur Papua terhadap raperdasi tentang pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapan dan belanja daerah (APBD) Tahun anggaran 2023.

   Dimana  halaman 4-5 menyampaikan informasi data tahun 2023 seperti IPM, Prosentasi Penduduk Miskin, Ekonomi Provinsi Papua dan seterusnya menggunakan data tahun 2023. Akan tetapi untuk tabel data diolah oleh instansi teknis dengan tabel data yang digunakan adalah data tahun 2021 ke bawah artinya tabel tahun 2020, 2019 dan seterusnya yang dipakai.

  “Kalau dilihat selalu berbeda informasi setiap tahunnya. Dengan informasi yang berbeda dalam setiap tabel sehingga data yang diolah tersebut sesuai sumber tahunnya, apakah masih dianggap relefan dan berpengaruh terhadap informasi yang disajikan terhadap kegiatan pemerintahan tahun 2023, sementara pada tabel lain data diolah tahun 2023 telah tersaji?,” cecar  Kristina di ruang sidang, Selasa (30/7).

    Ia menyampaikan pengolahan data dari instansi tehnis dalam bentuk tabel seharusnya juga tersaji untuk setiap tabel dalam tahun 2023 mengingat audit dilakukan pada bulan Maret tahun 2024.  Untuk itu Fraksi PDIP berharap tabel-tabel data dan informasi data juga dapat disajikan sampai dengan tahun 2023 bukan di bawah tahun 2022.

   “Mengapa demikian, karena menurut Fraksi PDI Perjuangan, telah terjadi pemekaran atau daerah otonomi baru justru ini memaksa kita untuk lebih berinofasi dalam menyusun dan melaporkan data dan informasi yang up to date,” paparnya.

  Kemudian merujuk pada poin dua yang memasuki tahun kelima atau tahun terakhir pelaksanaan RPMJ Provinsi Papua tahun 2019-2023 yang merupakan fase untuk memastikan rencana-rencana yang dilaksanakan telah mengarah pada perwujudan keberhasilan visi misi Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera yang berkeadilan.

  Akan tetapi, menurut Fraksi PDI Perjuangan untuk mengukur keberhasilan sebagaimana disebutkan di atas, maka indikator apa yang dipakai untuk mengukur keberhasilan tersebut? “Kami juga melihat bahwa pendidikan menurun, kesehatan masih jauh dari harapan dan ekonomi kerakyatan masyarakat Papua masih rendah,” tambahnya.

  Selain itu pula pada pidato tersebut terdapat informasi yang perlu disadari dan diketahui bersama bahwa terhadap kekurangan dan hambatan yang kesemuanya itu harus dihadapi sebagai pelajaran dan tantangan demi tercapainya kesempurnaan tugas.

   Ini tercantum pada bagian akhir pidato tersebut dan kiranya fraksi PDIP dapat diberikan informasi tentang kekurangan dan hambatan agar kita bersama dapat mengetahui dan mengatasinya di saat yang akan datang.

   Dari sejumlah celah pada pidato tersebut kara Kristina Fraksi PDI Perjuangan berpandangan bahwa selama sidang-sidang Paripurna pertanggungjawaban Gubernur, jawaban atas Pandangan Umum fraksi-fraksi, jawaban Gubernur selalu akan diperhatikan, tetapi dalam tindak lanjut belum ditindaklanjuti.

Dicontohkan Kristina  terkait utang/piutang daerah yang sudah memiliki keputusan hukum tetap baik dari pengadilan maupun mahkama agung, tidak diakomodir seluruhnya, Mengapa demikian? Dan masih banyak lagi.

“Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan bahwa kami akan tetap mengawal masalah-masalah tersebut bersama Fraksi PDI Perjuangan periode saat ini maupun Fraksi periode 2024-2029. Kami menginginkan suatu perubahan atau inovasi dalam program maupun pelaporan yang lebih mendarat kepada rakyat dan bukan hanya lips service,” tutupnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version