Saturday, October 11, 2025
22 C
Jayapura

Pemprov Papua Tunggu Penetapan UU DOB

Terkait Penyerahan Aset ke Tiga DOB di Papua

JAYAPURA – Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua masih terus menjadi pembahasan, lantas bagaimana dengan aset Pemerintah Provinsi Papua yang ada di Kabupaten yang nantinya masuk dalam tiga DOB yang baru ?

“Langkah-langkah itu belum bisa kita sebut setelah nanti kita lihat kalau sudah ada UU pembentukannya. Kalau dalam UU pembentukannya pasti ada pedoman petunjuknya,” kata Plt. Asisten III Sekretariat Daerah Papua, Derek Hegemur menyikapi soal aset Pemerintah Provinsi Papua yang ada di kabupaten yang nantinya masuk dalam tiga DOB, Kamis (30/6).

Lanjut Derek, hari ini begitu banyak mendengar secara meluas akan ada pemekaran. Namun, ia belum bisa berkomentar karena semuanya belum terjadi.

Baca Juga :  Tak Ada Listrik, Koleksi Kurang Terawat hingga Pengalaman Mistis dari Pegawai

“Hanya ini berkembang saja bahwa nanti pemekaran dan lainnya, namun kita masih menunggu itu dan tidak bisa kita mendahului UU pembentukannya,” kata Derek.

Dikatakan Derek, pihaknya tidak bisa mendahului undang undang pembentukannya. Sebab nanti dalam UU pembentukannya akan diatur didalamnya.

“Artinya, setelah diundangkan, UU itu baru kita bisa secara teknis bisa melakukan langkah-langkah teknisnya. Biasanya daerah otonom baru dibentuk berdasarkan UU pembentukan, dimana isi pasalnya itu yang memberikan arahan. Sehingga kalau sudah ada baru bisa kita bicara,” ungkap Derek.

Namun untuk sekolah kata Derek, proses penyerahan sudah dilakukan dari sekolah menengah ke kabupaten/kota.

“Untuk sekolah sudah, pendidikan menengah dari Provinsi Papua yang sudah ada PP-nya bahwa pendidikan menengah kembali ke kabupaten. Secara administratif kita telah menyerahkannya pada raker kemarin,” jelasnya.

Baca Juga :  Persoalan Tanah, Bentrok Warga Berakhir Pembakaran dan Pengerusakan Befak

Derek menyampaikan jika pihaknya belum bisa berkomentar soal proses penyerahan aset kecuali ada UU. Untuk itu, pihaknya sedang menunggu UU-nya. “Belum bisa berkomentar, UU-nya ada baru kita bicara jangan kita mendahului,” tutup Derek. (fia/nat)

Terkait Penyerahan Aset ke Tiga DOB di Papua

JAYAPURA – Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua masih terus menjadi pembahasan, lantas bagaimana dengan aset Pemerintah Provinsi Papua yang ada di Kabupaten yang nantinya masuk dalam tiga DOB yang baru ?

“Langkah-langkah itu belum bisa kita sebut setelah nanti kita lihat kalau sudah ada UU pembentukannya. Kalau dalam UU pembentukannya pasti ada pedoman petunjuknya,” kata Plt. Asisten III Sekretariat Daerah Papua, Derek Hegemur menyikapi soal aset Pemerintah Provinsi Papua yang ada di kabupaten yang nantinya masuk dalam tiga DOB, Kamis (30/6).

Lanjut Derek, hari ini begitu banyak mendengar secara meluas akan ada pemekaran. Namun, ia belum bisa berkomentar karena semuanya belum terjadi.

Baca Juga :  PSU Berlangsung Aman dan Terkendali

“Hanya ini berkembang saja bahwa nanti pemekaran dan lainnya, namun kita masih menunggu itu dan tidak bisa kita mendahului UU pembentukannya,” kata Derek.

Dikatakan Derek, pihaknya tidak bisa mendahului undang undang pembentukannya. Sebab nanti dalam UU pembentukannya akan diatur didalamnya.

“Artinya, setelah diundangkan, UU itu baru kita bisa secara teknis bisa melakukan langkah-langkah teknisnya. Biasanya daerah otonom baru dibentuk berdasarkan UU pembentukan, dimana isi pasalnya itu yang memberikan arahan. Sehingga kalau sudah ada baru bisa kita bicara,” ungkap Derek.

Namun untuk sekolah kata Derek, proses penyerahan sudah dilakukan dari sekolah menengah ke kabupaten/kota.

“Untuk sekolah sudah, pendidikan menengah dari Provinsi Papua yang sudah ada PP-nya bahwa pendidikan menengah kembali ke kabupaten. Secara administratif kita telah menyerahkannya pada raker kemarin,” jelasnya.

Baca Juga :  Persoalan Tanah, Bentrok Warga Berakhir Pembakaran dan Pengerusakan Befak

Derek menyampaikan jika pihaknya belum bisa berkomentar soal proses penyerahan aset kecuali ada UU. Untuk itu, pihaknya sedang menunggu UU-nya. “Belum bisa berkomentar, UU-nya ada baru kita bicara jangan kita mendahului,” tutup Derek. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya